one shoot

3 2 0
                                    

"YAKKKK EL" teriak seorang pria yang baru saja keluar dari sebuah kamar
"Ish , ayah ini masih pagi kenapa mesti berteriak?" kataku yang kesal
" Cepatlah mandi kau ingin telat hah ?! jangan buang waktu dengan tiduran saja" pekik ayah ku yg bernama suandi
" yayaya baiklah dasar pak tua"kataku dengan ucapan pelan
"APA KATA MU?! DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI , MASIH UNTUNG AKU INGIN MENYEKOLAHKAN MU JIKA TIDAK AKAN KUBIARKAN KSU TERLANTAR" jawab ayahku yg terlihat sedikit emosi , lalu aku berjalan menuju kamar mandi dan bersiap hendak berangkat sekolah
|
|
|
|
|
|
|
    Sampai di sekolah gue bertemu dengan teman yang membuat ku hampir depresi setiap hari , ya mereka Zidan , aji , dan Jean . Setiap hari tidak ada kata berantem untuk mereka
"ELLLLL SINI"  teriak salah satu lelaki yang ada di gerbang sekolah , ya dia aji anak yg terlihat bahagia namun banyak sekali beban dalam dirinya
"HEH!!! , pakai mic sekalian biar kedengaran satu sekolah" pekik ku
" HEHEH , ya maap ell" kekeh aji tanpa berdosa
" Udah" , Zidan sama Jean kemana yaaa? Udah siang nih nanti telat lagi" tanya ku dan aji hanya menggeleng - gelengkan kepalanya
 

• jam sudah menunjukkan pukul 6.30 namun Zidan dan Jean tak kunjung memunculkan dirinya di kelas , bel sudah berbunyi gue dan aji berjalan menuju kelas , tak lama kemudian Zidan dan Jean berlari tergesa-gesa kekelas nafas mereka tidak beraturan , mereka berjalan menuju bangku mereka masing"

Kata terakhir Kde žijí příběhy. Začni objevovat