"Rosie, hey? Sorry, aku gak maksud mukul kamu. Rosie?" ucap Jaehyun mendekat dan mengusap helaian rambut Rose yang menghalangi wajah cantiknya.

"You're too much, Jae." ucap Rose memegang pipinya yang masih sakit itu.

"Aku emosi, maaf ya? Maaf sayang, maaf," ucap Jaehyun.

Jaehyun merengkuh Rose ke dalam pelukannya. Pria itu memeluk Rose bukan karena rasa bersalah, tetapi takut jika bekas tamparan tadi akan terlihat oleh Nyonya Yoona yang tak lain adalah ibunya sendiri.

Bukan wanita jika tidak mudah luluh pada kata 'maaf' dari pria yang dicintainya, Rose termasuk wanita tersebut. Ia luluh pada pelukkan Jaehyun, Rose sangat mencintai Jaehyun.

"Ayo tidur. Besok kita ketemu Mama," ucap Jaehyun.

Pria itu langsung menggendong Rose dengan gaya bridal. Rose hanya mengangguk tipis, ia sangat lelah berdebat dengan Jaehyun. Apalagi yang diperdebatkan adalah tentang dirinya dan Jung Hoseok, yang sudah seperti kakaknya sendiri. Sangat tak masuk akal jika Jaehyun menuduhnya bermain api dengan Hoseok.

Jaehyun memeluk Rose dalam tidurnya. Lain halnya dengan Rose yang tak dapat tidur semalaman karena rasa sakit yang mencabik-cabik isi hatinya.

•••

Jaehyun menggenggam tangan Rose, berjalan memasuki rumah besar bergaya modern yang berada di salah satu pemukiman elit di kota Seoul. Rumah itu yang dulu Jaehyun tinggali bersama ayah, ibu, dan adiknya.

Para pelayan dan penjaga rumah menyambut kedatangan Jaehyun dan Rose. Mereka menundukkan kepalanya menunjukkan rasa hormat kepada pemilik perusahaan saat ini, yaitu Jaehyun.

"Welcome home, Jaehyun, Rose," ucap Yoona menyambut anak dan menantunya itu.

Jaehyun tersenyum, ia memeluk ibunya. Disusul dengan Rose yang memeluk nyonya Yoona, namun pelukkan Rose berbeda dari biasanya. Insting seorang ibu begitu tajam hingga Yoona merasakan ada yang aneh pada Rose.

"Ayo sini makan dulu," ucap Yoona mengajak kedua anaknya itu ke area meja makan.

"Iya ma," ucap Jaehyun. Rose hanya mengangguk tipis, ia tak banyak bersuara sejak awal datang.

Rose dan Jaehyun duduk bersampingan. Sementara Yoona duduk di kursi utama. Para pelayan menyajikan makanan di piring tersebut.

"Rose, gimana kabar kamu? Pekerjaan kamu baik-baik aja kan?" tanya Yoona.

"Baik kok ma," jawab Rose sambil tersenyum manis. Yoona sedikit lega melihat senyuman Rose, tapi ia masih merasa jika Rose menutupi sesuatu darinya.

"Kalau kamu Jaehyun? Perusahaan aman kan?" tanya Yoona.

"Aman ma. Profit perusahaan kita naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya," kata Jaehyun.

"Syukur kalau begitu. Jadi, kapan kalian mau kasih mama cucu? Mama juga kan mau gendong bayi," ucap Yoona dengan raut sedihnya.

"Mm anu-"

"Secepatnya kok ma, iya kan?" sahut Jaehyun yang kemudian menoleh pada Rose.

"I,iya," jawab Rose mengiyakan perkataan Jaehyun.

Seorang lelaki muda berwajah tampan bak seorang pangeran muda baru saja keluar dari kamarnya melihat ke arah kakak dan kakak iparnya, ia itu berdecih pelan saat mengetahui kakak lelakinya baru saja datang.

TOXIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang