Bab 1

25.3K 2.2K 68
                                    

Byeon mencoba keluar dari kamar yang ditempatinya, ini adalah ruangan pertama yang dia lihat. Membuka pintu besar perlahan dari dalam, Byeon mengeluarkan kepalanya, rambut hitam berayun pelan ketika dia menoleh ke kiri dan kanan. Pandangan matanya melebar ketika dihadapkan dengan lorong panjang dan jendela kaca setinggi manusia di setiap sisi, ada karpet merah di sepanjang jalan, Byeon tidak menyadari jika ada dua pelayan wanita lain di sisi luar kamar yang menatapnya dengan tanda tanya.

Kedua pelayan itu melihat tuan mereka dari atas hingga bawah sambil melebarkan mata, pakaian yang pria ini gunakan milik Tuan Vein, astaga. Kepala mereka akan dipenggal jika Tuan besar mengetahui hal ini.

Namun, tidak ada yang berani bicara, para pelayan hanya menundukkan kepalanya tidak memiliki nyali untuk beradu pandang dengan pria kecil istri tuan besar keluarga.

Byeon berdehem kecil tidak ingin membuat keributan di hari pertamanya. Dia masih berdiri di ambang pintu.

Di dalam pikirannya yang cerdas, jika Byeon benar, maka saat ini dirinya telah berpindah ke tubuh orang lain. Masuk akal. Tidak pernah menyangka Byeon akan merasakan hal seperti ini dalam hidupnya. Selain itu wajah dan tubuh sepenuhnya hampir sama dengan dirinya yang lama, hanya sedikit lebih halus dan pendek dari seharunya. Pantas dia tidak mengenali pria lain yang berada di dalam foto besar.

Byeon melangkahkan kaki kanannya ke luar. Meninggalkan kedua pelayan yang ternyata masih mengikuti diam-diam di belakang.

Byeon berbalik tiba-tiba, menatap kedua wanita itu satu-persatu lalu berkata bahwa dia akan pergi sendiri. Berbalik lagi ke arah berlawanan, dengan langkah cepat Byeon meninggalkan keduanya di belakang.

...

Byeon menjejakkan kakinya yang beralaskan sandal selop putih di atas lantai marmer, pria kecil itu menemukan ruangan yang jauh lebih luas di tempat lain dengan lampu gantung besar berkerlip menggantung cantik di tengah ruangan.

Selain itu tv sebesar dua meter di tengah aula serta sofa melingkar berwarna putih yang terlihat lebih empuk dibandingkan kasur miliknya yang lama. Rahang bawah milik Byeon hampir terjatuh karena kagum. Maju mendekat, Byeon mendudukkan diri di atasnya mengelus bagian atas sofa dengan tangan, pria kecil itu menjatuhkan wajahnya ke atas sofa, "Halus dan empuk," Byeon terkikik pelan. Kepalanya terangkat, pandangan melirik ke arah meja makan dengan alat penyeduh kopi di atasnya. Gelas kaca mewah serta piring yang berkerlip itu menghiasi bagian dalam lemari yang berada di seberang meja.

Byeon kembali menatap layar hitam di depannya. Tv ini setipis kertas, tidak memiliki kabel, tidak terhubung ke listrik, dari mana dapat menyala? Dia tidak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Mungkinkah di dunia ini teknologi berkembang lebih cepat jauh lebih maju dibandingkan dunia sebelumnya?

Byeon menatap kotak panjang yang terlihat seperti remot di atas meja kecil di samping sofa yang di dudukinya.

Menyalakan tv, Byeon mulai mencari tahu keadaan dan kondisi sekitarnya dengan menonton acara televisi di tempat barunya. Saat ini pengetahuannya terbatas terhadap dunia baru, jadi dia harus mencari tahu.

Yah, jika Byeon tidak dapat kembali ke tempat lama, maka dia harus membuat rencana lain untuk bertahan hidup di tanah baru ini.

Jarinya beralih menekan setiap tombol di atas benda kotak. Berbagai macam acara tv dia lewati hingga layar terhenti di salah satu saluran yang membuatnya heran tidak mengerti.

Pria di dalam acara itu, gemuk sekali.

Bukan seluruh tubuh, jelas sekali itu bukan obesitas, hanya bagian perut yang terlihat bulat. Dijelaskan oleh wanita berbaju pink dengan rambut hitam di sebelahnya jika pria dengan anak harus diperlakukan sebaik mungkin.

Pria dengan anak?

Byeon kembali mendengarkan dengan teliti. Tidak ada berlari saat kehamilan, tidak ada bekerja keras, hanya fokus menjaga keselamatan dirinya dan bayi di dalam tubuh.

Byeon diam, bulu tangannya seperti terbangun dengan sendirinya ketika mendengar apa yang dikatakan. Jarinya dengan cepat beralih menekan tombol mengganti saluran tv ke acara lain. Berita kekaisaran, ada di saluran delapan, seorang pembawa berita terlihat mengabarkan tentang tingkat kelahiran rendah di dunia ini, menjelaskan kepada para penonton acara sebuah kabar baik karena mereka akhirnya berhasil melalui tahap darurat tingkat kelahiran. Berkah surga, ada kenaikan dari 15% ke 17% dari seluruh penduduk yang tercatat memiliki anak di dalam 50 tahun ke belakang.

Usia panjang mereka membuat angka kelahiran lebih rendah dari biasanya. Tercatat sudah sepanjang 300 hingga 400 tahun hidup bagi individu. Usia panjang tentu berpengaruh pada hormon di dalamnya, mengakibatkan tingkat kehamilan di dunia ini kini menjadi yang paling diharapkan bagi keberlangsungan penduduk kota.

Hal itu ditambah dengan adanya kecocokan antar pasangan hidup yang tentu mempengaruhi pola pikir di masyarakat. Keluarga dari kalangan tinggi pasti akan menjodohkan anak keturunan mereka dengan yang setara. Mempertahankan garis keturunan dengan kualitas terbaik di setiap generasi. Menjadi titik ukur kehidupan yang tinggi.

Namun, hal ini tentu telah diperdebatkan di kehakiman pemerintahan.

Pemerintah menganjurkan para penduduk untuk menikah demi keberlangsungan keturunan baru. Baik dari kalangan atas atau bawah, mereka akan didukung sepenuhnya oleh pemerintah. Tidak ada batas satu sama lain. Hanya saja beberapa keluarga dari kalangan uang lama yang memiliki harta serta jiwa bangsawan di tubuhnya tentu akan meneruskan tradisi lama di sepanjang garis keturunan. Mencari bibit terbaik dari yang paling baik untuk melanjutkan kejayaan keluarga mereka.

Byeon mulai terdiam lama. Dikatakan dalam dunia ini setiap individu memiliki tiga golongan berbeda yang akhirnya dia ketahui sebagai Alpha, Omega, dan Beta.

Menatap kembali ke tubuhnya yang menyusut, Byeon berpikir sejenak. Jika dia menikah dengan pria sebelumnya, maka dia berada di posisi yang mana?

Apa dirinya yang dapat mengandung atau pria tadi?

Byeon melebarkan matanya. Memiliki anak tidak pernah terlintas di dalam pikirannya. Apalagi sepertinya bukan wanita saja yang dapat menggunakan hak itu, pria juga memiliki kemampuan untuk mengandung bayi sendiri. Jika dipikirkan lagi dengan ciri-ciri pria dalam acara tv sebelumnya yang memiliki perut bulat, itu sama seperti dirinya, lebih kecil dan mungil, terlihat lebih halus di segala sisi, Byeon kembali mengingat pria tinggi itu. Mana mungkin pria tegap dan tinggi tadi yang dapat mengandung. Tentu saja pasti dia sendiri.

Byeon hampir kehilangan kesadarannya dengan fakta tidak tertulis di kepala. Dia merupakan kepala penjaga yang terlatih dalam bersenjata di kehidupan lama. Bagaimana bisa di kehidupan ini dia menjadi pria yang harus membawa bola di perutnya?

Tunggu dulu, jika ada tiga macam, bisa jadi dia bukan omega, kan?

Bisa saja dia ini beta, bahkan alpha?!!

Benar, dia harus mulai berpikir positif. Tapi bagaimana jika dia masuk ke golongan omega?

Baiklah, baik. Byeon akan mencoba menerimanya dengan rasa kejut luar biasa. Byeon menunduk merapatkan kedua telapak tangan menjadi satu di dada. Dia belum tahu dia merupakan golongan apa. Berharap penuh pada Tuhan jika pria tampan yang dia temui di awal adalah sebagian dari mereka yang dapat mengandung. Ya benar. Pria itu omega dan dia alphanya.

Mengusap wajahnya kasar, Byeon mematikan layar besar di depannya. Dia harus mencari tahu hal lain di dunia ini. Selain itu dia harus mencari data tentang tubuh ini, kehidupan keluarga pemilik tubuh asli. Benar! Dia harus melakukannya.

Tidak ada ingatan apapun dari pemilik tubuh lama yang memasuki otaknya. Jadi dia harus berusaha sendiri.

Bangun dari sofa, Byeon berlari menuju ruangannya di awal. Menatap seluruh kamar. Byeon akan mulai dari sini. Benar. Dia akan memulai dari kamar ini.

...
.

Happy reading, selamat malam semuanya.

[Edit] Heavenly Pregnant Pair [M] Where stories live. Discover now