3. What am I to You? (Axel, Garis Waktu)

Начните с самого начала
                                    

Mereka berdiri dengan jarak satu meter dan harus menunjukkan sikap tegak selama 30 menit di lapangan itu.

Semuanya gara-gara waktu istirahat pertama tadi. Ben dan Axel bermain-main di taman dekat ruang OSIS. Ben dan Axel yang tadinya hanya duduk duduk sambil nyemil snack Anak Mas dan Susu Murni Nasional sambil ngegosipin gadis-gadis cantik yang lewat tiba-tiba tertarik pada sebuah benda bulat yang menggantung cantik di pohon belimbing di atas mereka.

Jiwa iseng pun meronta-ronta

Ben dan Axel pun menggoyang-goyangkan pohon itu sambil tertawa-tawa berharap benda bulat itu jatuh dan benar saja, benda coklat bulat itu pun jatuh sambil berdesing.

Ben dan Axel pun menjadi panik, mereka belum pernah melihat sarang tawon sebesar ini sebelumnya. Keduanya menjerit panik dan saling melemparkan benda itu hingga menyadari beberapa mahluk galak keluar dari dalam bola coklat itu.

Entah siapa yang mengide terlebih dahulu. Ben menutup sarang tawon itu dengan kresek seadanya dan Axel membawanya larinya seolah itu adalah bola rugby , Ben juga berlari dengan senangnya sambil membukakan pintu ruang OSIS, ruangan terdekat.

"GOAAALLL" "GOAALLL" Teriak Ben dan Axel sambil toss seolah -olah telah mencetak score dengan gemilang dengan memasukkan bola ke gawang lawan setelah melemparkan begitu saja benda bulat itu ke dalam dan menutup pintu yang sebelumnya yang memang tak tak tertutup rapat - rapat itu dengan sempurna.

Tapi selebrasi mereka segera terhenti mendengar jeritan dari dalam ruangan yang dikira kosong itu.

"Kamu denger sesuatu Xel" Ujar Ben bingung, Axel juga

Kemudian mereka menempelkan telinganya ke daun pintu kayu yang memang sudah setua usia sekolah mereka.

TOLONG ... TOLONG ... BUKA... BRAG BRAG BRAG..

Axel melotot dan Ben pun mengatupkan mulutnya dengan wajah penuh tanda tanya ketika pintu itu digedor dari dalam.

TOLONG SIAPA AJA BUKAIN PINTUNYA MACEEEET

Ratapan suara dari dalam itu membuat Axel dan Ben panik kemudian berusaha membukanya dari luar. Mereka benar-benar tidak tahu sedang ada rapat OSIS dan tak sengaja malah melemparkan sarang tawon yang sedang marah ke dalam sana.

Axel dan Ben pun mencoba membuka pintu itu, namun masih saja tak bisa.

"Lebih kenceng Ben!"

"Iya ini udah!"

Keduanya frustrasi dan tambah frstrasi ketika gagang pintunya malah copot, sementara beberapa orang di dalam sana terdengar semakin meraung-raung dan membuat perhatian banyak orang.

Ben dan Axel berhasil menemukan Pak Paiman Si Penjaga sekolah dan membutuhkan waktu 5 menit untuk mencongkel pintu yang macet itu.

Kehebohan tak berhenti di sana, setelah pintu terbuka, nampak 7 anggota OSIS termasuk ketua wakil sekertaris dan bendaharanya sudah terkapar lebam-lebam terkena sengatan tawon.

Tawon-tawon itu pun tak puas, sisanya yang belum menyengat marah dan menghambur juga ke luar hingga kekacauan di istrirahat pertama itu tak terelakkan lagi.

Tawon-tawon itu pun tak puas, sisanya yang belum menyengat marah dan menghambur juga ke luar hingga kekacauan di istrirahat pertama itu tak terelakkan lagi

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Ever AfterМесто, где живут истории. Откройте их для себя