"JANGAN SPAM CEWEK GUE, BANGSAT!" seru Jerome membuat Raline cukup terkejut mendengarnya.

"Jerome, kenapa? Kamu telepon siapa sih?" tanya nya.

"Orang gila yang nekat spam chat ke kamu." ucap Jerome dengan nada suaranya yang masih terdengar kesal.

Cowok itu mengembalikan ponsel Raline setelah memastikan kalau nomor yang mengirimkan spam chat tadi sudah terblokir.

"Kamu kenapa nggak bilang kalau masih ada orang gila yang ngirim chat macem-macem?"

"Baru semalem dia ngechat gitu ke aku. Sengaja nggak aku ladenin karena lagi males marah-marah." jawabnya.

"Kamu tau dari siapa kalau aku dapet spam chat lagi?"

"Pacarnya Bang Ten."

Raline langsung mendengus setelah mengetahui kalau Lili lah orang yang memberi tahu ke Jerome.

"Rell, janjinya apa? Kalau ada orang yang masih ngeganggu kamu langsung bilang ke aku."

"Tadinya aku mau bilang, tapi aku nggak mau kalau ujung-ujungnya harus lihat kamu ngelabrak orang-orang yang bully aku lagi. Reputasi kamu sebagai Ketua BEM tuh harus dijaga, Jer."

"Aku mundur dari pengurus BEM aja kalau gitu." ucap Jerome sukses membuat Raline terkejut bukan main.

"Loh? Kok gitu?"

"Daripada aku harus lihat kamu di bully dan nggak bisa berbuat apa-apa karena harus jaga reputasi aku sebagai Ketua BEM."

Jujur. Perasaan Raline menghangat saat mendengar ucapan Jerome barusan. Kata-kata yang sebelumnya tidak pernah dia dengar dari mulut di tampan Jerome.

"Jangan gitu. Inget-inget deh perjuangan dan waktu yang udah kamu lewati buat jadi kayak sekarang. Itu semua kan nggak mudah, Jer. Aku masih baik-baik aja selama mereka nggak main fisik."

Jerome tidak setuju dengan pendapat pacarnya.

"Mereka nggak main fisik, tapi mereka nyakitin batin kamu dengan ngirim chat ejekan kayak gitu. Orang yang punya mental sekuat baja sekalipun bakal stress, Raline."

Oke. Kalau Jerome sudah mengeluarkan ucapan tegas seperti ini, itu berarti tidak ada celah bagi dirinya untuk membela diri lagi.

"Oke. Sekarang aku bakal bertindak tegas sama orang-orang yang bully aku. Tapi kamu juga harus janji, jangan asal ngelabrak mereka. Aku denger ada rumor yang mulai muncul dan bilang kalau kamu Ketua BEM yang nggak kompeten karena suka mencampuri urusan BEM sama urusan pribadi."

Mendengar ucapan Raline barusan membuat Jerome bungkam. Dia bukannya tidak tahu tentang rumor itu, hanya saja dia tidak ingin menggubrisnya.

Toh, selama ini pekerjaannya di BEM pun tidak ada yang bermasalah. Pengurus BEM lainnya pun tidak ada yang ikut campur dengan rumor itu. Karena mereka semua tahu kalau itu hanyalah rumor belaka yang dibuat oleh orang-orang tidak bertanggung-jawab.

"Iya." jawabnya.

Raline tersenyum lega. Dia mengambil ponselnya dari Jerome dan memasukkannya ke dalam tas.

[2] HATI dan WAKTUWhere stories live. Discover now