BAB 02: HARI PERTAMA PACARAN

Start from the beginning
                                    

"Lo serius udah taken, Rell?" tanya Lili.

Raline mengangguk. Tapi hal itu tidak juga meyakinkan Lili dan Mahen.

"Ngibul lo, kak. Lo kan bucin banget sama bang Jerome. Nggak mungkin tiba-tiba lo pindah ke lain hati begitu." kata Mahen.

Raline mendengus mendengar teman-temannya tidak ada yang percaya dengan ucapannya. Padahal kan dia dan Jerome memang sudah resmi berpacaran.

"Kata siapa gue pindah ke lain hati?" kata nya.

"Jadi maksudnya?" sahut Dimas yang masih asik memakan nasi goreng nya.

Raline lagi-lagi tak bisa menahan rona merah dan senyum lebar di wajahnya.

"I'm officially dating with him." ucapnya.

"With him? Siapa?" tanya Judith yang juga makin penasaran.

"Jerome." jawabnya.

"WHATTT?!!" seru semua orang yang disana dengan kompak.

Judith langsung berlari mendekati Raline. Sedangkan Dimas sedang meredakan tenggorokannya yang tersedak nasi goreng pedas buatan Judith.

"Jangan halu, bego." kata Lili sambil menoyor kepala Raline.

"Gue nggak halu, anjir."

"Gue tau lo bulol bang Jerome, tapi please jangan suka mengaku-ngaku gitu dong. Lo keliatan banget miris nya, kak." kata Mahen.

"Rell, kalau lo lagi stres atau capek, lo boleh take a short break kok. Please, jangan memaksakan diri." kata Judith dengan nada prihatin.

"Gue nggak halu. Gue nggak lagi ngaku-ngaku. Dan gue lagi nggak stres. Stop ya mikir kalau ini efek samping karena gue terlalu bulol sama Jerome. Gue tuh emang udah pacaran sama dia." ujar Raline.

"T-tapi mustahil banget. Bang Jerome aja masih galau gara-gara putus sama mantan nya." kata Mahen dengan nada tidak percaya.

"Lo pikir Jerome bakal terus-terusan galauin Abigail apa." ucap Raline dengan sinis.

"Apa buktinya lo pacaran sama Jerome?" tanya Dimas yang ikut menyahut.

"Kalau nggak percaya tanya aja langsung ke Jerome nya. Gue udah bilang dengan sejujur-jujurnya kalau gue emang udah pacaran sama Jerome." kata Raline dengan sangat percaya diri.

"Lo sogok pake apaan? Kok dia langsung mau gitu?" tanya Judith.

"Pake sesuatu yang bisa bikin dia jatuh cinta ke gue." jawab Raline dengan senyum lebar.

Seketika Mahen dan Lili langsung saling bertatap-tatapan dengan sambil memasang wajah terkejut.

"Jangan bilang kalau lo maksa dia jadi pacar lo karena—" ucapan Mahen terhenti.

"Lo sogok dia pake badan lo ya?" sahut Lili meneruskan ucapan Mahen yang terhenti.

Semua orang yang ada disana langsung terkejut bukan main. Termasuk juga dengan Raline yang langsung menjitak kepala Lili dan Mahen.

"Sembarangan aja lo kalau ngomong. Emangnya gue cewek apaan?" ucap Raline kesal.

"Terus apa dong? Nggak mungkin kan bang Jerome tiba-tiba nerima lo jadi ceweknya. Dia aja masih galauin mantan pacarnya."

"Gue nembak dia kemaren." ujar Raline yang langsung mendapat pelototan dari teman-temannya.

"Lo beneran serius ternyata? Gue kira lo cuma bercanda doang ngomong begitu." kata Judith.

"Emang selama ini gue nggak serius sama dia?" 

"Terus lo apain Jerome sampai dia mau pacaran sama lo?" tanya Dimas.

[2] HATI dan WAKTUWhere stories live. Discover now