3

150 28 2
                                    

Jujutsu Kaisen
©Gege Akutami,
animated by Mappa Studio.
•••

Like You
A YutaMaki FanFiction
©DeathRee, 2022.
___________________________________

3.

MEGUMI meletakkan Playful Cloud yang terkilap cahaya surya serta keringat. Terengah-engah, ia pandangi rekan-rekan yang kondisinya lebih parah. Nobara mengeluh badannya lebam-lebam; barangkali terlalu sering mendarat tak laik selepas dilempar Panda. Selain setelan rambutnya yang rusak total, pakaian gadis itu pun berantakan.

Yuji yang seharusnya aman—sebab mereka hanya latihan fisik bersama anak-anak kelas dua—tak jauh berbeda. Kesulitannya memahami maksud komunikasi si senior, Inumaki Toge, membuat ia kerap melakukan tindakan tak seharusnya. Sekarang, seragam pemuda rambut cerah itu penuh lumpur dan wajahnya dihias luka akibat nekat menerobos pohon-pohon berduri dekat sekolah.

Megumi menarik napas lega, kendati Maki memarahinya berulang kali, ia tak harus seberantakan kedua rekannya. Selain lebam-lebam pada punggung, pinggang, pundak dan kapalan-kapalan baru pada telapak tangan; ia tak menerima imbas besar pada tubuh serta penampilannya sekarang.

Pasalnya, entah sejak kapan, menjaga image di depan Maki Zen'in menjadi satu dari sekian hal yang tiap menit ia pikirkan.

"Megumi."

Sangat sulit untuk menghilangkan rubatosis yang merajai dadanya tatkala namanya sendiri disebut dua bibir angkuh. Dibanding suara Nobara yang nadanya tinggi—pun cenderung cempreng—suara seniornya yang satu ini lebih dalam. Membuat Megumi bergidik apabila dipanggil tatkala fokus sedang berlarian keluar dari kepala, kadang.

"Megumi!" Maki kesal. Biasanya, junior jenius yang satu ini amat tanggap menyahuti panggilannya meski hanya sebatas gestur.

"En."

"Kau dipanggil si penutup mata sialan itu," ujar Maki, masih menyelipkan nada sebal.

"Oh, ayah?"

Seloroh tak biasa Megumi membuat Maki membeliakkan kedua bola mata, "HAH?!"

Megumi terbatuk kecil, padahal niatnya hendak pamer. Siapa pula penyihir jujutsu yang tak tahu seberapa terkenalnya Gojo Satoru. Dengan premis demikian, tak menutup kemungkinan kredensial dirinya memperoleh atensi dari para gadis lebih besar.

Ah, tapi kadang otak pintar si rambut runcing lupa. Selain Utahime-sensei—pengajar SMK jujutsu di Kyoto yang memiliki luka di wajah dengan garis melintang—Maki Zen'in adalah orang selanjutnya dari daftar pembenci sang Shaman Terkuat.

"Maksudku ... Gojo-sensei."

"Y-ya."

Suasana mendadak canggung. Entah siapa yang salah di sini. Tapi dalam lubuk hati Maki, ia merasa perasaan tak menyenangkan sebab seolah mengejek ayah dari juniornya.

Ah, yang benar saja! Bukankah pemuda itu terkadang justru sama seperti dirinya yang merasa kesal dengan lelaki berpenutup mata yang berstatus sebagai sensei mereka?

Mengapa pemuda itu tiba-tiba memanggilnya ayah?!

Megumi berdehem, hatinya sedikit gatal sebab Maki tak melanjutkan percakapan. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum memberanikan diri berucap, "Po-ponsel."

Kali ini, Maki yang linglung. Kedua alis segaris yang dimilikinya cepat-cepat turun. Tetapi sejurus kemudian gadis dengan setelan olahraga itu memahami maksud lawan bicaranya yang setia memalingkan wajah.

"Ah, ya. Terima kasih. Sudah kupakai," jawab Maki sambil merogoh celana dan mengeluarkan sebuah telepon genggam. Sungguh, ia betulan memakai ponsel yang dibelikan Megumi semalam. Meskipun hanya mengutak-atik tanpa menghubungi siapapun, itu sudah termasuk kegiatan memakai, bukan?

Like You [YutaMaki]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon