Hari yang bahagia [mungkin]

8 2 1
                                    

"Wah, pagi yang indah........." Terdengar seseorang bicara seperti itu.
"Aku tak sabar untuk pergi kesekolahku yang sangat amat damai, aman, dan sentosa" Ucap seorang gadis yang sangat senang itu.

Tiba tiba, seseorang mengetuk pintu kamarnya dan berkata dengan nada yang halus "Oh, sayangku, cintaku, nyawaku, dan bebanku. Bangunlah sayang~ kakakmu yang tercinta ini sudah memasakkanmu seorang ikan piranha yang sedap" Ucap seseorang yang mengaku sebagai kakak si gadis ini.

Si gadis hanya terdiam di ranjangnya yang berseprai helo kiti dan bercak darah merah disana. Gadis itu sedang berpikir apa yang terjadi sekarang. Kakaknya yang sudah menunggu sekitar 4 sampai 9 menit lamanya didepan pintu kamar si gadis hanya bisa terdiam, menunggu adiknya tersayang itu keluar dari kamarnya.

Beberapa menit kemudian, kakaknya mulai emosi. Raut wajah yang tadinya terlihat ramah seketika menjadi raut wajah yang terlihat ngajak tawuran. Si gadis yang masih terdiam tiba tiba.... "AAAAAAAAA, BIG BROO!!!! IM IN PERIOD RIGHT NOW!!!! HELP MEEEE!!!!!" Dengan nada yang marah sekaligus kaget, ia berteriak meminta tolong kepada kakaknya.

"Huhh, sudah kuduga. Pasti anak itu sedang datang bulan, pantas saja daritadi tak ada jawaban." Sahut kakaknya setelah mendengar adiknya teriak teriak gajelas

Si gadis yang sedang panik itu segera pergi ke kamar mandi dan suara teriakannya yang mulai mereda.

Beberapa menit kemudian, si gadis itu sudah rapih dengan jepitan berbentuk bunga tulip di rambutnya yang berwarna merah maroon itu. Dia disambut hangat oleh kakak tercintanya. "Apakah kau sudah mendingan Yuna? Aku harap kau sudah tidak panik lagi" ucap sang kaka sambil melihat kearah adiknya dengan senyum hangatnya. "Ya, aku sudah rada mendingan kak. Cuma perutku aja yang sakit. Uhhh kenapa harus sekarang sih" Jawab gadis yang bernama Yuna itu.

Sekarang jam menunjuk pukul 6 lebih 45 menit, Yuna dan kakaknya sedang memakan sarapan yang dibuat oleh kakak Yuna.

Setalah sarapan, Yuna pergi ke gudang untuk mengambil sapu yang berwarna seperti alien lgbt, ya pelangi. Ia mengambilnya karena sapu yang didapur sudah encok punggungnya, dan sudah mengenang.

"Ngapain sih harus aku yang ngambilnya? Kenapa gak kakak aja hump..." Omong dia didalam hatinya. Yuna sebenarnya enggan untuk mengambilnya, karena dulu ia sempat terjatuh dari tangga yang menyebabkan dia hilang ingatan.

Yuna tidak peduli akan apa yang akan terjadi selanjutnya, karena mau tidak mau dia harus mengambilnya ke gudang. Setelah ia melewati beberapa sarang laba laba yang sangat amat mengganggunya, akhirnya dia menemukan sapu lgbtnya. "Kenapa sih warnanya pelangi, jelek amat dah. Mana udah buluk lagi, makin jyjyk saya"

"Halo, maukah kamu berteman denganku? Aku baik kok" Sahut seseorang dibelakang Yuna. "Hei, kenapa kau diam saja hah? Apa karna aku gak gudluking?" Setelah itu Yuna tetap tidak peduli akan suara itu berasal darimana.

Setelah beberapa kali Yuna diganggu akhirnya dia menjawab "Bodoh, berhentilah untuk menggangguku. Andai lu tau, sebenarnya w udah muak ama lu tau. Setiap hari gangguin w mulu" Yuna menjawab seperti itu karena ia merasa kesal karena kehadiran seseorang itu yang makin lama makin ngelunjak. Yuna sudah merasa sangat jengkel sekarang, seseorang yang mengganggunya tadi adalah hantu laki laki yang kerjaannya ngajak berteman mulu.

"Yun, napa sih kamu jahat ma aku? Biasanya kamu b aja dah, lagi badmood kah?" Si hantu itu merasa ada yang tidak beres dengan Yuna.

Kalo cewe Pms itu emang gak bisa ditebak sih moodnya kek mana :v.

Yuna kembali pergi keatas untuk menyimpan sapu yang dia ambil tadi, disana kakaknya sudah sangat rapi. Yuna pun menghampirinya dan berkata "Kak, kapan kita akan pindah rumah? Aku sudah muak tinggal disini. Banyak kecoak, makanan yang kusimpan di lemari ilang trus, trus hantu yang di gudang ngajak gelut mulu" Tanya Yuna kepada kakaknya dengan nada yang sedikit marah.

"Mungkin tahun depan sih, kakak masih harus ngajar disini" Jawab kakaknya dengan lemah lembut.

Sebelum ngelanjutin, Author mo ngasih sedikit penjelasan.

Mereka adalah adik kakak yang bukan manusia biasa, mereka bisa melihat arwah, berkomunikasi, bahkan mereka bisa saja mengirim para arwah ke alam baka. Benar, ini adalah hal yang lumrah disini. Semua orang pasti memiliki kekuatan masing masing, dan tentu saja itu turun temurun dari keluarganya.

Ini adalah ke-14 kalinya mereka berdua pindah rumah, mereka tidak bisa berdiam diri disana dalam jangka waktu yang sangat lama. Bisa bisa mereka mati terkena kutukan atau bisa saja jiwa mereka terjebak disana selamanya. Kenapa ini bisa terjadi?

Karena kekuatan mereka bukan kekuatan sembarangan, kekuatan mereka bisa menyedot semua energi yang ada disana, semakin banyak energi disedot maka semakin banyak peluang jiwa mereka akan menyatu ditempat itu. Aneh bukan? Ya aneh banget.

Sekarang Yuna dan kakaknya akan pergi kesekolah yang sama, tetapi bedanya, Yuna menjadi murid sedangkan kakaknya menjadi guru. Jarak umur mereka sebenarnya jauh sekali sih. Enggak heran posisi mereka berbeda.

"Kak, teman teman disekolahku menganggapku aneh. Mereka bilang kalo menjadi cenayang ga patut di hormati. Padahal aku bukanlah cenayang, aku cuma gadis Sma yang kawai dan kowai, hump" Yuna berkata seperti itu saat diperjalan ke sekolahnya. "Ya, sabar aja. Lagipula kau gapedulian orangnya, jadi hiraukan saja mereka. Biarkan mereka bersuara layaknya radio yang rusak" jawab kakaknya itu.

Sesampainya disekolah, Yuna langsung pergi ke kelasnya yang terletak tak jauh dari gerbang sekolahnya. Ia pergi begitu saja tanpa mengambil bekal miliknya yang dipegang oleh kakaknya. "Dasar adekku yang malang, dia terlalu senang kekelasnya sampai lupa bahwa dia disuruh bawa bekal. Mungkin nanti aku akan memberikannya saat jam istirahat." Ucap kakaknya didalam hati.

Saat Yuna sudah ada didepan pintu kelasnya, ternyata dia disambut dengan sangat ramah. Yaitu seseorang  mengagetkannya dengan api yang ada dimejanya. "Wauw, apa yang terjadi disini? Apakah Kyle dan Julie tawuran lagi disini? (Aku pusing, sebenarnya mereka tawuran karena apa?)"

"Eh..., Yuna udah dateng, maaf mejamu kebakaran ampe gosong. Tadi kyle gak sengaja ngebakarnya" sahut seseorang setelah melihat Yuna datang kesana

"Ouh, gapapa kok. Tenang aja, lagipula itu bukan milikku. Tapi milik sekolah" Yuna menjawab perkataannya dengan nada dan ekspresi yang datar. Tiba tiba Kyle muncul entah dari mana.
"Hai, Jess tumben telat. Ngapain aja lo?"
"Oh, hai juga Kyle. Maaf telat, tadi hantu dirumahku ngajak gelut. Dan btw, siapa yang bakal ganti rugi meja yang kebakar hah?" Yuna menjawab sekaligus bertanya kepada Kyle.

*Bell berbunyi*

"Eh, dah bell aja. Berarti w emang telat ya hehe"

Part 1 selesai......

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HAHA GOCTHA!!Where stories live. Discover now