No Regret. 5

Mulai dari awal
                                    

Heeseung mengangkat satu alisnya. "Jadi selama ini kamu nungguin"

"Iya lah, kepo aku tu. Biasanya cuman bisa denger cerita teme—mmh, ih kasih aba-aba dulu kek"

"Kelamaan"

Sunoo memenangkan matanya. "Pelannh"

Heeseung berhenti, menunggu Sunoo yang kini tengah menyesuaikan diri dibawah sana. Setelah mendapat lampu hijau dari istrinya, Heeseung menarik tangan Sunoo untuk melingkar memeluk dirinya.

Menyatukan kembali labium mereka, melumat serta bermain lidah di dalam sana. Heeseung dengan tempo pelan menghentak Sunoo, membuat wanita itu terlena.

Temponya semakin lama semakin cepat, Heeseung dengan tepat mendengar desahan Sunoo dengan terus menyebut namanya di setiap helaan nikmat itu. Sunoo menjulurkan lidahnya menggapai telinga Heeseung, sentuhan bibir Sunoo pada pipi mendekati ke telinga Heeseung itu begitu sensual.

Apalagi tangan Sunoo yang kini meremas bahunya, menandakan bagaimana Sunoo mengekspresikan segala hentakan Heeseung. Tangan satunya lagi berada di payudaranya sendiri, meremas gundukan yang terus bergoyang mengikuti hentakan Heeseung.

Wajah merah padam itu kini berubah menggoda, Sunoo dengan sengaja mengulung jemarinya di hadapan Heeseung sembari terus mendesah.

"Nghh, ahh!"

Heeseung menambah temponya saat merasa akan mencapai puncak, Sunoo menggeliat gelisah. Mengeluarkan jemari yang kini dipenuhi saliva akibat ia kulum itu, manik rubah itu bergulir keatas.

Keduanya mendapatkan pelepasan secara bersamaan.

"Sunoo mau diatas"

Istrinya mengerti Heeseung, dengan sekali gerakan keduanya kini merubah posisinya. Sentuhan jemari Sunoo di wajah Heeseung, dengan pelan turun menuju leher kemudian dada. Menggelitik, Heeseung akan menyukai Sunoo dalam mode ini.

Tangannya terus kebawah, hingga menyentuh kejantanan Heeseung. Dengan perlahan Sunoo memasukkan kejantanan itu kedalam lubangnya. "Nghhh"

Heeseung dengan jahil memberi hentakan mengejutkan disana, membuat lubang Sunoo penuh. Tubuh wanita itu limbung kedepan, ah rasanya sangat penuh.

Belum apa-apa Sunoo sudah merasa tak berdaya karena posisi ini membuat G-spot nya terasa di tekan.

Sunoo meraih tangan Heeseung, meletakkan tangan itu menyentuh dua gundukan yang selama ini dia rawat. Dua gundukan yang sering kali membuat si empu nya sendiri gemas, kini Sunoo ingin Heeseung memainkannya.

Meremas, memilin nipple nya, bahkan kini Heeseung sedikit bangun untuk memuluti buah dada itu.

Sunoo memutar pinggulnya, disela kegiatannya menghentak itu—Sunoo menyatukan semua helai rambut panjangnya, mengigit karet rambut dipergelangan tangannya. Berakhir dengan mencepol rambutnya, Heeseung tertawa gemas.

Posisinya berubah lagi, Heeseung kini duduk dengan Sunoo yang masih sibuk bergerak naik-turun di hadapannya.

"Sexy."

Sunoo mendekat, menyatukan lidah keduanya. Saling mencumbu, menukar saliva. Permainan malam itu tak berhenti hingga mega merah mulai muncul.

×××


Sunoo baru saja menyelesaikan tarian nya, hari ini cukup melelahkan. Pihak agensi meminta nya menari untuk menambah satu vidio di channel youtube mereka, karena hari ini adalah perayaan 30,7 juta subscriber mereka.

 ɴᴏ ʀᴇɢʀᴇᴛ (ʜᴇᴇsᴜɴ) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang