32

7.5K 542 24
                                    

.
.
.
.
.
.


Ceklek

Jeno membuka pintu rumahnya setelah beberapa kali mendengar ketukan dari luar, melihat siapa yang datang Jeno langsung memasang wajah datarnya

"Kau mau apa kau kesini?" Tanya nya dengan datar

Taehyun membungkuk memberi salam pada Jeno kemudian tersenyum

"Aku menjemput beomgyu Hyung" ucapnya

"Dia tidak ada, sudah pergi dengan sungchan tadi, kau pergilah" ucapnya mengusir Taehyun

Taehyun menggeleng "tidak, Gyu bilang dia di dalam masih bersiap" ucapnya menunjukkan chat nya dengan kekasihnya itu

Jeno diam mendengarnya "siapa yang datang dydy" Jisung datang menyusul sang ayah

"Uncle taehyunnn..." Ucapnya semangat kemudian berlari ke pelukan Taehyun

Taehyun merentangkan tangan nya untuk menyambut Jisung kemudian mengendong Jisung

"Uncle kenapa tidak pelnah main kesini lagi icung lindu" ucapnya pada taehyun

"Maaf uncle sibuk akhir akhir ini, tapi sekarang sudah tidak, uncle bisa bermain dengan mu dan chenle sepuasnya" ucapnya menjawab Jisung

Jeno hanya melihat interaksi anaknya dan Taehyun tanpa berkomentar, kemudian mengambil Jisung dari gendongan Taehyun

"Kau pergilah" ucapnya lalu menutup pintunya meninggalkan taehyun yang terdiam di depan pintu

"Dydy icung mau sama uncle Taehyun" ucapnya dalam gendongan sang ayah

Jeno menggeleng "Taehyun mau pulang, main bersama Daddy saja" ucapnya membawa sang anak

Beomgyu menuruni tangga melihat kakak keduanya bersama Jisung disana

"Aunty gyuu..." Jisung melambaikan tangan nya pada beomgyu

"Ada uncle Taehyun di lual, gak di bolehin masuk sama dydy" ucapnya dengan polos mengadu pada beomgyu

Beomgyu melorot mendengarnya kemudian melihat kakaknya itu dengan sinis

Ceklek

Beomgyu melihat Taehyun tersenyum di depan pintu

"Kakak udah nunggu lama ya? Maafin kak Jeno ya kak" ucap beomgyu pada Taehyun

Taehyun tersenyum "iya sayang gak papa, udah siap? Yuk berangkat" ucapnya mengandeng tangan beomgyu



.
.
.
.
.



Brakk

"Mark!!!" Arin mendekati Mark dengan wajah yang tak bersahabat, biasanya wanita itu selalu menebarkan senyum nya pada lelaki yang dia cintai namun kini lain

Mark hanya memandang datar Arin yang berjalan ke arahnya

"Mark kau! Kau apakan Daddy ku mark!!" Ucapnya berteriak depan wajah Mark

"Bebaskan Daddy ku mark!! Katakan pada daddymu!" Ucapnya lagi

"Aku tak punya hak, hanya daddy ku yang bisa" jawab nya acuh

"Markk!!!" Teriaknya

Mark berdiri mencrengkram jawah Arin kuat

"Sudah cukup semua ini! Daddy ku tidak akan bertindak seperti ini jika kau dan ayahmu tak memulainya sialan!!"

"Dan jangan berteriak di depan wajahku, aku tak segan segan untuk menghancurkanmu! Walaupun kau seorang wanita" ucapnya kemudian melepaskan cengkraman itu dengan kasar

Arin terdiam, tubuhnya gemetar ini pertama kalinya dia melihat Mark dengan aura yang menyeramkan, Mark yang dia kenal selama ini adalah Mark yang selalu berkata lembut namun kini pria itu sangat berbeda


"Keluar dari ruangan ku Arin" ucapnya datar

Arin terdiam sebentar sebelum akhirnya keluar dari ruangan mark, mulutnya terus mengoceh mengeluarkan sumpah serapah untuk Mark

Mark menghembuskan nafasnya kasar melihat kepergian wanita itu



.
.
.
.
.




Hoek Hoek

Sejak pagi, jaemin merasakan sesuatu pada badannya, merasa pusing, dan selalu ingin muntah

Tok tok tok

"Nana.. tidak apa apa?" Tanya haechan dari luar kamar mandi

"Ugh.. iya tidak apa apa Chan" ucapnya dari dalam beberapa menit kemudian dia keluar dari sana dan melihat haechan berdiri di depan kamar mandi

"Masih ingin muntah?" Tanya nya di balas anggukan oleh jaemin

"Sakit" ucapnya sesekali memegang kepalanya

"Kita periksa saja bagaimana?" Ucapnya pada jaemin

Jaemin terdiam dia memikirkan sesuatu sekarang, gejala yang sama saat dia mengandung Jisung dulu

"Haechan, aku rasa aku tau kenapa" ucapnya menatap haechan

Haechan megangkat alisnya sebelah, "aku rasa aku hamil" ucapnya dengan pelan

Haechan membulatkan matanya "BENARK...." belum selesai haechan menyelesaikan kalimatnya jaemin dengan cepat membungkam mulutnya

"Jangan berisik! Ayo ikut aku" ucapnya menarik haechan ke kamarnya

Jaemin mencoba testpack disana 15 menit dia menunggu dengan gelisah begitupun dengan haechan

Jaemin memegang benda pipih itu dengan memejamkan matanya, dia menarik nafasnya pelan sebelum membuka matanya

Matanya membulat melihat 2 garis merah disana, menunjukkan pada haechan reaksi haechan sama dengan nya

"Na.."

"Aku hamil Chan" ucapnya memeluk haechan

"Jeno pasti seneng dengarnya" ucapnya lagi

Haechan membalas pelukan sahabatnya itu dengan erat

"Mau memberitahu Jeno sekarang?" Tanya haechan setelah melepaskan pelukannya

Jaemin menggeleng "nanti saja, aku ingin memberi kejuta" ucapnya tersenyum

.
.
.
.




Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari jaemin masih setia menunggu Jeno, semua orang di rumah itu sudah terlelap di rumah itu dengan gelisah dia menunggu dengan duduk manis di ranjang nya

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Jeno dengan raut wajah yang terlihat keletihan

Jaemin mendekat mengambil tas kerja Jeno

"Kenapa pulang telat?" Tanyanya lembut

Jeno menggeleng kemudian memasuki kamar mandi

Jaemin melihat Jeno heran tak biasanya suaminya seperti ini pikirnya

Tak lama pintu kamar mandi terbuka Jeno menyusul jaemin ikut berbaring di sampingnya

"Jeno.. ada yang mau aku katakan" ucapnya pada sang suami

Jeno melirik istrinya "besok saja na, aku letih" ucapnya kemudian memejamkan matanya

"O-oke" ucapnya melihat suaminya yang tertidur dengan dengkuran keras

Dia mengelus rambut lebat suaminya, terlihat wajah Jeno yang sangat kelelahan, tak lama dia tertidur menyusul sang suami di mimpi









TBC








AKU INI SIAPA? | S2 -MARKHYUCK [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora