10

3K 190 1
                                    

Sorry for typo
And
Happy Reading

Kini mark dan jeno sudah masuk ke kelas, Ternyata ini jam pelajaran pak jaehyun.

Awal hanya biasa saja namun lama kelamaan, jeno mengantuk dan akhir nya jeno memutuskan untuk tidur sementara di kelas saat pelajaran jaehyun. Jaehyun menyadari tersebut ingin sekali membanguni nya namun ada rasa kasian nya jadi jaehyun hanya membiar kan nya saja. Mark yang melihat itu hanya memutar bola nya malas.

pelajaran pun selesai kini semua murid sudah boleh pulang karna bel sudah berbunyi. jeno sudah bangun dari tidur nya karna di ganggu oleh bel pulang namun beberapa saat jeno menyadari kalau jeno tidur di saat mata pelajaran jaehyun dan itu pun sangat lama.

Mengapa jaehyun tak membanguni nya? Pikir jeno.

Semua murid sudah keluar untuk pulang ke rumah masing-masing kini di kelas tinggal ada seorang 3 pria yang ada di kelas lalu 2 pria tersebut melihat ke arah jeno sembari menghampiri nya, yaitu jaehyun.

"Kamu masih ngantuk?" Tanya jaehyun saat sudah tiba di hadapan jeno dan mark.

"E-eng~ o-ohh udah ngga" Balas jeno sembari menatap jaehyun yang kini juga menatap nya.

"Pulang sama siapa?" Tanya jaehyun (lagi).

"Ga tau, mungkin sendiri" Balas jeno.

"Di sini sudah ada ke jadian penculikan anak kecil jadi Sama saya, tidak ada penolakan." Ucap nya tersenyum tipis.

"Modus-modus" Ucap mark sinis.

"Terserah lah" Jaehyun sinis balik.

"Dihh kaya cewe, terserah-terserah"

"Bodo lah anjing"

"Udah lah sana lo pulang" Lanjut ucapan jaehyun.

"Dihh, siapa lo?"

"Abang lo"

"Ohh ya lupa" Setelah mengucap kan kalimat tersebut mark pergi begitu saja ke arah pintu luar dan meninggal mereka berdua di kelas.

"Ku rasa, ada yang tak beres dengan hidup nya" Ucap jaehyun pelan saat melihat mark keluar kelas.

"Kamu tidak ingin pulang?" Tanya jaehyun pada jeno yang masih lemas karna mengantuk.

"Masih ada murid lain? Kalau masih, nanti saja" Balas jeno.

Dengan ucapan jeno membuat jaehyun berjalan ke arah pintu dan serasa ingin mengecek sekitar sekolah, setelah mengecek sekitar jaehyun kembali menghampiri jeno.

"Sudah tidak ada orang jadi ayo pulang" Ucap nya.

"Hm... Ya sudah lah, ayo" Mau tak mau jeno harus berdiri walau ia ingin sekali lagi tidur dengan tanpa gangguan. Jeno pun mengambil buku atau yang ada di meja nya lalu jeno memasuk kan benda yang ada di tangan nya di dalam tas milik nya.

Kemudian mereka berdua berjalan ke arah luar sekolah atau parkiran mobil. sudah menemukan mobil milik jaehyun mereka berdua pun masuk ke dalam mobil tersebut lalu bergegas pergi dari halaman sekolah yang kini sudah sepi.

Di perjalanan. Dalam mobil tersebut belum saja mengeluarkan suara namun beberapa saat "Jangan lupa besok" Ucap jaehyun tiba-tiba begitu saja.

"Hm" Balas jeno.

"Siapa saja yang akan di undang?" Tanya jeno.

"Guru-guru lalu teman daddy dan papa setelah itu teman orang tua mu" Balas jaehyun membuat jeno mendengar nya mengangguk mengerti.

"Tidur jangan ke malaman" Pintah jaehyun pada jeno untuk mengingat kan jeno agar tak tidur ke malaman karna akan ada acara yang di lakukan oleh jeno.

"Hm" Balas nya.

"Jangan hm hm aja"

"Iya sayang"

"Jangan sayang"

"Lah, Terus? Situ yang nyuruh"

"Ganti. Daddy aja"

"Idihh" Jeno menatap jaehyun sinis atau jijik dengan apa yang barusan di ucapkan jaehyun.

Sampai lah depan rumah jeno. Jeno keluar jaehyun pun ikut keluar dari mobil. Jeno yang melihat itu terheran-heran. Apa yang ingin di lakukan oleh brengsek ini? Pikir jeno.

"Sebelum kamu masuk ke dalam, cium aku dulu" Ucap jaehyun yang sudah berhadapan dengan jeno yang ingin masuk namun di halang oleh jaehyun.

"Kamu ngada-ngada ya!? Kalau ada yang lihat bagaimana?" Omel jeno.

"Aku tak peduli" Balas jaehyun santai.

"Aishh.... Minggir ga!" Ucap jeno tegas agar jaehyun ingin memberi kan jalan nya untuk masuk ke dalam rumah namun nyata nya nihil.

"Kalau aku tidak mau, gimana?" Ucap jaehyun dengan wajah tengil nya.

"Ya, harus mau dong"

"Aku mau nya, ga mau" Dengan ucapan jaehyun membuat jeno berdecik kesal karna ulah jaehyun. Setelah itu jeno melirik ke akan kiri serasa ada orang atau tidak namun nyata nya tidak ada, jadi.....

Cum

Jaehyun kaget karna jeno benar-benar mencium nya, karna jaehyun pikir jeno akan menolak nya terus-terusan namun nyata nya tidak. Jaehyun tersenyum senang tapi bagi jeno, senyuman itu bikin jeno takut karna sedikit menyeram kan bagi nya.

"Udah kan? Jadi, minggir" Ucap nya sembari tangan nya itu seperti orang yang ingin lewat namun terhalang.

"Silahkan tuan nyonya jung yang cantik" Tangan jaehyun seperti mempersilahkan jalan atas ke datangan nya.

"Jung, jung, jung pala kau. Marga ku masih Lee" Kesal jeno saat marga nya di ganti oleh jaehyun.

"Ya itu memang benar namun sebentar lagi kamu akan menjadi anggota keluarga ku"

"Ya nama nya juga besok sudah menikah pasti kan sudah terganti oleh marga mu. masa iya marga orang lain, tapi kalau bolah.... Gas lah"

Dengan ucapan jeno membuat jaehyun mengubah kan wajah nya menjadi datar, itu pun membuat jeno juga menjadi melidik ngeri. Salah ngomong dia.

"A-anu, bukan begitu m-maksud nya" Ucap jeno terbatah-batah dan menundukkan kepala nya karna takut menatap wajah jaehyun yang begitu err.....

"Tak sopan. bicara namun tak menatap lawan bicara"  Jeno akhirnya menatap wajah jaehyun dengan gugup.

"Maaf" Ucap nya lirih dan merasa bersalah karna ucapan nya.

"Masuk." Ucap jaehyun tegas pada jeno yang kini menurut apa yang di ucapkan oleh jaehyun. Karna ia takut jadi menurut kepada nya. Kata 'maaf' sudah basi bagi jaehyun Namun kali ini tidak karna itu hanya kepada orang-orang sekitar saja, yang bermaksud dengan jaehyun ini adalah kecuali jeno.

Melihat jeno sudah tidak lagi di hadapan nya. "Awas saja kau jung jeno." Ucap nya pelan lalu memasukki dalam mobil lagi dan bergegas pergi dari halaman rumah jeno.

▼△▼△▼△▼△

Aku kamu aja lah ya, soalnya kalau mas adek ada yang nyambung dan ada yang ga nyambung sama kata-kata nya jadi aku kamu aja lah and sorry pendek🙏

Pak Suami Where stories live. Discover now