10

53 5 0
                                    

Setelah hampir sebulan lebih Jay beristirahat akibat mengalami infeksi pada usus nya setelah terjadi penembakan yang di lakukan jungwon padanya, Jay akhirnya bisa beraktivitas seperti biasa. Ia kembali ke kantor saat pagi. saat itu ia memang tak pamit dengan jungwon karna jungwon masih tertidur.

Jay berjalan di koridor rumah sakit tempat otopsi jenazah korban penyerangan yang terjadi di daerah perumahan. Daerah tersebut tak jauh dari perusahaan nya.

"Maaf tuan kami baru saja mencatat total beberapa luka yang terjadi akibat penyerangan. Ada 2 orang yang di tusuk di bagian belakang kepala nya dan 1 orang lagi mengalami patah tulang di lengan kanan akibat pukulan benda tumpul berkali kali"

Jay mengangguk paham ia menoleh menatap jenazah yang masih di otopsi. Tatapan nya penuh tanda tanya melihat kepala salah satu korban sedikit retak. Jay mencoba masuk ke ruangan namun di tahan oleh penjaga.

"Maaf tuan kami tidak bisa mengizinkan anda untuk masuk ke dalam ruangan. Banyak sekali bakteri yang di bawa mayat dan para dokter juga sudah memakai baju khusus"

"Tolong periksa dengan benar, saya tidak bisa membiarkan karyawan saya mengalami hal hal seperti ini lagi" pungkas Jay

Jay beranjak dari tempat itu menuju perusahaan nya.

"Sunoo? Kenapa disini? Ga sekolah kamu?"

Sunoo menggeleng lalu manyun, " papa sunoo boleh minta tolong buat Dateng kesekolah ga? Ibu sama ayah sunoo sibuk gabisa Dateng"

Jay mengeryit tak paham, "ada acara apa sayang?"

"Bukan acara. Sunoo di suruh bawa orangtua karna sunoo berantem. Tapi papa harus percaya sama sunoo, sunoo ga berantem dia duluan yang mukul aku pake buku jadi aku bales"

"Bagian mana yang kena pukul?"

Sunoo memiringkan wajah nya lalu menunjuk rahang nya yang lebam

Setelah melihat bekas lebam itu Jay benar benar terlihat murka. Bisa bisanya anak nya di ganggu oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Jay segera menarik lengan sunoo membawa nya kembali kerumah sakit untuk mengambil visum. Setelah itu menuju ke sekolah.

.

.

.

"Lo tau ga ternyata papa sunoo CEO perusahaan cracked" salah satu murid berbicara seperti itu saat ia baru saja melihat Jay dan sunoo turun dari mobil.

"Apaan cracked?"

"Dihh goblok banget luuu. Perusahaan yang tahun lalu ada yang bunuh diri ituuuuu"

"Demi apa? Gue ga nyangka"

"Gimana nasib Samuel ya? Semoga aja dia ga kena masalah karna berurusan sama sunoo, gue sih merinding"

Jay mengelus kepala sunoo sambil tersenyum lembut, "gausah takut. Papa bakal bantuin kamu"

.

.

.

"Dengan siapa ya?" Tanya salah satu guru menunjuk tangan nya ke arah Jay.

"Saya papa nya sunoo. Saya mendengar kalau sunoo berantem sama salah satu murid sekelas nya"

"Iya pak. Makasih sebelumnya sudah repot repot untuk datang ke sekolah" guru perempuan tersebut tersenyum sambil menyembunyikan helaian rambut nya di belakang telinga.

Jay mengeryit heran. "Berapa yang kalian butuhkan?" Tanya Jay

"Maksudnya pak?"

"Saya sangat tak nyaman berada disini. Kita selesaikan dengan cara cepat saja, berapa yang pihak sekolah ini butuhkan?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

crackedWhere stories live. Discover now