Chapter 53. A Good Girl with a Villain? (17+)

6.8K 629 37
                                    

baca versi eksplisit (18+) hanya di karyakarsa.com/finecinnamon

***

"Kyaa!"

Saat ini, Tania sudah bergerak dengan cepat, hendak mengarahkan kepalan tangannya ke wajah Marcel.

Satu kali saja! Tania ingin memukul Marcel satu kali saja!

"Ahh!"

Bukannya mendarat di wajah, tangannya malah mendarat di telapak tangan Marcel.

Marcel keburu menangkap tangannya, dan menahannya. Padahal Tania sudah bergerak cepat agar tak keburu ditahan, namun laki-laki ini lebih cepat darinya.

"Kyaa!"

Tania kembali berteriak, memberontak untuk melepaskan tangannya yang tertahan. Ia masih harus memukul laki-laki ini.

"Kamu ngapain?" tanya Marcel, yang bingung melihat Tania berteriak-teriak sedari tadi.

"Lepas dulu! aku mau nonjok kamu!" ucap Tania, menggebu-gebu.

Marcel mengernyit. "Nonjok? emang aku salah apa?"

Pertanyaan itu membuat Tania tercengang. Kini Taniapun menarik tangannya dan berjalan mundur satu langkah, agar dapat menatap Marcel dengan seksama.

"Salah apa kamu bilang??" ucap Tania. "Kamu sadar gak sih apa yang udah kamu lakuin??"

"Apa?" sahut Marcel.

"Kamu udah mukulin kak Nando!"

Marcel kini tersadar. Jadi itulah kenapa Tania secara mendadak ingin menemuinya disini? di tempat yang berbahaya, gelap dan sepi ini?

"Kamu mau ketemuan cuma buat ngomongin itu?"

"Cuma?" ucap Tania, melotot. "Kamu tau gak dampak dari perbuatanmu itu apa? hah??" bentak Tania.

Marcel kini memikirkan sesuatu hal. Ini bukan tempat yang pas untuk mereka berdebat.

"Kita ke apartemen aja," ucap Marcel, merebut kunci motor dari tangan kiri Tania.

Tania memejamkan matanya dan menghela nafas.

Kenapa Marcel santai sekali? tak sadarkah ia betapa besarnya masalah yang bisa muncul dari apa yang sudah ia lakukan?? tak sadarkah ia betapa rawannya hubungan mereka sekarang?

"Ayo."

Marcel yang sudah berada di atas motor memanggil Tania.

Taniapun tak punya pilihan lain selain naik ke atas motor, dan melaju pergi bersama Marcel ke apartemen. Entah apartemen yang mana.

***

Saat ini, Tania dan Marcel sudah tiba di parkiran apartemen. Marcel memilih apartemen lama yang dekat dari posisi mereka berdua.

Setelah sampai di dalam, Tania dan Marcel duduk di sofa. Keduanya saling menatap.

Sepanjang perjalanan tadi, mereka tak banyak mengobrol. Mereka menari di pikiran masing-masing.

Emosi Tania yang sempat meluap-luap kini jadi mereda. Sepertinya Marcel sengaja mengajaknya pergi dari tempat tadi agar bisa menenangkan diri.

"Kenapa?" tanya Marcel, melanjutkan obrolan mereka. Wajah keduanya tenang, namun serius.

"Harusnya aku yang nanya ke kamu, kamu kenapa tiba-tiba mukulin kak Nando? ada apa? kenapa gak ngomong dulu?"

"Aku mukulin dia karena dia emang pantes dipukulin," jawab Marcel.

I'm in Love with a VillainKde žijí příběhy. Začni objevovat