1

47 9 4
                                    

5 menit setelah bel istirahat berbunyi nyaring, [name] dengan segala kesibukan nya, berlari dari kelas menuju ruang UKS yang letak nya di dekat perpustakaan sekolah.

Jarak antara ruang kelas dan UKS juga terbilang cukup jauh sebab perlu melewati lapangan terlebih dahulu.

Mengapa harus UKS ....

Karena dia adalah salah satu anggota PMR, singkatan dari palang merah remaja. Ia bertugas setiap hari kamis dan selasa. Sudah banyak pr di tambah dengan banyak nya murid yang terkena berbagai musibah, sungguh kesibukan yang tiada tara.

Baru saja UKS di buka, eh sudah terdengar suara ketukan beberapa kali dari luar.

"Kak, teman saya habis jatuh dari tangga!" Teriak nya dari luar.

"Turun dari atas aja gak hati-hati, hadeh." Batin [name].

"Masuklah."

[Name] menyiapkan kapas dan alkohol untuk mensterilkan luka, kemudian setelah di sterilkan step selanjutnya adalah memberikan obat merah untuk menyembuhan.

"Terimakasih ya kak!"

Kedua anak itu pergi dari ruang UKS dan berlari kencang dengan bersemangat lagi, akan tetapi itu bukan pertanda untuk bersantai sejenak.

"Permisi, perut saya sakit sekali. Kira-kira saya harus minum apa ya?" Tanya sosok yang baru muncul.

"Apa kamu ada riwayat sakit maag?" Tanya [name].

"Tidak, tapi saya sudah 3 hari merasa sakit seperti ini," keluh nya dengan kedua tangan yang ia tempatkan pada perut bagian bawah pusar.

"Sudah menstruasi?"

"Bulan ini belum kak, saya telat 5 hari."

"Kalau begitu bisa saja itu nyeri sebelum menstruasi, pakai ini dan minum air putih yang banyak ya." [Name] mengambilkan tempelan pendingin untuk perut, kemudian ia berikan pada siswi di depan nya.

"Baik kak, dan terimakasih!" Ujar nya.

"Sama-sama."

Tok tok.

"Siapa lagi ya ...." gumam [name] pasrah.

Karena pintu tak terkunci, seseorang di depan UKS menyelinap masuk begitu saja.

Ia menunjuk luka goresan di dekat pelipis.

"Kau yang bernama .... Sano Manjirou itu kan? Kenapa kau datang setiap hari Kamis dan Selasa? Kalau di bilang kebetulan kan agak ...." ujar [name] menyelidik. Pasal nya nama Sano Manjirou selalu terdaftar di data UKS pada hari Selasa dan Kamis saja.

Bisa saja siswa bernama Sano Manjirou ini sudah merencanakan hal tidak baik, sebab ia selalu ada ketika [name] bertugas.

"Gini ...." Sano Manjirou mengambil nafas, kemudian ia mendudukan diri di bagian tepi kasur UKS, "Selasa minggu kemarin Kurei-sensei meminta tolong untuk di ambilkan bola yang menyangkut di atas atap, kamis nya ada ekskul sepak bola, terus selasa ini tadi banyak kegiatan yang di lakukan termasuk bazar."

"Bagaimana dengan dua minggu yang lalu? Ah itu bisa saja masalah lain ya. Sudahlah berikan obat dan biarkan dia cepat pergi saja," Batin [name] mencoba membuang jauh-jauh fikiran buruk nya.

"Ambilah ini, obat merah ini di oleskan 2 kali dalam sehari, jangan terlambat untuk mengoleskan nya. Dan juga, lain kali hati-hati ya, Sano," [Name] menyerahkan obat itu pada Sano Manjirou.

"Ngomong-ngomong, kau baik-baik saja [name]?" Tanya pemuda bersurai pirang itu.

"Aku? Memang nya aku kenapa?" [Name] bingung, entahlah ia merasa bahwa Sano Manjirou ini mengetahui sesuatu.

"Tidak kok, sepertinya aku salah orang. Terimakasih untuk obat nya." Sano melenggang pergi dengan obat yang pemuda itu lempar ke atas kemudian di tangkap lagi.

○○○

"Dia baik-baik saja tuh, kenapa kau khawatir."

"Khawatir?"

"Wajah mu cemas."

"Tau apa kau, ini semua karena aku tidak bisa membalaskan dendam ku."

"Sudahlah, akui saja kalau kau tidak bisa melakukan nya."

"Tunggu 5 hari lagi, akan kupastikan dia berada di tangan ku."

"Kenapa 5 hari?"

"Karena ada sesuatu yang berpotensi menggagalkan rencanaku."

○○○

"[Name]? Dari tadi kau ngalamun terus, apa ada yang mengganggu fikiran mu?" Tanya Mirei teman sebangku [name].

"Sano Manjirou, kau tau dia siapa?"

"Oh Sano Manjirou, dia itu sering banget bolos, terus dia murid yang berani tidur pas kelas nya Seize-sensei, kau tau kan kalau Seize-sensei itu galak banget, nah tapi posisi nya di sini Seize-sensei gak pernah mempermasalahin itu," jelas Mirei.

"Lah, minggu lalu aku di hukum bersihin balkon sama Seize-sensei cuma gara-gara pr matematika ku salah 2 nomor."

"Iya kan, aku juga sama, Seize-sensei kan super sensitive."

[Name] mencoba mencerna baik-baik perkataan Mieri.

"Mirei, tapi kenapa aku gak pernah denger orang-orang manggil, Sano Manjirou."

"Itu karena nama panggilan nya adalah Mikey, dia pokoknya trouble maker sekolahan lah." Tambah Mirei dengan tangan menyilang di depan dada, "memang nya kau nanya tentang Mikey karena apa?"

"Dia .... setiap Selasa sama Kamis selalu ke UKS dengan titik luka yang berbeda beda.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 05, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

JULY | Sano MANJIROUWhere stories live. Discover now