06. Jesslyn

141 29 0
                                        

Yurike kini tengah duduk di bangku pojok cafe. Di sampingnya bukanlah tembok, melainkan kaca yang membuat orang-orang yang berlalu lalang dapat melihat keseluruhan isi cafe, dan barangkali berniat mampir.

Gadis itu bersama coffee latte dan sepotong tiramisu cake yang menemaninya untuk menyelesaikan beberapa tugas.

Setelah cukup lama fokus dengan laptopnya, kini gadis itu menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Tak terasa sudah jam 22.15 yang artinya gadis itu sudah berada di sana selama 3 jam. Kini netranya menelisik ke seluruh penjuru cafe, dan kini terhenti ke seseorang yang menarik perhatiannya.

Seorang gadis SMP? Kalau dilihat dari tampilan fisiknya. Tapi gadis itu tak terlihat seperti gadis SMP pada umumnya. Dia terlihat sangat anggun dan tenang, bahkan gadis itu di cafe sendirian sambil mengerjakan soal di buku yang cukup tebal.

Yurike belum mengalihkan pandangannya. Yurike sangat suka melihat gadis cantik, tapi bukan berarti dia belok. Dia hanya suka melihat orang-orang cantik, rasanya kagum pada ciptaan Tuhan yang sedemikian indah untuk di lihat.

Yurike bergerak membereskan laptopnya dan menghabiskan 2 potongan kecil terakhir cake tiramisunya.

Gadis itu berdiri, namun bukannya bergegas pulang, Yurike menghampiri meja gadis SMP yang sejak tadi dia perhatikan.

Gadis kecil itu mendongak, ketika merasa ada yang duduk di hadapannya.

"Um.. hai? Boleh gabung?" Sapa Yurike canggung.

Gadis muda itu mengangguk dan tersenyum tipis lalu kembali menunduk untuk mengerjakan tugasnya.

"Kenapa sendirian disini?"

"Pengen aja kak"

"Kenapa nggak sama temen?"

"Gapunya temen"

Yurike terdiam sejenak sampai akhirnya memeperhatikan penampilan gadis kecil di hadapannya.

"Aku Yurike, nama kamu siapa?" Tanyanya sambil mengulurkan tangan.

Gadis kecil itu akhirnya mendongak dan menjabat tangan Yurike yang terulur di hadapannya.

"Jesslyn. Jesslyn Sahara"

"Udah jam sepuluh malem, kamu gak di cari orang tua kamu?"

"Bentar lagi abang jemput. Papa mama sibuk"

"Ohh.. Jesslyn punya abang ya.."

"Iya"

"Umm gitu. Jesslyn artis bukan? Kayaknya wajah kamu gak asing"

"Bukan kak. Mungkin mirip aja"

Yurike mengangguk mengerti dan memperhatikan wajah Jesslyn yg kini sepenuhnya melihat ke arahnya.

"Kamu pergi kesini tadi mau belajar aja?"

"Mampir. Aku habis dari tempat les piano. Abang belum bisa jemput, jadi kesini"

"Kamu gak takut pergi-pergi sendirian gini?"

"Awalnya takut. Tapi karena udah sering, jadi biasa"

"Aku juga sering pergi sendirian"

Jesslyn terdiam sejenak karena bingung, namun kini gadis itu balik bertanya. "Kakak sendiri kenapa pergi sendirian?"

"Karena mau sama siapa lagi? Aku emang hidup sendiri" jawab Yurike tenang dengan seulas senyuman di akhir kalimat.

"Kakak gapunya orang tua? Sodara?"

Jesslyn memang agak lancang, karena gadis muda itu tidak begitu mengerti tentang kalimat seperti apa yang harus dia lontarkan kepada orang lain, karena dia benar-benar tak memiliki teman.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Just The Way You AreWhere stories live. Discover now