3

176 29 5
                                    

Ga Young sedang membantu mama yang mendadak ingin memasakkan kami makan malam di dapur, saat aku memutuskan untuk berkeliling kastil bersama paman Lee.

Tempat ini sungguh berantakan, seperti dihuni bayangan.

Tadi di mobil, paman Lee bercerita jika ia sempat menyewakan mama pembantu yang akan datang membersihkan kastil setiap pagi, tapi mama tak cocok dengan siapa pun.

Maka ia selalu memecat mereka tak lebih dari 3 hari.

Aku tak paham.

Memang benar, hanya yayah yang bisa memahami jalan pikirannya.

Kutata buku-buku yang berserak di atas meja kerja, di bekas ruang bermainku saat bocah. Ada abu rokok tercecer di atas lantai dan botol-botol wine kosong di bawah kursi.

Mama kembali ke kebiasaan lamanya sebelum bertemu yayah. Mabuk dan merokok. Kami sudah menasehatinya berkali-kali dan aku bukannya tak pernah memarahinya tapi begitulah mama.

Keras kepala dan hanya menanggapi enteng omelan kami.

Kutatap foto keluarga kami di sudut ruangan. Itu foto lama. Diambil saat aku baru masuk TK. Yayah menggendong Ga Young sementara aku dipangku mama.

Aku memang anak mama dan Ga Young anak yayah. Airmataku jatuh. Sialan!

Kastil ini dipenuhi ranjau kesedihan!

Itu alasan aku benci pulang. Karena tak ada yang bisa kulakukan selain meratapi kenangan.

Aku duduk di atas kursi merah yang dulu menjadi tempat bercanda favorit kami. Aku sering digelitiki yayah di kursi ini. Dilatih paman Sangtae menggambar di sini dan didongengi mama juga.

Kursi ini menyimpan begitu banyak kenangan tentang keluarga kami. Aku ingat sering memergoki mama berbaring di pangkuan yayah.

Mereka selalu melakukannya sejak aku kecil hingga dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka selalu melakukannya sejak aku kecil hingga dewasa. Meski sering bertengkar tapi yayah dan mama pasti berbaikan sekilat kecepatan cahaya kemudian bermesraan seolah tak terjadi apa-apa.

Kadang aku bertanya-tanya, bagaimana bisa ada cinta seperti itu. Dan aku selalu ingin punya kisah cinta seperti mereka.

Mama yang posesif pada yayah. Cemburuan tapi bak anak kecil juga. Sementara yayah, sering bertingkah sok cuek tapi hangat dan mencintai mama, sangat mencintai mama.

Ia bahkan merelakan beberapa bagian tubuhnya ditato dengan nama mama, namaku dan nama Ga Young.

"Milik Ko Moon Young"

Aku ingat tato itu. Tato itu adalah pelajaran membaca pertamaku dan membuatku takjub saat tahu artinya.

Bagiku, yayah memang sangat keren!

Aku tidak bisa mengalahkan kekerenannya, bahkan mengimbanginya, meski wajah kami terlihat seperti pinang dipecah dua kata paman Jaesu si paman muka lucu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's Okay to not be Okay - EVER EVER AFTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang