xii. mbti

208 42 10
                                    

© 2O21, FAIROUPHILE ON WATTPAD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© 2O21, FAIROUPHILE ON WATTPAD.
ALL RIGHTS RESERVED

—————

"SAYANG, MASA ADIKKU ngekos di kos yang sempat mau kamu sewa kemarin?"

Safira langsung menoleh begitu mendapati wajah Aidar dibalik pintu kamarnya—ralat, kamar yang dipinjamnya di rumah Tantenya.

Iya, selepas dibuat shock akibat tragedi di kost pak Harry silam, Safira memutuskan kembali ke rumah Tantenya, sementara sih, soalnya nggak enakan juga nebeng lama-lama, terlebih Tantenya ini lagi sibuk mengurus dua balita kembar yang menurut Safira keaktifannya nggak perlu ditanya lagi.

Safira kaget. "Rahayu?" dia sudah mengenal adik kandung Aidar sejak mereka berpacaran semasa SMP dulu, tapi Safira nggak menyadari bahwa Rahayu sudah gede dan bahkan telah menyusulnya jadi mahasiswa. "Kok bisa di sana? Terus sekarang udah pindah dia?"

Aidar duduk di atas kasur Safira (iya ini mereka berduaan doang di kamar, tapi pintunya nggak ditutup kok soalnya Tantenya Safira ini sebelas dua belas dengan Ayahnya Safira yang sangat religius dan mengharamkan kontak fisik berlebihan dari dua jenis kelamin berbeda) lelaki itu membuka plastik bawaannya yang berisikan ramyeon beserta cemilan-cemilan dan beberapa kotak susu full cream.

"Udah pindah siang kemarin, kata Faisha."

"Faisha?"

"Inget nggak? Cewek yang dateng sama 3 temen cowok aku pas kita diteriakin anak kosan? Yang mukanya galak itu."

"Aah... ingat." Safira jadi nggak enakan, masa dia langsung connect begitu Aidar berkata soal muka Faisha yang galak? Tapi ya, memang kenyataan sih, mukanya Faisha lumayan judes.

"Ayu udah lama nggak kontakan sama aku gara-gara masalah aku yang ngelarang dia kuliah di luar kota. Tapi Ayu itu ternyata pemberontak, yang. untung Ayah Ibu aku itu nggak segalak aku, mereka nurutin kemauan Ayu gitu aja."

"She looks like you, indeed."

"Masa?"

Safira mengangguk lalu meneliti belanjaan bawaan Aidar. "Wah shin ramyun, banyak banget?"

"Ya kan kamu suka." Aidar mengelus rambut Safira sambil menatap perempuan itu dengan penuh seksama. "Bagi-bagiin juga sama Om-Tante kamu... masa aku cuma beli dua?"

Safira tersenyum lalu mencubit dagu Aidar yang langsung direspon oleh tawaan renyah lelaki itu. "Masak sekarang yuk?"

"Hmm." Aidar menggulung lengan kemejanya sambil berdeham serius layaknya chef profesional. "Let's go to wash our hands first, shall we?"

SAGITARIUS & AQUARIUS, SUNGHOON ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang