Lagi-lagi Taeyong hanya tertawa pelan.

"Astaga, kau semakin menggemaskan saja!" Pekik Chaeyeon membuat Taeyong mundur karena sepertinya Chaeyeon akan menamparnya lagi seperti pertemuan pertama mereka. Chaeyeon meringis pelan, dan menurunkan kembali tangannya.

Chaeyeon menunduk, melihat Chaejin yang masih diam dengan tangan yang menggenggam jari telunjuk milik Taeyong.

"Sayang, bagaimana kau bisa mengenal Taeyong?" Tanya Chaeyeon pada putrinya, membuat Chaejin tersenyum karena akhirnya diajak bicara dan tidak diabaikan.

"Aku mengenalnya saat Uncle Jay membawaku untuk makan siang!" Jawabnya riang, ketika mengingat bagaimana dia bisa bertemu dengan Taeyong.

"Mom, benar, Kak Taeyong sangat menggemaskan! Dan Mom, harus melihatnya saat makan, Kak Taeyong terlihat seperti bayi!" Anak itu terkikik lucu.

"Apa mulutnya akan penuh dengan noda saus seperti anak kucing?" Sahut Chaeyeon. Taeyong yang mendengar percakapan ibu dan anak itu hanya bisa tersenyum malu dengan wajah yang memerah. Kemudian keduanya tertawa bersama, saat melihat ekspresi Taeyong.

"Kak Taeyong." Panggil Chaejin lagi.

"Kemarin, Uncle Jay menangis. Uncle Jay mengadu pada Grandma jika Uncle merindukan Kak Taeyong."

Taeyong menggigit bibirnya, jantung nya mendadak bekerja dua kali lebih cepat hingga rasanya ingin melompat keluar hanya ketika mendengar penuturan dari Chaejin. Anak kecil tidak pernah berbohong. Jaehyun merindukan nya.

"Oh, benarkah? Kenapa Mom tidak tahu?" Sahut Chaeyeon kemudian.

"Mom, sedang pergi saat itu."

Chaejin menggerakkan tangannya, menyuruh Taeyong untuk menunduk saat ia ingin membisikkan sesuatu. Taeyong pun menurut ia berjongkok mensejajarkan tinggi nya dengan gadis kecil itu.

"I think he loves you, kak Taeyong."

Melihat raut wajah Taeyong yang menegang dan terdiam membuat Chaeyeon memicing curiga pada anaknya, karena tidak mendengar apa yang Chaejin bicarakan. Chaeyeon takut jika putrinya mengucapkan hal yang tidak baik.

"Anak nakal, apa yang kau katakan huh?" Chaeyeon menarik lengan Chaejin menjauh dari Taeyong yang masih berjongkok.

"Taeyong, jika Chaejin mengucapkan hal yang tidak baik tolong maafkan." Ucap Chaeyeon tak enak hati.

"Mom ayo pulang, Dadd pasti sudah menunggu kita." Setelah itu, Chaejin menarik tangan Ibunya untuk segera pergi.

🌷

Saat Taeyong kembali dimeja makan tempat Yeji menunggu nya, wanita itu memicing kesal karena terlalu lama menunggu nya dan ditanyai tanpa henti. Taeyong mendengus, akhirnya ia hanya menjawab tidak sengaja bertemu dengan temannya saat bekerja menjadi OB di perusahaan Jaehyun.

Taeyong memandang keluar jendela mobil yang sedang hujan. Tadi, Taeyong mengatakan pada Yeji jika ia sudah sangat merindukan rumahnya dan meminta pulang hari ini, lagipula Taeyong sudah cukup mengerti tentang pekerjaan apa yang akan dihadapinya nanti, tinggal belajar bagaimana nanti jika dia memimpin suatu rapat.

Yeji mengizinkannya untuk pulang, awalnya ia akan mengantar namun Taeyong menolak. Akhirnya Yeji mengalah lalu memberi beberapa lembar uang pada Taeyong untuk membayar taxi.

Taeyong menyipitkan matanya, saat mobil yang sudah berjarak cukup dekat dengan rumahnya. Lampu teras rumah nya itu mati, dan samar-samar ia melihat seperti seseorang yang sedang duduk didepan pintu rumahnya.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now