6.

380 66 3
                                    







Jisoo sudah agak terbiasa dengan kehidupan istana, meskipun dalam hatinya sering mengeluh melakukan semua tugasnya.

Dering ponsel milik putra mahkota mengalihkan atensi jisoo yang baru saja melewati ruangan tengah.
Karena ponsel itu terus berdering, membuatnya semakin penasaran dan kemudian ia mengangkatnya.

"Taeyong kami akan pergi berkuda, kau bisa datang kan?"

"Kau mendengarkanku bukan?"

Somi, batin jisoo yang sedari tadi hanya menyimak perkataan gadis itu. Entah kenapa dadanya terasa begitu sesak sekarang.

"Kenapa kau menyentuh ponselku?!"

Putra mahkota tiba-tiba saja datang dan langsung merebut ponsel miliknya dari tangan jisoo, membuatnya wanita itu terkejut.

"Kenapa kau begitu marah? Aku mengangkatnya karena ponselmu tidak berhenti berdering"

"Sebaiknya jangan sentuh semua barangku mulai sekarang"

Jisoo belum sempat membalas ucapannya, karena laki-laki itu langsung pergi begitu saja.

Ia hanya menatap punggung putra mahkota yang berjalan semakin menjauh.

Dia pantas dicap sebagai manusia berhati dingin dimuka bumi. Gumam jisoo.




















"Kau sedang menunggu taeyong?" Tanya jaehyun, dan kemudian laki-laki itu duduk dibangku samping jisoo.

Secara tak sengaja jaehyun yang berjalan melewati taman, pandangan matanya menangkap sosok jisoo yang  duduk dibangku taman sendirian.

"Aku? Haha mana mungkin, aku hanya ingin mencari udara segar"

"Larut malam begini?" Selidik jaehyun. Ia tahu jisoo sedang berbohong sekarang.

"Yakk.. Kau sedang menginterogasi ku sekarang?"

"Kau tidak pandai berbohong tapi tetap saja menyangkal, Aku tahu kau sedang menunggunya" Jaehyun.

"Percuma jika kau menunggunya, sifatnya dari dulu tidak pernah berubah. Jujur saja, kau sedang cemas karena dia kan? Kita berteman, jadi tidak ada salahnya kau bercerita pada temanmu" Sambungnya.

"Percaya diri sekali, sejak kapan aku menganggap mu teman?"

"Yak kau tidak boleh begitu"

Jisoo tertawa rasanya menyenangkan menggoda jaehyun.
Ia memperhatikan jaehyun sekilas, sikap laki-laki itu begitu lembut dan begitu memahami wanita, sangat berbeda dengan putra mahkota yang sangat dingin terhadapnya dan selalu saja membuat emosinya meledak.

"Taeyong pergi menemui seseorang bukan?" Tanya jaehyun membuat jisoo yang sedang menatapnya salah tingkah.

"O-oh ... dia pergi menemui somi"

"Jeon somi?"

"Iya, kau mengenalnya?"

"Tentu saja, mereka sudah sering bersama sejak masih SMP, selalu pergi kemanapun berdua. Bahkan masih kuingat saat taeyong meninggalkanku dan memilih pergi ke sekolah bersama somi"

Jaehyun melirik kearah jisoo sekilas, melihat ada raut kekecewaan diwajah wanita itu, dapat ia pahami apa yang jisoo rasakan sekarang. "Tapi itu hanya masa lalu, aku yakin suatu nanti dia hanya akan melihatmu" Sambungnya.

"Entahlah, aku tidak yakin...
dan aku juga tidak akan terlalu berharap. Bagaimanapun sangat sulit bagi seseorang melupakan masa lalu apalagi jika mengenai cinta pertamanya"

PRINCESS HOURS (Taeyong Jisoo)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora