JiKyu - Sakit Hati dan Kecewa

11 3 0
                                    

Sudah seminggu ini Junkyu merasa uring-uringan sendiri. Alasannya? Tentu saja karna oknum bernama, Park Jihoon.

Anak itu mendekati Junkyu sejak 2 bulan yang lalu, dan sekarang dia tiba-tiba saja menjauhi Junkyu.

Junkyu sampai berpikir, apa dia jadi korban ghosting?  Jika itu benar, maka Jihoon benar-benar kelewatan.

Tahu begini, lebih Junkyu tidak usah baper dengan perlakuan Jihoon. Tapi siapa yang tidak baper jika Jihoon memberinya coklat di hari Valentine, menanyakan kabarnya setiap hari, mengingatkannya dengan hal-hal kecil yang selalu Junkyu lupa.

Siapapun pasti akan baper jika diperlakukan seperti itu.

Jihoon yang tiba-tiba menjauh membuat mood Junkyu jadi buruk. Dia selalu murung belakangan ini, bahkan sering kedapatan melamun.

“Kim Junkyu, melamun lagi? Ini sudah yang kelima kalinya kamu melamun di kelas saya. Biasanya kamu tidak begini, apa ada sesuatu yang menganggu mu?” tegur Pak Hanbin, guru mapel Biologi.

Junkyu meringis. “Maaf, Pak. Saya semalam kurang tidur, makanya kebanyakan melamun.”

“Yasudah, sekarang kamu ke toilet dulu. Basuh wajahmu, supaya kamu kembali segar dan bisa mengikuti pelajaran tanpa gangguan lagi.”

Junkyu mengangguk, lalu berdiri dari duduknya. “Baik, Pak. Saya permisi dulu,” pamitnya lalu keluar dari kelas.

Toilet terletak di ujung koridor, sementara kelas Junkyu berada di bagian terdepan. Jadi butuh waktu sedikit lama untuk sampai ke toilet.

Junkyu memilih berjalan santai, tidak perlu terlalu terburu-buru. Junkyu yakin, Pak Hanbin tidak akan marah. Jelas saja, Junkyu ini siswa kesayangan guru-guru, jadi sedikit telat pun tidak masalah baginya.

Saat melewati kelas Jihoon, Junkyu menyempatkan diri untuk melongo ke dalam. Kelas Jihoon ternyata sedang jam kosong, pantas saja ribut.

Tapi Junkyu tidak melihat Jihoon, mungkin dia sedang ke kantin, seperti yang dilakukan siswa-siswi pada umumnya saat jam kosong.

Karna toilet sudah di depan mata, Junkyu pun mempercepat langkahnya. Masuk ke salah satu bilik kosong, Junkyu segera menutup pintu.

Niatnya tadi ingin langsung mencuci muka, namun urung begitu saja saat mendengar suara dari orang yang telah merasuki pikirannya selama kurang lebih seminggu ini.

“Hyung, maaf, tapi aku ingin berhenti. Aku tidak tega padanya,” ucap Jihoon.

Junkyu yang mendengarnya mengernyit, tidak paham apa maksud perkataan Jihoon.

“Tidak, tidak! Aku tidak mau kamu berhenti sebelum dia benar-benar patah hati. Aku mau dia merasakan apa yang aku rasakan, saat orang yang aku suka malah menyukainya,” sahut seseorang. Junkyu sedikit familiar dengan suara orang itu, tapi dia tidak ingat.

“Tapi, hyung—”

“Dengar ya, Jihoon. Gara-gara Kim Junkyu itu, Yoshi selalu mengabaikan ku. Jadi aku mau balas dendam padanya. Atau kamu mau melihat ku sakit hati? Mau ku lapor ke Papa? Dan kamu berakhir seperti minggu lalu?”

Junkyu membola mendengar ucapan orang itu. Perlahan otaknya mulai mencerna apa yang terjadi, bersamaan dengan air matana yang mulai membanjiri pipinya.

Sekarang Junkyu tahu, mengapa Jihoon menjauhinya sekarang. Tentu saja, karna orang itu telah berhasil membuatnya patah hati.

Tidak tahan lagi, Junkyu keluar dari dalam bilik. Menatap Jihoon dan juga orang itu, yang ternyata adalah Hyunsuk.

Astaga, bagaimana bisa Junkyu lupa? Jihoon dan Hyunsuk adalah saudara. Dan, Hyunsuk menyukai Yoshi, sementara Yoshi menyukai Junkyu. Semua orang tahu itu, tapi Junkyu tidak menyukai Yoshi sama sekali.

enduring || treasure (bxb) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang