Suara Ryunjin bersama Minho yang menjadi MC kala itu begitu panjang dan dilanjutkan dengan pidato kepala sekolah

Hampir satu jam lamanya, Perayaan pembukaan festival pun terjadi ketika kepala sekolahnya menyembunyikan terompet dengan disusul bunyi letusan kembang api

Perlu diingat jika gedung enam seperti stadion bola, jadi aman untuk menggunakan kembang api seperti ini

Bunyi tepuk tangan dan sorakan begitu riuh selayaknya konser dan setelahnya jaemin tampil untuk membawakan lagu pembukaannya

Semuanya larut bahkan ikut bernyanyi bersama jaemin, jaemin sudah seperti idola yang sedang mengadakan konser

Dan nyatanya jaemin memanglah idol:)

Setelah acara pembukaan selesai, mereka semua pun berdesakan menuju luar untuk melanjutkan festival itu, kebanyakan dari mereka adalah bermain segala jenis permainan, banyak pula yang memilih berjalan untuk menikmati segala jenis macam makanan

Begitu pula dengan renjun dan haechan, mereka berdua sudah bergabung bersama jaemin, mark, lucas dan hendery

Jaemin juga sudah mengganti pakaian nya dengan pakaian yang lebih santai karena saat bernyanyi tadi jaemin mengenakan pakaian yang disiapkan staff sekolah

"gila! Banyak cewek cantik bro!"

"Bener Hen! Anjirlah, bohay semua cuyy!!", timpal lucas yang masih asik memperhatikan sekitarnya dimana banyak sekali para gadis cantik berkeliaran

"Banyak juga cowok uke yang imut Cas!", lucas mengangguk setuju akan pernyataan hendery

Jaemin menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua sahabat bongsor nya itu. Jaemin menoleh ke kirinya dimana Renjun duduk, bocah itu sedang menyeruput Boba yang tadi ia beli bersama haechan

Disamping renjun, jaemin melihat keuwuan haechan bersama mark. Mereka semua sudah tau tentang hubungan mark dan haechan yang sudah berlangsung selama setahun ini

Di samping kanan jaemin ada Jeno yang sedang memainkan ponselnya.

Akhir-akhir ini Jeno terlihat sering sekali melamun, mungkin dirinya merindukan jan karena kabar jan hingga kini tak terdengar, belum lagi permasalahan keluarga nya

Jeno juga sudah tahu mengenai donghan yang sudah membunuh ibunya dan memilih tinggal bersama jaehyun.

Jaehyun sudah lama tak terlihat karena pria yang memiliki cacat di pipi nya itu melanjutkan nya diluar negeri

Jaemin menghela nafasnya panjang lalu merangkul bahu jun membuat pria manis itu tersentak kaget

"Daripada kita diam disini... Lebih baik kita berkeliling untuk menikmati acaranya, bagaimana?"

Usulan jaemin dianggukan setuju oleh semua. Mereka pun bangkit dan mulai berkeliling untuk melihat-lihat sekaligus memainkan permainan yang menurut mereka wajib dimainkan

Bahkan mereka sering kali menghentikan langkahnya untuk membeli makanan yang menggiurkan, kebanyakan dari mereka yang jajan adalah si bongsor lucas, hendery dan dua uke manis itu, sedangkan jaemin dan Jeno mereka tak jajan karena sedang diet untuk menjaga tubuh mereka

Tanpa mereka ketahui bahwa seungmin sudah merencanakan semuanya dengan matang.

Banyak para sniper handal diatas gedung sekolah yang siap menerima perintah untuk menembak setelah seungmin memberikan perintah

Bahkan ditengah kerumunan sudah banyak anak buahnya yang menyamar untuk menaruh Bom dibeberapa titik yang telah direncanakan

Diatas gedung Tujuh, ada hyunjin dan sungchan yang mengenakan pakaian selayaknya teroris yang sedang memegang trompong untuk memantau pergerakan Renjun dan teman-temannya

Sudah seperti rencana yang telah mereka siapkan jauh-jauh hari. Dimana insiden akan kembali terjadi dengan mengorbankan nyawa yang tak bersalah

Perasaan Jun sudah tak karuan sejak tadi. Dirinya bergerak gelisah dengan ekor mata yang bergerak untuk melihat hal yang mencurigakan

Tetapi dirinya tak menangkap hal itu. Jaemin menyadari kegelisahan renjun, pria tinggi itu mengusap punggung jun untuk memberikan ketenangan

Jun menatap jaemin dengan tatapan sendunya, "Jaem..."

"Sst... Semuanya akan baik-baik saja"

Jan kini sedang berada dirumah sakit dimana jisung berada. Dia tak sendirian, ada zhou dan dong yan menemaninya beserta puluhan bodyguard yang menjaga mereka bertiga di luar ruangan

Jisung yang awalnya sedang duduk santai sembari membaca novel yang dibelikan oleh jun kemarin dibuat terkejut akan kehadiran Zhou beserta seorang pria yang ia yakini adalah donghan

Dan dirinya dibuat terkejut dengan pria mungil yang memiliki paras mirip seperti Jun. Seketika jisung tahu siapa pria mungil ini

"Jan hyeong..."

"Ne. Ini aku, Renjan"

Jisung yang sudah tak kuat menahan tangisnya pun lantas bergerak untuk memeluk tubuh Jan, begitupun dengan jan yang membalas pelukan jisung

"Hiks sejak kapan hyeong sadar?? Kenapa tak memberi tahu kami? Hyeong tahu kalau Renjun kemarin mengadu kepadaku kalau dia tak tahu bagaimana kondisi mu karena tak bisa menghubungi baba!"

Jan hanya terdiam mendengarkan perkataan jisung yang mengadu tentang kesulitan mereka selama di Korea

Bahkan jan sudah menangis bersama Zhou dan dong yan. Jisung mengusap air matanya tanpa melepaskan pelukannya dari jan

Menunjuk Dong yan yang berada dibelakang Zhou, "Kenapa pria tua jahat itu ada disini! Yyak! Kau! Lee donghan, pergi kau!"

Jan menggeleng lalu menangkup rahang jisung yang membuat pria tinggi itu menatapnya

"Dia bukan Donghan melainkan dong Yan, kakak kembar Donghan, pamannya Jeno dan jaehyun hyeong. Dialah sahabat kecil baba dan ayahnya jaemin, na seungmin soo ketika mereka masih kecil"

Jisung terbelalak kaget

"Jadi....", jisung tak mampu melanjutkan perkataannya karena dia terlalu terkejut akan fakta baru ini

"bagaimana keadaannya sekarang Dok?", seorang dokter yang merawat jisung masuk setelah Zhou memanggilnya

Dokter bername tag, moon taeil itu pun menjawab pertanyaan Zhou

"Kondisinya jauh lebih baik, hanya saja dia masih lemas. Tapi tak apa"

Zhou mengangguk lalu berjalan mendekati jisung, mengusak surai hitam jisung yang mulai memanjang

"Apa kamu mau ikut kami ke festival, jisung-ah??"

Jan And Jun [Jaemren] ENDWhere stories live. Discover now