MRT Date?

181 7 0
                                    


Siang ini latihan terakhir sebelum mengikuti tour yang akan berjalan besok hingga hari minggu. Di hari ini juga pembagian kamar yang akan dilakukan oleh manajer aku.

"Adel kamu nanti sekamar ama Flora"

"Ashel kamu nanti sama Jessi ya"

Lah

Kok beda?

Begitu selesai pengumuman, aku menghampiri manajerku untuk protes, gak sih gak protes banget. Cuma bilang aja.

"Kak, kok kemaren katanya..."

"Udah turutin aja. Apa gak bosen kamu sama Adel terus?"

Bibirku otomatis cemberut begitu mendengar keinginanku tidak bisa dituruti. Pikiranku yang isinya kekesalan itu buyar seketika begitu ada tangan yang menepuk pundakku.

"Shel"

"Eh Adel"

Aku terkejut ternyata Adel yang menepuk pundakku.

"Jalan yuk. Aku ada rekomen ramen enak di Blok M"

"Oh iya?"

"Iya, kemaren di tiktok. Enak banget deh kliatannya"

"Mau deh kesana" aku menjawabnya dengan penuh semangat.

"Tapi...."

"Kenapa Del?"

"Naik MRT aja ya"

Aku tersenyum sumringah. Ceritanya MRT Date nih? Hahaha.

"Hayuk"

Tanganku menggandeng Adel keluar dari Fx Sudirman menuju stasiun MRT terdekat. Sebenarnya aku sempet pengen buat naik MRT sih. Cuma gak ada tujuan dan aku sendiri juga takut kalo naik sendiri. Untung ada Adel, hehe.

Adel berada di sampingku. Mataku jelalatan melihat lalu lintas yang cukup lengang tanpa adanya kemacetan. Begitu sampai di stasiun MRT terdekat, kami berdua menuruni eskalator menuju basement mungkin ya bisa dibilang.

"Del, hehe"

"Apa Shel?"

"Aku baru pertama kali naek nih. Bayarnya gimana?"

Jarinya cekatan begitu mengeluarkan dua buah kartu flazz dari kantongnya.

"Aman..."

Nafasku begitu lega begitu tahu Adel ternyata sudah paham untuk naik MRT. Ya maklum, baru pertama nih, hehe.

Adel menekan kartu flazz-nya pada sebuah mesin lalu pembatasnya terbuka. Dia memberikan kartunya padaku untuk melakukan hal yang sama.

"Kok gak bisa?"

Beberapa kali aku mencoba tap kartu tersebut pada mesin namun tetap saja tidak bisa.

"Gimana sih pak?" tanyaku pada petugas.

"Kebalik kak itu"

Tangan petugas tersebut mengambil alih kartu flazz milik Adel lalu dengan sekali tekan pintu pembatasnya terbuka.

"Shel Shel.. gitu aja gak bisa" ejeknya sambil berjalan.

"Makasih pak, hehe. Del tungguin"

Aku setengah berlari mengejar Adel yang mulai berjalan menuju eskalator lagi.

"Del, lo pasti ngerjain gue kan?"

"Hahaha.. sengaja gue balik tadi kartunya. Biar lo panik sendiri. Eh ternyata beneran, hahaha"

"Iih, parah parah parah"

Aku mencoba mencubitnya namun tangannya berhasil menangkis tanganku. Aku hanya bisa menyilangkan tangan didepan dadaku sambil berdecak kesal.

MomentWhere stories live. Discover now