Darkness 10

26 6 47
                                    

Chapter 10 ini adalah penjelasan tentang beberapa pertanyaan yang muncul. Jadi aku harap kalian baca dengan seksama ya ^^

Selamat membaca ❤

●●●●

Selama perjalanan ke kampus aku merasa sangat senang memikirkan hari kemarin. Tentang baekhyun yang mengantarkanku sampai rumah. Sebetulnya aku belum tau apa dia tau tentang jaehyun, karena aku enggan menanyakannya. Tapi dia pasti tau kan, mereka kan keluarga. Dia memberiku minuman, makanan dan bahkan ketika aku hendak masuk apartemen dia mengusak rambutku sambil mengatakan.

"Jaga dirimu ya. Jika ada apa-apa telepon aku saja"

Ampunn dehh, itu membuatku terus memikirkannya walaupun ku tahu dia milik Minjeong. Aku melangkahkan kaki menuju gedung dengan senangnya. Tiba-tiba saja wendy menghampiriku dan menyikut bahuku.

"Kenapa kau senyum-senyum? Karena kemarin hah?" Tanyanya dan aku mengangguk

"Jadi kau benar punya perasaan pada jaehyun?"

"Mwo? Bukan. Tentang baekhyun waktu mengantarku pulang" selaku

"Ahh untunglah. Dari sisi manapun baekhyun lebih baik dari manusia anti sosial itu"

Aku menceritakan tentang baekhyun pada wendy karena dia ingin mendengarkannya seraya berjalan terus menuju kelas. Mataku menangkap minjeong yang mengubah arah jalannya ketika melihat jaehyun dari kejauhan. Dia bahkan berlari ke berlawanan arah. Entahlah, aku merasa sedih melihat hal itu. Kami memasuki kelas dan memilih tempat duduk.

"Jangan disitu"

Wendy langsung mencegah jaehyun untuk duduk disampingku tapi dia tetap duduk dengan wajah tanpa dosanya. Pada akhirnya wendy menggerutu dan aku hanya tersenyum kecil melihatnya. Tak lama, chanyeol dan baekhyun datang dan melambaikan tangan pada kami. Merekapun aneh melihat jaehyun yang biasanya duduk di belakang sekarang dia malah duduk di tengah bersama kami. Mereka segera duduk dibelakang kami ketika dosen masuk dan kamipun memulai pelajaran.

Belum setengah pelajaran jaehyun  sudah usil padaku, dia terus memegang tanganku dan Wendy menatap kami dengan tatapan membunuh. Aku langsung melepaskannya paksa sambil terus tersenyum canggung ke wendy. Tapi jaehyun masih berusaha memegang tanganku dan tiba-tiba dia mengangkat tangan kami.

"Pak. Izinkan kami ke UKS!"

Aku terkejut ketika dia izin kepada dosen seenaknya. Dan dia melanjutkan perkataannya, jika aku berpengalaman dalam bidang pengobatan jadi dia membutuhkanku, padahal sama sekali tidak.

"Yasudah bapak izinkan. Tapi kalian jangan berpacaran terus, ini perkuliahan"

Semuanya langsung menggoda dan menertawakan kami, dan jaehyun langsung menarikku keluar. Aku melepaskan tangannya paksa dan memarahinya. Dia ini memang seenaknya, aku bahkan tak bisa memprediksi sikapnya sama sekali.

"Kau harus mengobatiku, nih liat" dia mengangkat rambutnya dan memperlihatkan jidat yang membiru dan tergores, sepertinya karena aku memukulnya pakai terminal kemarin.

"Ya! Aku juga tidak minta diobati olehmu" kesalku

"Baik akan aku obati nanti"

Apaan dia ini? Bukan begitu maksudku, ish. Dia menarikku lagi dan membawaku ke uks. Padahal lukaku sudah aku beri plester karena takut ketauan Wendy. Sesampainya di uks dia memintaku duduk dan dia sibuk mengambil peralatan uks.

"Hei apa-apaan?"

Tanyaku ketika dia membuka plaster di lenganku secara tiba-tiba. Tapi dia memintaku diam dan mengoleskan salep pada lukaku dan meniup-niupnya, padahal sudah tidak sakit sama sekali. Ia lalu menempelkan plester baru lagi.

"Aku sudah, sekarang giliranmu"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DARKNESSWhere stories live. Discover now