1. Violin

6 2 2
                                    

Dingg...
Dingg...
Dingg...
Alarm handphone Violin berbunyi sudah untuk kesekian kalinya...

Drrtttdrtttdrttt*
Violin menutup handphonenya dengan bantal dan menibani hpnya dikarenakan ia masih sangat mengantuk.

Tuk...
Tuk...
Tukk...

"Violin... Violinn... bangun nak... ini sudah jam berapa ?" Ibunya Violin mengetuk pintu kamar Violin.
"Vio! Nanti kamu terlambat kesekolah sayang..." ujar ibunya kembali.

Ayah Violin melihat dari ruang makan istrinya kesulitan membangunkan Violin hingga turut turun tangan membangunkan Violin.

"Violin sayang... kamu gak mau sekolah kah sayang ?" Ujar Ayah Violin sambil mengetuk pintu kamarnya Violin.

"Semalam Violin pulang malam banget sih pah.." ucap Ibunya Violin yang melihat Violin pulang larut malam
"Pasti habis main sama teman-temannya lagi nih begini" Ucap ayah Violin dengan menggelengkan kepalanya.

"Violin... kalau kamu telat dan gak bangun juga papa tinggal ya ! Kamu jalan kaki kalau tidak naik Angkot saja ya kesekolahnya papah juga bisa terlambat kekantor kalau nunggu kamu bangun gini" Teriak ayahnya violin
"Sudah mah, biarin aja nanti juga Violin panik sendiri kalau terlambat"

Ayah dan Ibunya Violin pergi dari depan kamar Violin...

*Didalam kamar

drrrtttdrttdrtttt... (suara alarm handphone Violin yang ditutup bantal olehnya)

Violin meraba kasurnya untuk mencari hpny yang ia tutup dengan bantal, Violin menemukan hpnya dan melihat jam pada layar hpnya seketika terkejut jam sudah menunjukan pukul 7:35 pagi...

"WAAHHH ! APAAN INI KOK GAK ADA YANG BANGUNIN AKU SIH"

Violin langsung berburu-buru mengambil handuknya yang ia jemur dihalaman kamarnya dan bergegas mandi dimana setelah semua persiapan ia selesai Violin melihat jam sudah menunjukan pukul 8 pagi...

"ADUHHHH BENER DAH BESOK AKU GAK MAU IKUT NONGKRONG LAGI AH MEREKA JUGA NONGKRONG CUMA BUAT NYOMBLANGIN AKU SAMA COWO-COWO KESUKAAN MEREKA" violin marah-marah dan bergegas keluar kamar

"???" Violin terdiam
"Mah, papah dah duluan ya ?"

Ibunya hanya mengangguk

"Yah ampunnn, naik angkot lagi deh makin telat aja"
"Kalau mau naik motor aja sana minta anterin sama bibi" ucap ibunya Violin

"Biiii... bibi..." teriak violin
"Ia kak violin" jawab bibinya
"Bi, anterin saya dulu yuk bi kesekolah naik motor aku gak bisa naik motor bi" ucap Violin

Bibi mengangguk dan Ibunya Violin memberikan kunci motor kepada Bibinya.

Diperjalanan Violin yang masih sedikit mengantuk mulai memeramkan matanya sebentar dibahu bibinya...

"Ka Violin, ini sudah sampai depan gerbang sekolah kak Violin tapi gerbangnya ditutup kak" ucap bibinya dengan menepuk pundak Violin dengan tangan kanannya.
"Hah? Hah? Udah sampai ya bi..." Violin yang setengah sadar langsung turun dari motor

"Udah ya kak bibi pamit pulang takut ibu nyariin soalnya bibi tadi masih nyuci" ucap bibi
"Ia bi duluan aja vio bisa kok sendirian" jawab Violin

Tidak lama bibinya pergi Violin menatap gerbang sekolahnya yang sudah digembok..

"Yahh.. udah ini mah terpaksa lewat belakang astagaa" ucap Violin sambil berjalan kearah belakang sekolah

Dibelakang sekolahnya Violin ada sebuah pintu yang dimana pintu tersebut dinamai "PINTU DORAEMON" dikarenakan memang pintu rahasianya para murid disana yang sering telat untuk masuk ke sekolah tanpa ketahuan, namun dari pintu tersebut untuk masuk ke ruang kelas anak-anak harus melewati gudang sekolah dimana gudang itu sangat sepi dan menyeramkan jika dilewati sendirian terlebib Violin baru kali ini telat masuk sekolah...

"Ya udah deh, nekat aja masuk.. dari pada absen hari ini ada ulangan harian dan pendalaman materi untuk UN kalau engga masuk bisa kacau nilai UN aku nanti" ucap Violin sambil membuka pintu rahasia dan melihat gudang sekolah yang seram dan gelap itu..

Saat Violin ingin melanjutkannya dari belakang teriak seorang anak laki-laki "Vio ! TUNGGU AKU YO!"

Violin menoleh kebelakang dan ia menghentikan langkahnya untuk menunggu anak itu datang kearahnya. Setelah datang laki-laki itu langsung memegang pundak Violin dan seketika terjadi detakan yang sangat kencang pada jantung Violin...

(Violin terdiam)

"Hai, Terimakasih sudah mau menunggu saya.." ucap laki-laki itu dengan tersenyum kearah Violin
"Ayo Violin, kita masuk bareng.." lanjut laki-laki itu

(Violin hanya terdiam dan menganggukan kepalanya)

Seketika suasana gudang yang sepi dan horor tersebut menjadi terasa biasa saja sejak anak laki-laki tersebut memegang pundak Violin...

************

Mereka berdua sudah melewati gudang dan berada di lorong menuju kelas...

"Benar Violinkan ? Kenalin saya Fandy saya baru masuk kesekolah ini jadi bisa dibilang saya ini anak baru heheh" ucap laki-laki itu untuk memecah keheningan antara mereka

Violin hanya diam dan segera meninggalkan Fandy sendiri untuk menuju kelasnya..

"Hati-hati ya Violin..." teriak Fandy dari jauh

Violin hanya terdiam sampai ia masuk ke kelasnya yang kebetulan guru matapelajaran pertama sedang tidak masuk.

Melihat Violin berada di depan pintu kelas dengan wajah yang kebingungan teman-temannya langsung menghampirinya...

"Vio, lo gapapa kan ?" Tegur Annisa
"Yo ! Tumben lo telat ? Apa gara-gara semalam kah ? Cowonya kecekan yang semalam ?" Ucap Cicil dengan penasaran
"Yoo ? Muka lo kok aneh banget sih kayak habis ketemu sama cinta pertama lu hahahaha" Ceplos Yeni

Violin tetap diam saja mendengarkan ocehan teman-temannya dan langsung duduk dibangkunya...

"Nanti gue ceritain, gw masih syok" Ucap Violin

Mendengar hal itu teman-temannya langsung menatap Violin dengan penasaran...

Hening...

"Lo gak habis kecopetan kan ?" Ucap Cicil dengan polosnya

"Sutttt! Nanti aja nyerocosnya kenapa dengerin aja nanti ceritanya" Ucap Annisa

"G...g..gue... gue deg degan..." ucap Violin memecahkan tatapan teman-temannya
"Deg-degan ? Lo takut ketauan guru kalau telat ?" Ucap Yeni
"Gak... gue baru aja ketemu sama anak cowo tadi pas mau masuk ke Pintu Doraemon" Ucap Violin

"WHATTT ???" ucap ke 3 temannya Violin
"SERIUSAN INI GARA-GARA ANAK COWO? SIAPA COWONYA ? WAH KEREN SIH DIA" ucap Cicil
"Ia, seorang Violin yang belum sama sekali pacaran dari lahir bisa dibuat begini sama dia ? WAH GILA SIH" ucap Yeni
"Siapa yo? Lo kenal orang itu ? Nanti kita coba panggil dia ke kelasnya !" Ucap Annisa

"Violin.." panggil seseorang dari depan pintu kelas Violin.

Anak-anak kelas Violin semua menoleh ke arah suara tersebut yang ternyata itu adalah Fandy...

*Hening....
Semua orang menatap Fandy.

"Hehe, ini kenapa semuanya pada natap saya ? Saya bukan orang jahat kok serius hehehe"
"Saya disini cuma mau ngasih ini ke Violin tadi dia bareng sama saya karena telat eh dia tiba-tiba langsung ninggalin saya dan ternyata jatuhin ini..." Fandy menjulurkan tangannya yang dimana itu adalah Gelang tangan Violin peninggalan neneknya yang tidak pernah sama sekali Violin tinggalkan atau lupa untuk menggunakannya.

Violin yang melihat itu gelangnya langsung bangun dan menghampiri Fandy untuk mengambil gelangnya...

"Untung ada lo, kalau gak ada lo gue bakal sedih banget kalo gelang ini hilang" Violin melihat gelang yang berada ditelapak tangan Fandy.

"Tau kok saya, gelang ini berharga banget buat kamu..." mengulurkan tangannya kearah tangan Violin.

Kejadian itu menjadi awal dimana Violin dan Fandy menjadi dekat...

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Jun 30, 2022 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

Love 24/7Kde žijí příběhy. Začni objevovat