Suara Tuhan

19 2 0
                                    

Kadang saya berpikir, kalau kita diberikan umur cukup panjang. Kita hidup di dunia ini sekitar 60-80 tahunan aja. Kita sering lupa sama tujuan hidup, mengejar kesuksesan dan karir diri sendiri. Padahal cuma beberapa persen orang aja di dunia ini yang paham benar definisi sejati kata sukses dalam hidup, yang sesuai dengan definisi menurut sang engineering kita yaitu Tuhan. Bukan sukses menurut kata dunia yang luar biasa subjektifnya, yang mungkin punya sejuta jenis definisi sukses di dalamnya. Hidup kerja keras setiap saat, kembangin diri terus biar skillnya makin maju, kalo skill makin maju bisa dapat duit yang lebih banyak lagi, capek, stres ya tutup pakai duit, kalau habis kumpulin lagi. Begitu terus kalau beruntung bisa nikmatin umur panjang dan kaya raya. Tapi semua manusia pada akhirnya akan sampai pada suatu titik, di momen paling pribadi bagi setiap orang yang hidup, yaitu di detik-detik menjelang kematiannya, kita bakal dihadapin sama satu pertanyaan saja yang terbesit di pikiran kita saat itu nanti "kamu hidup udah selama ini, apa yang udah kamu lakuin buat dunia ini?".

Di momen ini saya merasa sedih dan senang disaat yang bersamaan. Sedih karena menyadari sebuah realita yang kontra, tapi juga senang dan bersyukur di saat yang sama karena mendapatkan jawaban di waktu yang lebih singkat. Sehingga saya nggak perlu lebih lama lagi menjalani kesia-siaan. Itulah indahnya kehidupan, kita nggak akan bisa mendapatkan sebuah keindahan tanpa melalui sebuah PROSES, apalagi hanya dari hal-hal yang baik aja. Kesempurnaan sebuah proses adalah kombinasi dari keseimbangan antara kesedihan dan kebahagiaan, kebaikan dan keburukan, terang dan gelap. Karena bagaimana kita tahu Sebuah sinar itu menyala terang jika tidak ada kegelapan disekitarnya. Bagaimana mungkin sebuah pelangi yang indah bisa muncul tanpa ada sebuah hujan. Dan bagaimana mungkin sebuah permata bisa menjadi sangat indah tanpa proses kristalisasi jutaan tahun yang sangat keras.

Nikmatilah semua proses hidup. Enggak ada yang salah dengan dirimu selama kamu masih bernafas, dan bisa melakukan sesuatu di esok hari. Karena jawaban dari sebuah proses itu hanya ada di akhir. Kita memang nggak bisa memilih terlahir sebagai apa, tapi kita bisa memilih untuk mati sebagai apa. Dan itulah yang membedakan manusia dengan seluruh makhluk yang ada di bumi ini, karena kita punya PILIHAN.

Sadarkah kamu, bahwa setiap objek yang ada di alam semesta ini mulai dari makhluk yang paling berkuasa, yang paling kecil hingga makhluk yang tak kasat mata pun semuanya mempunyai takdirnya masing-masing untuk menjadi bagian dari siklus alam semesta ini. Segala hal yang ada di alam semesta ini punya TAKDIRnya masing-masing, dan takdir itu sudah tercetak dalam setiap rangkaian DNA makhluk hidup maupun, di setiap atom terkecil di materi apapun. Sudah ada sebuah blueprint yang mengatur segala hal di alam semesta ini. Matahari punya energi yang tak terbatas bagi seluruh makhluk yang ada di bumi, cahaya matahari menyinari tumbuh-tumbuhan hijau menuju klorofilnya, dan energi yang diserap oleh tumbuhan adalah salah satu bahan utama sebagai proses fotosintesis, sehingga para serangga seperti jangkrik bisa mendapatkan energi makanan dari tumbuh-tumbuhan tersebut. Dengan adanya jangkrik, hewan pemangsa yang lebih besar seperti katak juga bisa mendapatkan makanan daripara jangkrik sebagai sumber energinya. Dan para katak ini akhirnya memberikan energi bagi para ular yang ada di hutan, sehingga para ular bisa terus hidup, yang akhirnya akan dimangsa oleh salah satu predator terkuat di ekosistem ini yaitu burung elang. Meskipun burung elang ini adalah puncak dari rantai makanan ekosistem ini, namun proses perpindahan energi tidak berhenti dielang ini saja. Pada akhirnya ketika elang ini mati, tubuhnya akan diurai oleh dekomposer seperti bakteri atau jamur, yang membuatnya menjadi pupuk untuk menyuburkan tanah. Dengan adanya air dalam tanah yang subur akan zat hara dari elang, pada akhirnya memberikan energi bagi pohon untuk terus bertumbuh tinggi dan besar. Dan pohon-pohon yang bertubuh besar ini mengeluarkan oksigen bagi seluruh atmosfir di bumi kita, yang membuat atmosfir diseluruh bumi ini tetap hangat dan stabil. Hangatnya atmosfir yang ada di bumi ini menghangatkan air laut, sehingga membuat proses penguapan air laut naik ke atas awan, angin menghembus awan-awan ini kembali ke dataran-dataran tinggi hingga menghasilkan hujan. Air hujan kembali ketanah dan dibawa oleh sungai yang pada akhirnya kembali lagi ke samudra. Samudra luas yang di dalamnya dipenuhi dengan ekosistem lain dengan rantai makanannya masing-masing. Mulai dari predator tertinggi seperti paus dan hiu, yang memangsa ikan-ikan yang lebih kecil seperti tuna, dan ikan-ikan tuna ini melanjutkan proses lantai makanannya dengan memakan ikan-ikan yang berukuran lebih kecil lagi, dan ikan-ikan terkecil ini memerlukan hewan-hewan berukuran sangat kecil yaitu Subplanton untuk tetap hidup, dan pada akhirnya subplanton ini juga memerlukan energi dari makhluk makhluk bersel tunggal yang berukuran super kecil yang melayang-layang di lautan sebagai phytoplankton. Dan tahukah kamu bahwa makhluk super kecil yang tak kasat mata ini pun ternyata punya peran yang luar biasa besar bagi seluruh ekosistem yang ada di bumi ini, organisme tak kasat mata ini memberikan asupan oksigen sebanyak 50 persen dari seluruh oksigen yang ada di bumi kita, yang setiap detik kita hirup sehingga kita bisa tetap hidup.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 29, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Suara TuhanWhere stories live. Discover now