Krist memang tak pernah akur dengan kakak pertamanya, ia merasa jika tay tak pernah memperdulikan off dan mamanya, selalu dia sendiri yang mengurus keduanya, tay bahkan tinggal di kota yang jauh dengan mereka dan sangat jarang pulang ke rumah walau hanya sekedar untuk menjenguk mama dan kakaknya, krist merasa bebannya terlalu berat, ia harus mengurus kakak dan ibunya seorang diri, hal itu membuat dirinya menjadi seorang intovert, dia jarang bermain bersama teman-temannya dan selalu menghabiskan waktunya di rumah atau di kantor.

Bahkan di usianya yang hampir menginjak 28 tahun ia belum kepikiran untuk menikah, ia bahkan tak tahu apa dirinya bisa menikah atau tidak nanti mengingat jika dirinya masih mempunyai dua tanggungan besar, ia hanya takut jika ia menikah ia tak akan bisa mengurus ibu dan kakaknya lagi seperti tay.

Lama terdiam, krist menjalankan mobilnya dan melajukan mobilnya membelah jalanan untuk pulang, hanya membutuhkan waktu 30 menit krist tiba di depan sebuah rumah mewah, krist keluar dari mobil dan masuk ke rumahnya.

Terdapat banyak maid disana yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, krist masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya, lagi-lagi air matanya menetes dengan sendirinya mengingat keadaan mama dan kakaknya yang semakin parah.

Tak lama terdengar suara pintu kamarnya di ketuk, krist menghapus air matanya kemudian memasang wajah datarnya.

"Masuk"

"Maaf tuan, di depan ada tamu"

"Siapa?"

"Sepertinya tetangga baru, tadi saya melihat ada mobil pengangkut barang"

"Katakan tak ada siapapun di rumah ini, semuanya sedang keluar"

"Saya sudah mengatakan seperti itu tadi tuan, tapi katanya dia melihat mobil tuan baru saja masuk"

"Ckk!" Ucap krist berdecak kesal, ia paling malas bertemu dengan orang asing sebenarnya, mau tak mau krist keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu.

"Ada apa" ucap krist datar, setelah melihat ada tamu yang tak diundang itu.

"Perkenalkan aku singto, tetangga depan rumahmu, aku baru tadi pindah" ucap pria itu.

"Ada apa?" Tanya krist lagi tanpa menghiraukan ucapan singto tadi.

Jujur saja singto sedikit heran, apa seperti itu cara menjamu tamu dengan baik dan benar?

"Hmm, aku disuruh mama ku mengantarkan ini" ucap singto sembari berdiri ia juga memberikan sebuah tupware berisi makanan.

Tak lama datang seseorang membawakan dua cangkir kopi dan cemilan.

"Silahkan di nikmati, tuan"

"Terima kasih, bi" ucap singto sopan sembari tersenyum.

Sedangkan krist masih dengan wajah datarnya, ia menghidupkan rokoknya dan duduk di kursi tanpa menghiraukan tangan singto yang memberikan Tupperware itu.

Maid yang melihat itu langsung mengambil Tupperware dari tangan singto dan mengucapkan terima kasih.

"Duduk dan habiskan minuman mu setelah itu langsung pulang" ucap krist.

Singto duduk kembali dan meminum kopi yang di bawa maid tadi, cukup lama keduanya terdiam singto memberanikan diri untuk berbicara.

"Nama mu siapa?" Tanya singto.

"Krist" ucap krist seadanya.

"Di rumah ini ada berapa orang?" Tanya singto lagi namun krist hanya diam dan terus menghisap rokoknya.

Terlihat jelas oleh singto jika krist tak menyukai kehadiran dirinya.

"Aku singto dan usia ku 20 tahun" ucap singto.

"Hmm, kamu sudah mengatakan namamu tadi" ucap krist.

Tak lama pintu rumah terbuka menampilkan dua orang pria tampan disana, krist yang melihat kedatangan tay dan suaminya langsung beranjak dari sana dan pergi, sedangkan singto masih mematung kenapa dia di tinggalkan pergi?

"Ternyata ada tamu" ucap tay.

"Perkenalkan aku singto tetangga depan rumah phi, kami baru tadi pagi pindah" ucap singto.

"Aku tay, kakak krist dan ini suami ku newwie" ucap tay sembari mengulurkan tangannya dan singto menjabat tangan tay, kemudian beralih ke newwie.

"Maafkan adik ku jika dia berlaku tak sopan dengan mu" ucap tay lagi.

"I-iya phi" ucap singto.

"Apa dia sudah memperkenalkan dirinya tadi?" Tanya tay.

"Sudah" ucap singto.

"Kamu sepertinya masih sangat muda" ucap tay.

"Usia ku baru 20 tahun phi" ucap singto.

Ketiganya duduk di sofa dan berbincang, singto baru merasa di hargai setelah kehadiran tay dan newwie, tay juga menceritakan jika ia masih punya satu adik dan ibunya yang sedang di rawat di rumah sakit.

krist tengah menghisap rokoknya di balkon kamarnya matanya tertuju ke arah singto dan tay yang tengah mengobrol di luar, terlihat tay mengantar singto untuk pulang.

Singto yang merasa tengah di perhatikan menatap ke arah balkon, di lihatnya krist juga menatap ke arahnya hanya seperkian detik krist memutuskan tatapannya dan masuk ke dalam kamarnya.

"Sifatnya memang begitu" ucap tay.

Singto hanya tersenyum kemudian ia berpamit untuk pulang.














Tbc.

Introvert ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora