Chapter 4

6 1 3
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian adu mulut hari itu. Rinka baru sadar ternyata kakel pala Gallus gallus -Rinka menamainya begitu- itu dekat dengan Kenma. Sering mengajak kenma keluar hanya sekedar bermain voli bersama.
Yang ia sesalkan dari persahabatan kedua orang tersebut adalah ia jadi sering bertemu kakel itu.

Setiap bertemu mereka akan mengulang pola perilaku yang sama, jika tidak adu mulut ya adu bacot, yang paling ringan cuma saling melempar tatapan tajam sambil menggerak gerakkan rahang bawah ke kiri dan ke kanan. Khas bocil jika bertemu di lampu merah perempatan jalan.

Hahhhhhh.... memang mereka lebih bocil dari adik saya. Inilah bentuk nyata ungkapan 'Umur tak menentukan kedewasaan seseorang'
.
.
.
.
.
Hari ini cukup tenang sebenarnya. Kuroo memang datang menyeret Kenma untuk mengisi posisi setter karena Atsumu sedang sibuk pdkt dengan mangsa barunya. Namun tak ada adu Barium cobalt thorium antara Rinka dan Kuroo.

Alasannya? Oh bukan karena mereka bertaubat dan menyadari bahwa berdamai itu penting. Tapi karena Rinka tertidur di mejanya. Kelelahan akibat begadang.

Eh Bukan! Bukan karena sibuk belajar tapi karena sibuk streaming MV !!!
Ia penganut prinsip 'Situ yang ganteng, saya yang capek' ya semacam itulah.

"Btw, Temen lu kalo lagi tidur cantik juga" kata Kuroo. Ini sih sudah pasti ajaran si sesat Atsumu.

"Kemarin katanya cantikan kekeyi?" Sindir Kenma dengan malas

"Yaelah pake diingetin!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Miyazawa Rinka, bisa bangun sebentar?"

"Emmm, jan ganggu dulu napa?!"

"Bangun sebentar aja kok, saya ada urusan sama kamu"

"Gamau ah kakk! Pergi sono!"

"Ha? kak siapa sihh? Ini anakk... Bangun dulu. Ini saya pak Takeda!"

"Apaan sih kak! Gue tuh lagi ngantukk anj---- Eh pak guru! Hehehehe. Maafin Rinka ya pak?" Rinka mengeluarkan cengiran terpaksanya. Takut diomeli beliau karena hampir berkata kotor.

"Hahhh, yaudah iya gapapa. Tapi jangan dibiasain berkata kotor ya..kamu itu perempuan loh!"

"Iya pak" rinka menunduk.

"Eh iya hampir aja lupa. Bapak kesini mau ngajakin kamu buat jadi perwakilan sekolah di olimpiade Biologi tingkat nasional. Mau?"

"Beneran pak? Wahh pasti mau dongg"

"Kalo gitu nanti ada bimbingan tambahan sepulang sekolah ya. Tempatnya di lab."

"Okee. Siap pak!"





Pendek banget kayak hidup....
Astagfirullah

Just Story Between Chemistry and BiologyWhere stories live. Discover now