kesembilan belas

1.1K 230 22
                                    

'...' = Jay ngomong.

'...' = Batin.

===

Bel pulang sudah berbunyi, Hyungseok bergegas mengemasi barang-barangnya dan segera keluar dari kelas, menghiraukan teriakan Zin yang memanggilnya karena hanya satu yang ia inginkan sekarang, menghindar dari Jay Hong.

Laki-laki yang membuatnya merona karena pesan yang ia terima tadi.

'Gila! Gila! Aku tidak tahu dia bisa mendengarnya!' Batin Hyungseok yang ingin menangis karena saking malunya.

Saat berlari, ia tak melihat kearah depannya yang menyebabkan dirinya menabrak dada? Punggung? Seseorang dan membuat pantatnya mencium tanah. Hyungseok merintih kesakitan.

Ia mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak dan betapa kagetnya ia melihat Jay berdiri tegak didepannya dengan senyum yang menyebalkan, namun mempesona.

Keinginannya untuk menghindar gagal.

"H-hai!" Dengan gugup Hyungseok menyapa Jay dan hanya dibalas kekehan olehnya.

Jay mengulurkan tangannya untuk membantu Hyungseok berdiri dan Hyungseok menerimanya malu-malu.

'Kenapa menghindar?' Tanya Jay.

"Kata siapa! Aku nggak menghindar tuh?"

Jay tahu Hyungseok berbohong, namun dia mengabaikannya dan mengajaknya untuk pulang bersama, yang mana membuat Hyungseok gelisah, namun ia berusaha untuk terlihat santai.

Hyungseok pun setuju dan mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat dimana Jay memarkirkan motornya.

Saat pertengahan perjalanan, tiba-tiba ada seseorang yang menarik pergelangan tangan Hyungseok, membuat sang empu hampir terjatuh bila sang pelaku tak merengkuh tubuh tersebut. Hyungseok hampir saja terkena serangan jantung karena tarikan yang terbilang kasar itu.

Jay yang merasa sebelahnya kosong segera menghentikan langkahnya, lalu membalikkan tubuhnya untuk melihat dimana orang yang tadinya berjalan bersamanya, dan ternyata seseorang menculik Hyungseok dari sisinya, Jang Hyun.

Bisa Jay lihat Janghyun yang berusaha mengajak Hyungseoknya untuk pulang bersama karena ia tak tahan, Jay pun dengan tiba-tiba menarik lembut tangan Hyungseok, berbeda dengan yang dilakukan Janghyun tadi.

Jay mempercepat langkahnya agar Janghyun tidak mendekat dan mencoba menarik tangan Hyungseok kembali, namun Hyungseok tiba-tiba berceletuk, membuat Jay benar-benar menghentikan kaki jenjangnya untuk berjalan.

“Jay, maaf. Maaf sekali. Tapi, aku sudah ada janji waktu itu dengan Janghyun untuk makan malam bersama, jadi aku akan pulang bersama Janghyun hari ini untuk membeli bahan masakan bersama... Maaf sekalii.” Terdengar nada sesal dari mulut indah Hyungseok yang menurunkan rasa kesalnya, yang entah kepada Janghyun karena laki-laki itu mengganggu acara pulang bersamanya atau kepada Hyungseok yang tidak bisa mengatakan 'tidak'.

Jay mendekati telinga Hyungseok untuk berbisik, “Hati-hati, cup!

Terdiam.

Hyungseok terdiam cukup lama karena tengah memproses kejadian yang baru saja menimpanya. Ia tak salah 'kan? Ia juga tidak sedang bermimpi 'kan? Apa yang Jay lakukan padanya benar-benar terjadi?!

Jay mencium telinganya!

Men-ci-um!

Wajah Hyungseok seketika memerah bak tomat segar yang baru saja dipetik dari kebun. Jay benar-benar gila!

Hyungseok menepuk kedua pipinya cukup keras agar warna rona merahnya tersebut segera padam. Ia pun membalikkan tubuhnya dan mendekati Janghyun yang sudah menunggunya daritadi dan juga melihat kejadian tersebut.

Janghyun menggerakkan giginya kesal.

Jay yang melihat itu dari ujung matanya, terkekeh gemas dengan tingkah Hyungseok. Sepertinya jika mereka sudah menjadi sepasang kekasih, Jay akan lebih gencar untuk menggoda laki-laki manis itu.






TBC

Hai, maaf ya ini aku baru update 😭🙏🏻 soalnya aku lagi kena writer block jadi bingung mau nulis gimana alurnya 😔🖐🏻

Jadi, ini ya! Semoga suka, meskipun ini dikit. Next chapter gatau kapan huhuhu 😿😿😿🙏🏻

The Voice - Jaeseok (rewriting)Where stories live. Discover now