Kisah

8 4 0
                                    

ini adalah kisah,biar kuberitau rasa pedih yang sebenarnya agar kamu dapat menghargai setiap pertemuan dalam permainan tuhan.

arka terus merengek persis di depan hadapanku dengan mata berkaca kaca seakan meminta sesuatu yang amat berharga dariku
"gil, ayolah kumohon padamu aku butuh pinjaman uang untuk biaya operasi adek aku."desak arka dengan wajah yang mulai  pucat tak karuan.
"lu  ke rumah sakit dulu urus masalah adminstrasi adekmu ,masalah biaya gw yang cariin ka,yg terpenting nyawa adek lu ka, uang belakangangan.!"
tanpa sepatah kata apapun arka berlari menuju rumah sakit Bkyantara tempat operasi adek arka.langkahnya begitu cepat layaknya serigala kelaparan.
aku bergegas keluar dengan tas ransel yang selalu ku bawa ke tempat kerja.
matahari sudah terlihat redup ,langit yang cerah berubah menjadi kelabu hitam pertanda akan hujan turun pada pijakan bumi.

dua jam menempuh perjalanan yang begitu panjang langkah kakiku tiba pada sebuah gedung besar bersimbol palang merah.kakiku terus memaksa untuk berjalan kedalam lorong lorong rumah sakit yang pada akhirnya membawa ku persis kedepan pintu ruang operasi.suasana begitu sangat sepi.pintu ruang operasi yang terbuka terus  pertanda seperti tak ada orang di dalam ruangan.tanpa sengaja melintas seseorang perawat dari samping lorong sambil membawa peralatan obat obatan dengan topi khas putih di kepalanya,semakin dekat langkahnya

"permisi sus."
"permisi,ada yang bisa saya bantu mas.?"
"ini sus ruang 203 ko kosong ya.?"
ucapku

"oh kebetulan sekali ,saya perawat  ruang ini tadi,jdi klien ruang ini sudah di pindah ke ruang jenazah.operasi di batalkan karena si penderita meninggal sebelum kami lakukan operasi,"ujar si perawat kurus

des des aku tak bisa menahan diri untuk melangkah ke ruang jenazah.
perasaan gundah bercampur sedih  mungkin itu yang ada dalam hati arka.ia hanya bisa merengek disamping jenazah sambil berkata lirih.
suasa berubah menjadi dingin dengan isak tangisan arka, pandanganku semakin jelas pada mereka berdua.aku bisikan kalimat belasungkawan atas kematian adiknya,

dia telah kehilangan harta satu satunya






You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dua PelangiWhere stories live. Discover now