Ci Shani pingsan di tempat dengan beberapa luka. Orang yang melihat pun langsung buru buru menolong ci Shani dan mengantarkan ci Shani ke klinik terdekat.

"Pak, kasih tau temen nya pak! Di blok A1" ucap salah satu satpam menyuruh teman nya untuk memberi tahu kejadian ini.

"Assalamualaikum neng!!" Pak satpam itu menggedor-gedor pintu.

"Siapa sii, hoaaamm" Azizi bangun.

"Mau kemana zoy" ucap Christy pelan.

"Ada yang ngetok pintu, aku buka dulu" ucap Azizi lalu berjalan ke arah pintu.

"Neng itu temen nya kecelakaan di depan perumahan, sekarang lagi di bawa ke klinik deket sini" ucap pak satpam ikutan panik.

"Hah? S-siapa? Temen?" Azizi kaget.

"Siapa sih nama nya aduh lupa, Shan... Shani deh kayak nya" ucap pak satpam.

"HAH? CI SHANI!" teriak Azizi panik.

"Ayo neng ke klinik" ucap pak satpam.

Christy dan ci Gre kaget mendengar siara teriakan Azizi, dan langsung menyusul Azizi di depan pintu.

"Ada apa sih zoy" tanya ci Gre dengan muka bantal.

"CI SHANI, CI! CI SHANI KECELAKAAN! AYO KE KLINIK SEKARANG!!" teriak Azizi.

"HAH? BENERAN PAK?" Tanya ci Gre kepada satpam.

"Ayo atuh nanti aja kaget nya, ke klinik dulu yang penting" ucap pak Satpam.

*Di klinik

"Ci Shani mana?!" Tanya ci Gre kepada dokter.

"Sabar sabar, dia lagi di tangani oleh dokter, mba silahkan tunggu kabar dari kami" ucap sang dokter tenang.

"SAYA MAU LIAT DOK" ci Gre menangis dari tadi.

"Maaf, ga bisa mba, sekarang mba tunggu dulu" ucap sang dokter lalu masuk ke dalam ruangan dimana ci Shani tepar.

"AAARRGGHH" Ci Gre mengepalkan tangan nya kencang.

"Ci shaniiii" Azizi dan Christy pun menangis sejadi jadi nya di kursi.

"AKU BODOHH!! HARUSNYA AKU IKUT CI SHANI!! AKU BODOH BANGET!" teriak ci Gre, tak peduli orang menatap nya seperti apa. Ci Gre menyalahkan diri nya sendiri, bahkan dia memukul kepala nya sendiri.

"CI UDAH CI!!" Azizi mencoba menahan ci Gre agar tak melakukan hal hal yang membuat ci Gre bahaya.

"AKU BODOH ZEE! KALO AKU IKUT, CI SHANI GA BAKAL BEGINI!"

"NGGA CI, INI BUKAN SALAH CI GRE" ucap Azizi sambil menangis sesenggukan. Ci Gre tetap memukul kepala nya sendiri.

"CI!! UDAH!!" Sekarang Christy yang memeluk ci Gre erat agar ci Gre berhenti.

"Aku bodoh, aku ga guna, aku ga becus jadi temen, bahkan aku ga bisa jagain dia" ci Gre menunduk, menangis disana.

"Ngga ci ngga" Azizi menggeleng sambil memeluk ci Gre erat.

"Mending aku yang kecelakaan, jangan ci Shani, hiks.." ucap ci Gre. Azizi dan Christy setia memeluk ci Gre, walaupun sebenarnya mereka juga sangat sedih melihat ci Shani tepar di ranjang rumah sakit.

"Maafin aku ci, aku emang gak guna buat kamu, maaf" batin ci Gre. Ci Gre menangis dalam diam, hati nya sangat sakit.

"Kenapa ga aku aja sih yang kecelakaan! Harusnya aku ajaaa!!!" Batin ci Gre, tangan ci Gre masih mengepal, bahkan kini kulit nya ada yang berdarah karna tertusuk kuku.

"Pa, udah... Papa ga salah" ucap Azizi pelan.

"Maaf ci, maaf...." Batin ci Gre.

"Ya Allah, semoga ci Shani cepet sadar" batin Azizi.

"Ya Tuhan, semoga sakit nya ci Shani ga parah" batin Christy.

Mereka bertiga berdoa dengan keyakinan nya masing masing untuk ci Shani. Ci Gre terus menangis sesenggukan, bahkan ia sampai susah untuk berbicara. Azizi setia di samping ci Gre. Christy berjalan ke arah jendela yang buram, di dalam terdapat ci Shani yang tak sadarkan diri.

"Mama.... Cepet bangun... Mama kuat" ucap Christy sangat pelan, Christy menutup wajah nya, lalu menangis.

Setelah beberapa jam kemudian, dokter datang.

"Apa ada kerabat pasien?" Tanya sang dokter.

"Saya, kerabat dekat nya dok" ucap ci Gre.

"Pasien mengalami benturan yang lumayan keras di kepala nya sehingga pingsan. Tapi kami akan berusaha yang terbaik untuk pasien. Pasien akan sadar setelah beberapa jam, jadi silahkan di tunggu di dalam, saya permisi, jika ada apa apa langsung panggil saya" jelas sang dokter.

"Makasih dok" ucap ci Gre pelan, lalu masuk ke dalam ruangan, diikuti oleh Azizi dan Christy.

"Ci..." Panggil ci Gre, walaupun ia tahu ci Shani tak mendengar nya.

Ci Gre memegang tangan ci Shani yang tertempel selang kecil di punggung tangan nya. Ci Gre kembali menangis saat melihat perban di kepala ci Shani dan tertempel masker oksigen di hidung ci Shani.

Tak berhenti ci Gre bergumam 'maaf' kepada ci Shani. Azizi memeluk ci Shani dari kanan, dan ci Gre memegang tangan ci Shani yang kiri. Christy memeluk ci Gre, untuk menenangkan ci Gre.

Mereka bertiga tetap menunggu ci Shani sadar, dengan penampilan yang seadanya. Mereka bahkan tak membawa apa apa, hanya bawa diri.

~ To Be Continued ~

Maaf ya, kalo ada kata kata yang ga nyambung😭 aku ga begitu paham soalnya :D

Gimana part ini? Lucu kan? :v🏋🏻‍♂️

GRESHAN FAMजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें