Entahlah. apa yg harus kulakukan?

14.1K 920 4
                                    

bolehkan minta votenya?? atau mungkin comment? lagi butuh semangat buat lanjutin part selanjutnya. pleasee..

ENJOY and Happy reading guys

***

"Mari saya antarkan non"ucap bik inem ramah. "Iya makasi bik tapi saya harus ambil barang saya dulu di mobil"ucap Prilly lalu ingin beranjak keluar. "Non nanti biar mang Ujang aja yang ambil."ucap Bik Inem mencoba menghentikan langkah Prilly dan berhasil, Prilly berbalik. "Ya udah deh"ucap Prilly pasrah lalu mengikuti bik inem. "Ini non kamarnya"katanya saat mereka tiba di depan sebuah pintu kamar bercat putih sama dengan pintu lainnya. Prilly lalu mengucapkan terima kasih dan masuk ke kamar itu..

***

Di sebelah kamar Prilly, ada Ali yang sedang berbaring di atas ranjang. Ya, kamar Prilly memang di sebelah kamar Ali. Ali tak tau lagi harus bagaimana sekarang. Ia merutuki nasibnya yang selalu dipaksakan oleh keluarganya. Dari mulai pekerjaan hingga masalah jodoh. "Arghh"teriaknya frustasi sambil mengacak acak rambutnya hingga terlihat berantakan.

***

Makan malam kali ini Prilly memakan nya sendiri. Entah sejak tadi siang Ali tidak keluar kamar. Entahlan apa yang dilakukan oleh sang suami di dalam kamar. Ia pun segera menghabiskan makanannya agar bisa dengan cepat kembali ke kamar. Tadi sore ia sudah berusaha membuat Ali keluar dari kamar dengan cara mengetuk dan  memanggil nama Ali berulang kali namun usahanya gagal. Kejadian itu membuat kepala Prilly pening. Saat ia menyelesaikan makan malamnya ia pun kembali ke kamar dan istirahat.

***

Pagi pagi Raffi sudah berangkat ke kota Surabaya untuk mengurus proyeknya. Gigi di larang Raffi untuk menemani ke bandara. Alhasil Gigi pagi ini hanya menonton TV sambil meminum susu khusus ibu hamil dan memakan roti sebagai sarapan. Sungguh, saat ini Gigi sudah merasa Rindu pada suami tercintanya itu. entah bawaan bayi yang di kandungnya atau apalah, Gigi tak mengerti. namun ia merasa Rindu sekali pada suaminya itu.

Prilly mengetuk pintu kamar yang berada di hadapannya. jika kali ini tak ada jawaban atas ketukannya ia akan memutuskan untuk meninggalkan pesan untuk suaminya yang masih betah dalam kamar itu. siang ini ia harus ke rumah Gigi untuk menemani kakak sematawayangnya itu. "Bibi"teriak Prilly memanggil nama Bi Inem. tak lama bi inem sudah berjalan menghampiri Prilly. "iya kenapa non?"tanya bi inem ramah.

"saya akan ke rumah kakak saya selama dua hari. dan karna Ali belum keluar saya titip surat ini. saya sudah menyiapkan beberapa keperluannya beberapa hari ke depan"ucap Prilly menjelaskan dengan detail agar bi inem mengerti.

"o baik non nanti saya sampaikan pada tuan muda"ucap bi inem lalu menerima surat itu dari tangan mungil Prilly.

"yaudah bi saya pergi dulu. Assalamualaikum"pamit Prilly lalu tersenyum.

"ya non hati hati walaikumsalam"jwab bi inem melambaikan tangannya pada Prilly yang mulai berjalan menjauh.

***

Ali masih bergerak gusar di ranjangnya. ia tak tahu harus bagaimana sekarang. sejujurnya Ali sangat ingin berusaha mencintai Prilly. namun hatinya masih terlalu takut untuk terluka. Ali memang selalu bilang pada Prilly bahwa ia masih mempunyai seorang kekasih namun, sebenarnya ia dan kekasihnya sudah putus beberapa hari sebelum pernikahannya dengan Prilly dilangsungkan. hubungan itu putus karna sang kekasih telah berselingkuh di depan mata kepala Ali sendiri. dan jika ada yang menanyakan mengapa ia selalu mengaku pada Peilly bahwa ia maaih punya kekasih?? jawabannya adalah ia tak ingin Prilly menjadi pelariannya. dan Ali juga memperlakukan istrinya itu  dengan kasar agar Prilly meninggalkannya. namun ternyata semua itu salah. Prilly wanita yang kuat dan sabar eum tentu saja cantik!! oh Tuhan Ali kenapa kau harus memujinya dengan kata itu?? tapi apakah Ali salah?? bukankah Prilly memang cantik?? ahh entahlah. memikirkan Prilly membuat Ali pusing.

***

Prilly mengetuk rumah megah dihadapannya. ini memang rumah yang sangat indah. pikir Prilly dalam hati. kadang ia merasa iri pada kehidupan kakaknya, Gigi. ia mempunyai suami yang menyayanginya dengan setulus hati, memiliki rumah yang megah, bahkan sebentar lagi ia juga akan memiliki anak, buah Cintanya bersama Raffi. ohh begitu sempurnanya kehidupan sang kakak. lamunannya berhenti ketika sebuah suara mengagetkannya. "dek masuk yuk"ucap wanita cantik di hadapan Prilly. ia sungguh terlihat semakin cantik meskipun perutnya membuncit. mungkin bisa dibilang Gigi adalah bumil -ibu hamil- yang modis. karna penampilannya selalu fashionable. Prilly tersenyum lalu mengangguk. mereka memasuki rumah bernuansa klasik itu. Gigi menarik Prilly ke ruang tengah. "temenin mbak Gigi nonton dvd ya dek?"ucap Gigi dengan puppy face nya yang membuat Prilly tersenyum. 'mbak Gigi jadi manja semenjak hamil'ucap Prilly dalam hati. ia merasa Gigi memang lebih manja dan sensitive semenjak ia mengandung. padahal dulunya Gigi adalah orang yang cuek. "oke aku juga udah lama gak nonton dvd sama mbak Gigi."ucap Prilly lalu duduk di sofa dan mengambil cemilan yang tersedia. "yeyy dvd maraton"ucap mereka berbarengan lalu tertawa dan segera memulai acara dvd maraton yang memang sering mereka lakukan saat masih sama sama gadis dulu. belum menjadi istri.

***

jelek ya??? maaf dehh soalnya part ini aku bikinnya pas lagi badmood. jadi maaf kalau alurnya ngawur. thanks yang uda mau baca.. Love You guys❤.. jangan jadi pembaca gelap ya..

Realita Cintaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن