The one get hungry (Bastoro)

7 1 1
                                    









Aku punya banyak penyelasan, diantara seluruh penyesalan itu hal yang paling membuatku ingin memutar waktu adalah menerima ajakan yogi atas 'liburan' pendek acaranya. Aku tidak tahu apakah ini liburan apa penyiksaan.

Lebih baik jika aku meringkuk di bawah selimut hangat dari pada duduk di atas motornya ketika langit sedang jelek jeleknya dan perjalanan kami masih 16 jam lagi. Pantatku sudah mati rasa, kakiku seperti mau putus, tubuhku terasa sangat berat di tambah aku kelaparan. Sungguh ironis mengapa ada banyak orang menyebut hal ini sebagai hobby mereka.

Aku tahu sejak dulu, saat kami(aku dan yogi) masih bersekolah, yogi gemar pada kendaraan seperti pria lainya, karena sejak dulu yogi ketimpahan banyak uang jadi ia bisa semena mena membeli kendaraan hanya untuk koleksinya. Hal anehnya adalah yogi tidak enak hati untuk memakainya, jadi deretan mobil atau motor kesayanganya hanya ia pajang, yang ia pakai kesekolah hanya satu motor yang sudah kucel penuh borat barat sana sini kebangaan dirinya.

Berbeda dari kakaknya, hadin memiliki peran memakai seluruh kendaraan yogi dengan diam diam lalu menghancurkanya dengan reflek, sepertinya skill pasif miliknya memang menghancurkan. Jika sudah hancur, maka yogi akan membenarkanya, berhari hari di dalam bengkel hanya untuk mengutak atik barang rusak tersebut.

Beberapa kali yogi memang kerap touring dengan hadin, semakin naik umurnya semakin tinggi levelnya. mereka berdua bisa saja pergi ke dubai sambil mengirim motor mereka melewati cargo lalu touring membelah hamparan gurun, di atas jalan aspal yang panas nya dapat melelehkan swalaow ku, pasti mereka girang sekali aku tebak, ditambah motor yang mereka miliki memang pas untuk di pakai jadi bandit gurun pasir.

Dan mungkin saja setelah menikah denganku yogi sedikit melupakan hobbynya karena aku kurang suka berkendra. aku gemar memakai mobil, lalu aku tidak suka berganti ganti mobil alasanya karena aku perempuan, barang barangku sudah di taruh hanya pada satu mobil.

Nah entah dari kapan Yogi mulai melakukan kegiatan rutinanya untuk riding lagi di akhir pekan, lalu secara tiba tiba dia mengajaku untuk touring ke bali bersama komunitasnya. Sialnya aku saat itu sudah tergoda dengan tempat yang di tuju tampa memikirkan perjalan kesananya.

Hadinata dan Cezka tampak tertawa asik ketika akhirnya kami sampai pada titik point peristirahatan pertama touring kami menuju bali pada pukul 10 malam, di daerah jogja pada sebuah restorant kuno. Motor motor di biarkan terparkir di luar, di guyur hujan, sedangkan kami buru buru meneduh.

Yogi membantu hadinata melepas mantel nya ketika aku berjalan menuju kasir, memesan makanan untuk meredakan rasa laparku. Cezka ke toilet sepertinya. Jadi aku mengantri bersama para ibu ibu lainya yang di paksa ikut juga dalam kegiatan touring ini. Ada sekitar 9 perempuan, 2 diantaranya memang anggota komunitas riding, dan 7 sisanya pasangan yang di bawa dalam touring ini. Tadi saat absen awal aku mengamati ada 28 orang dengan 21 motor harley berbagai jenis. Rata rata usianya beragam, tapi sekitar 30 keatas, aku termasuk deretan yang muda tapi sudah menikah, ada axelle yang lebih muda, berumur 24 tahun.

"Bu Shan mau pesen apa? Billnya di jadiin satu aja ya bu." Salah satu para ibu ibu itu menegurku. Entah karena kelaparan, butuh beberapa detik untuk menangkap bahwa mereka sedang berbicara denganku,

Aku menganguk ramah, "iya bu? Eh? Ini semua memang di satuin?" Tanyaku linglung

Mereka serempak menganguk, "biar gak ribeet, dekk"

aku ikut saja, jadi setelah menaruh list menu makanan aku, yogi, hadin dan cezka, aku segera duduk kembali ke kursiku. Mereka bertiga sedang duduk disana, asik berbaur dengan yang lain bercerita pengalaman pengalaman menarik dari jakrta hingga titik ini.

Menurutku itu bukan pengalaman menarik, pertama yogi berada di barisan tengah yang nyaris saja jalur nya keputus akibat kerpotong rel kereta api, hampir kami mengambil track baru jika cakra tidak segera melaporkan jalan yang mana harus kami ambil melalui ht. Lalu ketika memasuki kawasan jawa tengah kami harus di guyur hujan deras, menyebalkan karena itu semakin menyeramkan, aku semakin lapar.

What ifWhere stories live. Discover now