"Yah gimana kalo kaka it-" Sang ayah meletakkan telunjuknya di bibir sang putra saat tahu apa yang akan di katakan putranya. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi cukup istrinya yang menjadi korban jangan orang lain juga yang harus menjadi korban.

"Chi berdoa aja ya, semoga kaka itu gak kenapa kenapa," ucap pria itu sambil membawa putranya yang bernama Chimon kedalam pelukannya.

Tangan chimon juga dipenuhi darah seperti baju ayahnya. Dia mengambil bunga yang ada di genggaman orang yang ayahnya tabrak, hanya dengen menyentuhnya saja Chimon tahu kalau bunga itu memiliki cinta.

Bunga yang seharunya terletak di saku suit Gun dan seharusnya menjadi salah satu yang menarik perhatian kekasihnya saat mereka dinner, justru malah dilapisi oleh darahnya dan menjadi saksi antara hidup dan mati pemuda itu.

Chimon menunjukkan bunga itu kepada ayahnya dan hal itu menarik perhatiannya. "Punya kaka itu, penuh cinta," ucap Chimon kepada ayahnya. Sang ayah mengambil bunga itu, dia tahu itu adalah bunga yang biasa digunakan di saku jas saat seseorang akan ... menikah.

'Apakah dia akan menikah?' Pada awalnya dia berpikir kalau korbannya akan menikah. Namun dia seketika kebingungan saat menyadari tidak ada orang yang menikah di malam hari, itu artinya ada sesuatu yang sepenting pernikahan yang membuatnya memiliki bunga itu.

Dia ingin menghubungi orang terdekat pemuda itu tapi ponsel anak itu di temukan rusak yang mungkin karena terjatuh bersamaan dengan tubuhnnya yang menghantam jalanan begitu kuat.

'Tuhan selamatkan dia.' Baik ayah dan anak menunggu dengan tenang tampa henti hentinya berdoa seolah Gun adalah bagian dari keluarga mereka. Chimon bahkan berdoa dengan begitu khusunya.

======

=====

21:56

Sudah hampir jam 10 malam tapi kekasihnya tidak kunjung datang. Off mulai khawatir, dia sudah mengirim banyak pesan tapi tak ada yang satu pun kekasihnya balas. Off bahkan sudah bekali kali menelpon tapi nomor Gun sama sekali tidak bisa dihubungi. Nomor itu rusak Off.

Tiba tiba ponsel Off berdering, pamggilan masuk dari Tay. Off pada awalnya berniat untuk mendiamkannya karena moodnya mulai hancur tapi entah kenapa rasanya seperti ada sesuatu yang menariknya untuk mengangkat panggilan itu.

'Jum lo tenang dulu oke?'

"Paan nih?" Off kebingungan kenapa Tay menyuruhnya untuk tenang tapi suaranya sendiri terdenger begitu ketakutan dan panik.

'Janji sama gua tenang dan gak bakal histeris?' Tay tahu dengan pasti kalau sahabatnya itu belum mengetahui berita tentang kekasihnya sendiri.

"Ya apaan dulu? Lu nyuruh gua tenang tapi lo sendiri panik!" bentak Off karena emosinya sudah mulai tidak stabil.

Tay mengirimkan Off sebuah foto berisikan berita tentang kecelakaan Gun tanpa memutuskan panggilannya dengan Off.

Ting.

Off langsung mengecek pesan yang masuk karena dia tahu itu pasti dari Tay. Jantung seakan berhenti berdetak, dunianya seolah lenyap begitu saja, dana jiwanya entah melayang kemana.

Berita itu tentang kecelakaan yang begitu tragis. Terdapat foto dan nama Gun diberita itu, terdapat juga penjelasan lokasinya dimana itu adalah rumah Gun.

"Tay...." Lidah Off tiba tiba kehilangab kemampuan berbicara, rasanya begitu menyakitkan melihat berita itu.

'Off gua lagi di taxi online mau kelokasi gua tunggu disana lo jangan ngebut.'

Pliss! Remember Me (END)Where stories live. Discover now