7

1.3K 98 1
                                    

Happy reading♡

Malam telah berganti pagi. Suara kokokan ayam bersahut sahutan masih terdengar, karena masih subuh. Meski begitu lelaki manis bernama Hanan sudah bangun dan saat ini sedang berada di dapur membantu bundanya memasak. Itulah yang dia lakukan jika hari libur.

"Bun, biar Hanan aja yang masak nasi gorengnya"

"Ya sudah, nih" sahut Kareen lalu menyodorkan wadah berisi nasi putih.

"Bunda akan siapkan yang lainnya"

Hanan hanya mengangguk.

Dengan mahir Hanan mengiris iris rempah rempah dan sayur dengan hati hati. Setelah selesai mengiris rempah rempah, Hanan beralih ke telur yang sudah dikocok lalu mengorak arik telur ke minyak yang sudah dipanaskan sambil memasukkan bawang putih dan ditumis hingga layu. Dilanjutkan dengan memasukkan nasi putih, kecap asin, garam, merica, kecap manis, irisan sawi hijau. Hanan mengaduknya hingga bumbu merata. Lalu dia sajikan ke mangkok besar dan dia bawa ke meja makan. Disana nampak bundanya yang sedang menyiapkan meja.

"Sudah selesai Han?"

"Udah dong bu, nih liat"

"Hmm baunya enak banget, rasanya pasti juga enak"

"Iya dong"

Tak lama kemudian ayahnya datang menggunakan seragam kantornya dan tangannya menenteng tas kerjanya.

"Hmm wangi banget masakannya" ujar ayah.

"Yang masak Hanan loh mas"

"Oh ya?"

"Iya, ayo makan"

Mereka pun makan bersama. Setelah semuanya selesai makan, Hanan bersuara bermaksud ingin memberitahu sesuatu.

"Ayah"

"Hm iya ada apa Han?"

"Hanan nerima perjodohan itu"

Haris yang sedang minum teh pun berhenti, begitu juga Kareen. "Hanan kamu serius?" Tanya Haris.

"Iya.. Hanan serius nerima perjodohan itu"

"Apa yang membuat kamu menerimanya Hanan?"

"Hanan sadar Hanan hanya cowo lemah, Hanan gak bisa jaga diri, kalau Hanan nikah sama cowo mungkin bisa menjaga Hanan"

"Jangan gitu, jangan ngerendahin diri kamu sendiri"

"Tapi itu kenyataannya"

"Pasti kamu ngomong kayak gini karena kejadian semalam ya Hanan?"

"Memangnya semalam ada apa bun? Hanan kenapa?"

"Semalam.. Hanan hampir saja diperkos*"

"Hah?! Kenapa bunda gak bilang kemarin"

"Bunda udah nungguin ayah semalem buat ngasih tahu, tapi bunda malah ketiduran. Maaf yah"

"Hanan, kamu baik baik saja kan nak?"

"Hanan baik baik aja kok yah"

"Syukurlah. Tentang keputusanmu itu keputusan yang terbaik Hanan. Ayah senang mendengarnya. Sejujurnya ayah selama ini khawatir kejadian buruk semalam menimpa kamu, tapi sudah kejadian.. dan dengan ayah menjodohkan kamu dengan laki laki ayah harap suami kamu bisa menjagamu. Secara, kamu kan laki laki yang berbeda karena-"

"Karena aku punya rahim ya yah"

"Eh? Kamu sudah tahu?"

"Hmm bunda yang ngasih tau"

"Iya mas, memang sudah saatnya kan kuberitahu Hanan"

"Iya.." jawab Haris dan beralih menatap Hanan.

"Hanan kamu memiliki rahim yang bisa menumbuhkan bayi dan itu sangatlah langka. Kamu laki laki istimewa Hanan. Jadi jangan rendahkan dirimu lagi karena fisikmu, oke?" Ucap Haris lembut.

Married a ManWhere stories live. Discover now