Step dad • Jaehyun

1.2K 114 20
                                    


People said perfect boy only exist in books

but for me, i found one perfect boy who comes into my life. Be healer for every single of my wounds, and to be my reason to living longer.

Seorang lelaki yang selalu meyakinkanku kalau cintanya nggak berujung.

Seorang lelaki yang sering terbangun di tengah malam cuma untuk memastikan aku bisa tidur nyenyak.

Seorang lelaki yang nggak pernah bilang enggak ataupun menolak saat aku menginginkan sesuatu dan dengan wajah sumringah akan mewujudkannya.

Seorang lelaki baik yang dikirim Tuhan untuk aku yang jauh dari kata baik. Lelaki yang menyempurnakan kekuranganku dengan segala afeksinya yang kadang membuatku berpikir..

berpikir bagaimana jadinya aku tanpa dirinya, karena dia memegang pengaruh besar atas kehidupanku setelah satu kenyataan menghantarkanku pada titik terendah hidup.

Tapi kemudian dia mengusap puncak kepalaku dan berbisik, "it's okay.. I'd like stay with you, spend my rest life and holds your hand tightly like this,.." begitu erat dia genggam jemariku hingga memutih.

"maybe everything not always going well but you must believe that we can thru it, ok?!"

dan aku mempercayainya

Jaehyun, i leaning my entire happiness on you.

i believe Jaehyun wouldn't ever crushed my wishes, but I did.

"Sayaaang!!!" dia terkejut saat melihatku sudah berada di kamarnya, berjalan cepat menuju arahku yang berdiri di pinggir ranjangnya sambil memegang tiga kaos bau keringat miliknya yang berceceran di lantai.

dia memelukku, "Kirain aku kamu marah," nada bicaranya lemah, kepalanya dia tumpukan ke pundakku.

"Marah kenapa?" tanyaku

"Aku call kok nggak diangkat?"

"Lah nggak tau aku, handphone nya di tas."

Menit menit berikutnya dia masih bergeming memelukku dari arah belakang, pun aku hanya tersenyum diliputi rasa bahagia dan kehangatan yang lambat laun menjalar ke seluruh tubuh karena usapan lembut yang dilakukan Jaehyun di perutku.

"Yang lama ya disini nya?!" katanya dengan suara manja, "angeeen ama kamu." tuturnya.

"Sama dede nya enggak?" tanyaku

"Yaiya dongg, angen bangett." usapannya sedari tadi kini berubah jadi toelan-toelan jahil disekitar pusar.

"Kamu lagi kepengen apa?" tanya Jaehyun setelah mencium pelipisku dari samping.

"Eummm... bingsoo?!" kataku excited.

Jaehyun tersenyum menatap mataku, "Oke bumil cantik." ucapnya kemudian menyentil ujung hidungku gemas.

Setelah selesai mengemasi baju kotor, aku duduk santai bersandar pada headboard ranjang Jaehyun sedangkan dia mandi setelah memesan bingsoo yang aku idamkan.

Berkali-kali mengecek sudah sampai manakah pak kurir membawa bingsoo ku karena udah gak sabar ingin memakannya. Tapi saat ingat bagaimana Jaehyun memanggilku, tiba-tiba pipiku terasa hangat dan tersipu aku dibuatnya.

Bumil katanya.

Ya ampun lelaki itu memang juara kalau disuruh bikin aku jatuh berulang kali ke palung asmaranya.

Bagaimana reaksinya ketika dia tau aku hamil, senyum bahagianya saat itu dan kecupan bertubi-tubi pada mataku yang banjir air mata juga di perut rataku kala itu mengisyaratkan suka cita.

Imagine NCT as .....Where stories live. Discover now