04 - Senpai

72 9 1
                                    

   Seperti janji Tuti, begitu sampai di sekolah ia langsung memesan tiga porsi bakso dengan satu porsi yang berisikan bakso jumbo. Tak lupa, ia juga memesan es teh.

"Ntut, baik banget. Samsul pulang langsung di traktir bakso porsi jumbo"

"Apa aku harus kabur juga?" Sambung Galang tak karuan.

"Maaf, tapi yang porsi jumbo tetap punyaku" Tuti tersenyum manis, menggantikan senyuman Samsul yang langsung menghilang begitu ia disadarkan oleh kenyataan.

Kenyataan bahwa bakso porsi jumbo yang di pesan bukanlah untuknya. Galang tertawa puas. Ikut senang karna Samsul juga dapat porsi biasa.

"Maha adil!" Seru Galang berlebihan.

"Jangan, jangan mendewikan Ntut, Gal"

"Tau sendiri nanti dia bakal gimana" Peringat Samsul yang berubah jadi cuek.

Dari kejauhan, Adik-adik kelas mereka yang menggemaskan datang. Salah satunya pun menyambut kesembuhan Samsul.

"Gimana, kak? Saya dengar sebelumnya, kakak sakit. Untung sekarang udah sehat" Ujar Pasha ramah.

"Besok-besok tolong lebih jaga kesehatan" Pesan Jatra.

  Samsul tersenyum. "Iya, makasih ya" Sahutnya cerah.

KRINGGGG!! Bel masuk berbunyi. Setelah bel berbunyi, pesan yang meminta seluruh anak murid untuk lekas berbaris di lapangan pun di kumandangkan.

Gerombolan adik kelas itu lekas buru-buru ke lapangan. Meninggalkan trio kakak kelasnya di meja kantin mereka.

"Lihat, tanpa sadar orang-orang juga peduli" Seru Galang yang langsung pura-pura memakan baksonya lahap.

Alih-alih menyembunyikan sipu malunya, Samsul berusaha memasang raut masam senatural mungkin.

"Ah, apaan sih, Gal. Mukanya udah adem juga" Celutuk Tuti, sama-sama berpura kesal.

"Iya, lebih adem lagi kalau kalian langsung nyusul ke lapangan" Tegur kak Wisnu yang merupakan anggota sosis.

"Eh, kak Wisnu! Bakso kak~" Galang merekahkan senyum khasnya.

"Pesan aja kak, hari ini saya yang traktir" Tambah Tuti mantap.

"Jangan sungkan kak, kapan lagi manusia kayak Ntut mau ntraktir" Imbuh Galang santai.

Wisnu menatap adik-adik kelasnya prihatin. Mau tidak mau, ia pun menyeret ketiganya menuju lapangan.

"KAK! BAKSO SAYA KAK HUEEEE!!" Tuti merengek tak karuan.

"Iya kak, nanti kalau udah dingin ga enak lagi" Protes Samsul.

"Nanti kakak ganti kalau baksonya udah gaenak dimakan lagi" Seru Wisnu ketjeh.

"Udah, udah. Kalian berdua santai, kayak ga tau kak Wisnu yang rela ngutang untuk bocah dableg kayak kita aja" Ujar Galang ceplas-ceplos.

"Gal, kalau soal uang-uangan kan bisa di wangsaf aja." Kak Wisnu berusaha menahan rasa frustasi. Akhirnya, ia pun melemparkan ketiga manusia bebal itu ke barisan yang sesuai dengan kelasnya.

Wisnu menghela nafas lega. Akhirnya mereka langsung tertib begitu Bu Sofia mengambil alih lapangan.

Beberapa teman Wisnu datang menghampiri, "Pasti mereka kumat" Tebak si wibu bule kuning cat sendiri, Jaiz.

Wisnu mengangguk, "Bukannya harus lebih tegas?" Tanya temannya yang lain, Jordan.

"Biar aja, namanya juga masa muda" Sahut Wisnu tersenyum mantap. Reflek, Jaiz dan Jordan bergidik ngeri. Mereka pun pelan-pelan menjauhi Wisnu.

"Sial, aura bapak-bapaknya kental banget, coeggs" Keluh Jaiz diiringi dengan anggukan brutal Jordan.

"Valdi." Ujar Jordan. Jaiz menoleh datar kearah temannya yang tidak sadar diri.

Memandang rekannya kesal, Ia ikut mengoceh, "Valdi, valdi, ga ngaca ya?!" Serunya yang membuat Jordan kena mental.

"Apaansih? Litereli pakai celana di atas pinggang itu lagi trend tau, norak banget" Balas Jordan tak terima.

"Yakin?" Jaiz berusaha membuat Jordan kesal.

"At least, ma style masih lebih ok ketimbang u yang kemana-mana litereli selalu pakai jaket, najis wibu sok elite"

"Memang, jenis ningen seperti omae itu tidak akan pernah bisa mengerti watashi."

"Kumat."

"Tcih, mendokusai" Sambungnya meninggalkan Jordan dalam ke-krinj-an.

______________________
______________________
Note : Karna ini Lookism AU dengan kearifan lokal, maka namanya juga di lokalin. Pasha untuk Phs, Jatra untuk Jitae, dan Wisnu untuk Shinwoo. Jaiz sebagai Jungoo dan Jordan sebagai Jonggun.

Hearth! - Rumah (Ft. Seo Seongeun☆) ‼️ HIATUS BENTAR BEB MW REVISI DIKIT ‼️Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum