Juyeon ✘ Jay ❲ Nightmare ❳

Começar do início
                                    

Kelopak mata Jay sedikit-demi sedikit terbuka saat merasakan kasur yang ia tempati terguncang, seperti ada seseorang yang berjalan di atasnya.

Karena hari memang masih malam, jadi keadaan kamar yang Jay tempati sekarang sangatlah gelap. Di tambah dengan ia yang baru saja bangun, rasanya seperti melihat di dalam gua.

Jay menoleh ke sembarang arah, tidak ada apa pun yang mencurigakan. Karena masih mengantuk, dia pun kembali menutup mata bersiap untuk tidur.

Tapi ada sesuatu yang janggal, di langit-langit kamarnya seperti ada yang bergerak. Mungkin ini efek dari Jay yang masih belum sepenuhnya bangun, jadi dia tak ambil pusing.

Namun seketika pemikiran itu terpatahkan kala tubuhnya seperti di lilit oleh sesuatu, sesuatu yang panjang dan berlendir.

Mata Jay pun terbuka kembali, kali ini sambil melotot. Saat ingin berteriak meminta tolong, suaranya seperti tercekat dan tak bisa keluar.

Tubuhnya juga seperti tidak bisa bergerak, hanya matanya saja yang bisa melirik ke sana-kemari.

Karena ketakutan, akhirnya Jay hanya bisa menutup matanya rapat-rapat. Berharap jika ini hanyalah sebuah mimpi buruk dan setelah dirinya terbangun, keadaan akan kembali seperti semula.

Sayangnya semua ini adalah nyata, bahkan makhluk itu mulai gencar menyentuk setiap inci tubuh Jay yang masih terbalut pakaian.

Jantung Jay berdegup kencang, rasanya dia akan mati sekarang.

Dia bisa merasakan sesuatu melepas celananya dengan cepat dan melemparnya entah kemana, sesuatu yang panjang dan berlendir itu persis seperti tentakel gurita rasaksa.

Di saat Jay membuka mulutnya untuk mencoba berteriak, tentakel itu lebih dulu membungkamnya.

Ingin rasanya dia mencabut tentakel tersebut dari mulutnya namun kedua tangannya juga terbelit oleh tentakel tersebut, hampir seluruh tubuhnya di belit oleh tentakel seakan-akan tak membiarkannya bergerak barang seinci pun.

Tentakel-tentakel itu terus menggerayai tubuh Jay hingga lendirnya menempel, membuat kulit Jay basah dan licin.

Tentakel yang menahan kaki Jay perlahan bergerak, membuka pahanya agar mengangkang dengan lebar.

Jay hanya pasrah saat satu tentakel mulai memasuki analnya tanpa persiapan, membuat tubuh Jay serasa di belah paksa.

Tentakel yang berada di mulut Jay juga terlepas, menyisakan lendir dan juga saliva di sekitar mulut Jay.

"Ahh! Ha-ngh! Nhh..."

Sial.

Kenapa di saat suaranya bisa keluar, malah suara seperti itu yang terdengar!

Tentakel yang berada di anal Jay itu bergerak keluar-masuk dengan frekuensi cepat, membuat kepala Jay mendongak dan mulutnya terbuka.

"Ah! Ah! Ah! H-hentikanhh nghh."

Entah memiliki telinga atau tidak, yang pasti tentakel itu sama sekali tak berhenti. Malahan benda berlendir itu semakin masuk lebih dalam, seperti ingin menembus tubuh Jay.

Kaki Jay semakin di angkat lebih lebar saat ada satu tentakel lagi ingin masuk, melesat begitu saja dan langsung bergerak berlawanan dengan tentakel yang pertama.

"Anghhh shh ughh... nghh ngah!"

Tentakel-tentakel itu bergerak seperti mesin, sangat cepat hingga membuat anal Jay memerah dan bengkak.

Saliva mengalir keluar dari mulut Jay yang terbuka, di ikuti dengan air mata yang jatuh dari sudut matanya.

Tentakel yang lain tak tinggal diam, benda itu menggerayai dada Jay dan memainkan putingnya.

Jay Oneshoot [ All X Jay ]Onde histórias criam vida. Descubra agora