"the little moments matter.."
•
•
•
•
"Putriku, selain boneka trenggiling apa yang kamu sukai di dunia ini, nak ?"
"Emm, cokelat."
"Selain itu ?"
"Bunga daisy."
"Selain itu juga,"
"Cerberus."
"Lainnya ?"
"Piknik sore hari ?"
Dewa dunia bawah itu berdecak, "Yang lainnya masa tidak ada ?"
Lelaki itu menunduk berpura-pura sedih sembari melipat bibirnya ke dalam. Semua jawaban yang terlontar dari mulut putrinya benar-benar tidak ada yang masuk akal.
Sang putri menjadi tidak tega melihat ayahnya sedih begini, lalu wajah seseorang yang dia sayangi tiba-tiba terlintas dibenaknya. Anak itu terlonjak gembira serta merta mengacungkan satu jarinya ke udara, "Ada kok !"
"Apa ??" tanya lelaki itu lebih antusias.
"Kak Asher," ucapnya riang.
'Anak durhaka itu tidak masuk dalam hitungan' batin Aslan kesal.
"Kalau papa ? Apa Arkio tidak suka dengan papa ?" tanya lelaki itu pada akhirnya. Anaknya itu ternyata cukup tidak peka.
"Tidak. Kata kak Ash, papa bau. Jadi jangan disayangi begitu,"
Aslan tersenyum pasrah atas jawaban memuaskan putrinya.
Lelaki itu mendesis kesal pelan, "Dasar anak sialan..."
"...tapi dia anak saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daughter of Hades
FantasyHades punya anak berandal sudah biasa. Tetapi anaknya yang satu ini membuatnya bertingkah seperti layaknya pecundang versi premium.