First Week

2 0 0
                                    

Sedih sekali rasanya, seperti patah hati kembali padahal Langit bukanlah pacarku. Aku menangis tersedu-sedu setiap malam sampai-sampai mataku sangat sembab. Tidak jarang beberapa teman kantorku menanyai kenapa mataku bengkak dan menduga-duga aku menangis semalam. Seperti biasanya aku menjawabnya sambil menguap dan aku bilang bahwa aku kurang tidur..

Setiap hari aku selalu memutar lagu ini dan tak jarang aku menangis kembali..

Mengapa sulit untuk ku bisa miliki hatimu
Bahkan selama ini hadirku tak berharga untukmu
Yang terjadi kini ku hanya rumah persinggahanmu
Di saat kau terluka
Dan di saat semuanya reda
Kau menghilang begitu saja

Jika memang ini tak ada harapan
Mengapa aku yang harus jadi tujuan
Saat hatimu terluka
Aku yang jadi obatnya
Tanpa pernah kau hargai
Cinta dan kasih yang setulus ini
Fabio-Rumah Singgah

Terkadang aku juga mengetik beberapa pesan untuknya di Whatsapp dan instagram namun aku tidak mengirimnya, aku hanya menghapusnya kembali.

Setiap malam aku selalu memimpikannya dan dalam mimpiku Langit menghubungiku kembali. Namun saat terbangun aku check semua sosial mediaku tapi tidak ada satupun pesan darinya.

Beberapa hari setelah lost contact aku sakit sekaligus merasa sedih disaat yang bersamaan. Jujur aku sangat sedih tapi aku sangat berusaha keras untuk tidak mengganggunya lagi. Aku tahu bukan aku yang diinginkan Langit.. aku harus ikhlas untuk menghadapi ini semua.

Memang berat rasanya, namun ini adalah yang terbaik bagi Langit. Aku harus mundur.. doakan aku ya semoga aku kuat melewati ini semua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Satu Kata (Buku 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang