AU | ANOTHER LOVE : CHAPTER 13

Start from the beginning
                                    

"Mau pingsan ya?" Tanya Jane, penuh waspada. "Tunggu jangan pingsan dulu, aku nggak kuat angkatnya!" Seru gadis itu mendadak heboh. "Mana, mana, kartu akses? Kamar Kakak yang mana?"

Arche terkekeh pelan, mengeluarkan kartu akses dari saku celana panjangnya dan memberikan benda itu pada Jane. "Paling ujung," ujarnya memberi tahu letak kamar appartement.

"Ayo aku bantu jalan!" Seru gadis itu. Mengambil alih Choco lalu menaruhnya di lantai. Berusaha memapah Arche dengan satu tangan memegang tali harness milik Choco.

Sementara Arche tersenyum kecil, menjatuhkan kepalanya di bahu Jane sambil memperhatikan raut panik gadis itu. Tanpa sepengetahuan Jane, lelaki itu sempat mengecup pundaknya cukup lama. "I want you to be mine, and wait for that day to come," bisik Arche pelan, sampai Jane pun tak dapat mendengar.














🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️












"Kak Arche kalau nggak mau minum obat gimana mau sembuh?!" Pekik Jane pagi-pagi buta itu. Keduanya kini berada di sofa ruang tamu karena Jane memilih untuk singgah di sana.

Ya bayangkan saja, sudah setengah jam lebih gadis itu berusaha membujuk Arche agar mau meminum obat, namun tak kunjung berhasil.




"Gue nggak perlu obat," balas laki-laki itu.

"Malu sama otot orang mah!" Celetuk Jane. "Sama obat aja takut."

"Emang tahu gue punya otot?" Tanya Arche seraya bersedekap dada, membenarkan posisi palanya pada inside arm sofa agar lebih mudah memandang Jane.


"Ini!" Tunjuk Jane pada lengan Arche. "Udah buruan Kak Arche, minum obatnya!"

Namun laki-laki itu malah terdiam seraya melempar tatapan intens untuk Jane. Sibuk pada pikirannya sendiri sampai tak dengar apa saja yang gadis itu katakan.






"Jane," panggilnya tiba-tiba. Sukses menghentikan celoteh Jane sesaat.

Bukannya melanjutkan kalimat, Arche malah menjilat bibir bawahnya. Kembali menjeda waktu karena pemuda itu hanya diam seraya mengulum bibir. "Can I ki—"

"—WOOFT WOOFT!" Ungkapan Arche terhenti lantaran Choco dengan tiba-tiba meraung seraya melompat ke pelukan Jane. Sejenak sukses membuat Arche mengumpat dan mengurungkan niatnya.

"Choco kenapa sayang?" Tanya Jane seraya menggesekkan hidungnya pada tubuh Choco. "Mau bobo ya?"

"WOOFTT WOFFTT, RGHHH!" Namun Choco terus menggonggong pada Arche.

"Hey, Choco." Jane berusaha menahan tubuh Choco karena berulang kali hendak menyerang Arche.

Sementara korban hanya diam saja seraya menatap Choco penuh permusuhan. Terlebih saat Jane akhirnya menjauhkan tubuh hanya untuk menenangkan anjing kecil itu.

Split-split Au Where stories live. Discover now