" kau yang membuat ini makin panjang loh"

" huh..  Apa kau tak ada penyesalan? " tanya gadis itu

" tidak, hilangkan saja cinta yang telah membusuk itulah cara agar tak menyesal, apakah harapan di dunia ini akan hilang?" tanyaku seraya membolak balik halaman buku

" bodoh amat tentang itu.. Lagi pula kita berdua sudah mati kan" ucap gadis bermata merah itu

" iya, maka dari itu masa depan kita..  Talah berakhir" ucap ku seraya berdiri dari kursi

"eh.. Udah berakhir nih?"

"tidak.. Akhir Ini akan menjadi awal"

"ah.. Iya juga.. Bukan kah kita akan terlahir lagi seperti biasanya, tapi kenapa kau mengatakan masa depan telah berakhir?"

" masa depan kita di buku ini telah berakhir.. Waktunya kita membuat buku baru" ucapku seraya melangkah pergi

" hore!!..  waktunya mengkhiri dunia gila ini lagi" ucap gadis itu menyusul ku

  *  *  *

Sebuah payung melewati butiran air hujan, seorang gadis yang sedang berada di bawahnya berjalan menuju mayat. Gadis itu menatap dengan datar ke arah nya.

Ia meletakkan setangkai mawar merah darah di samping mayat itu. Ia mengatakan sepatah kalimat, lalu pergi begitu saja.

Ya, gadis itu adalah aku, kaguya fujimiya. Gadis dengan rambut panjang dan lebat, dengan geradasi hitam pekat dan biru yang bagaikan langit cerah. Mata biru bagaikan permata yang seolah menyiratkan sebuah penderitaan, dan penutup mata yang menutupi mata kiri ku.

  Aku adalah seorang ceo dari sebuah hotel dreaming moon, sebuah hotel untuk manusia dan roh. Hotel itu terdiri dari dua gedung. Satu gedung untuk manusia, lalu satunya lagi adalah gedung untuk roh.

Terdapat pelayanan khusus bagi manusia dan roh. semua permintaan mereka akan terkabul, namun mereka harus memberikan sesuatu sebagai bayarannya. Aku bebas meminta bayaran apapun.

Aku akan bersekolah di sma elit. Hanya murid berbakat yang bisa masuk. Setiap murid memiliki julukan sesuai bakat mereka. Misalnya aku murid multi talenta. Lalu aku juga punya julukan lain, seperti murid penari, pelukis, penulis, puitis, Super pembohong dan copycat (peniru).. pengelihatan masa depan, pembaca kebohongan,  penyihir, gemer.

Aku pikir pagi yang sama akan menyapa ku, namun aku salah. Jadi hari ini aku akan menjadi siapa?, waktunya hari yang membosankan akan di mulai lagi.
Sekarang aku akan menjadi anak kelas 7. Yah, aku akan berpura pura hidup untuk hari ini lagi.

Aku datang satu jam lebih cepat di hari pertama ku. Aku berjalan dari kediamanku, walau aku bisa naik bis, kereta, atau mobil pribadi.
Aku membuka pintu, seorang anak laki laki sedang berdiri melihat ku.
"siapa?" ucapku tampa sadar

"ryota, tsubaki ryota" ucap laki laki tersebut

"ka.. Kaguya fujimiya! " ucapku refleks

" senang bertemu dengan mu" ucap laki laki itu seraya tersenyum cerah, aku berjalan ke salah satu meja, tempat ku duduk.

Ini dia tempat duduk ku, kerena aku absen yang ke lima aku harus duduk di Meja baris nomor dua, berada di samping jendela.. Tempat yang biasa tokoh utama perempuan duduk di novel romantis ucap batin ku

" ah.. Kita satu meja ya" ucap laki laki itu meletak kan tas nya di samping kursi ku duduk

"wah.. Seperti takdir ya" aku benar benar canggung

   *  *  *

" Yaho!.. Namaku kaguya fujimiya, salam kenal.. Dari yang kalian tau aku adalah ceo hotel dreaming moon..  Tapi jangan bersikap formal ya, kita di sini adalah teman
Dan juga aku adalah murid dengan Bakat multi talenta "

"ah.. Membosankan tau, cepat lah" ucap laki laki bersurai ke abu abuan yang bernama komae itu

"aku tau orang tua kita berteman komae, tapi.. " ucapku seraya memukul papan tulis hingga retak

Satu kelas terdiam oleh kekuatan ku. Beberapa dari mereka terlihat jengkel. Berkat bakat ku yang dapat membaca membaca pikiran jika orang itu berbohong. 

" ah.. Maaf ya " ucap ku seraya mengarahkan tangan ke arah papan tulis, papan tulis yang hancur itu mulai kembali ke bentuk semula.

" seperti yang kalian lihat, ini adalah bakat ku.. Penyihir , aku bisa mengendalikan waktu sesuatu hal.. Aku juga bisa menyembuhkan luka dengan ini, kemasa depan dan masa lalu juga bisa" ucapku seraya berjalan ke tempat duduk

   *   *   *

Sekolah telah usai, aku berjalan melewati toilet. Aku terhenti di depan toilet laki laki, menyadari sesuatu aku  membuka pintu.

"apa kau di rundung? " tanyaku ke laki laki yang sudah ku kenal itu

" ini toilet cowok loh" ucap laki laki bernama tsubaki ryota itu

"aku pergi" ucap ku dingin

"eh.. Tunggu aku ikut" ucap tsubaki seraya mengejarku

Hujan yang turun membuat ku tak bisa keluar dari sekolah
"huh.. Hujan" ucap ku mengeluh

"kau tak suka hujan?" tanya tsubaki

" ah.. Kata siapa?..  Aku suka hujan kok" ucap ku dengan mengubah nada suara dan ekspresi ku

" lalu?"

" aku suka hujan tapi ini menghambat ku untuk pulang, padahal aku memiliki rencana setelah pulang" ucapku dengan memberatkan suaraku agar terdengar lebih dewasa

" orang seperti mu memangnya punya rencana apa?" ucapnya meledekku

"yah.. Aku memang pemalas tapi aku adalah ceo hotel dan juga pemimpin suatu organisasi , aku punya urusan untuk mengatur negara loh" ucapku dengan meninggikan suaraku agar terdengar seperti anak kecil

"kau memangnya tak membawa payung? "

"tentu saja iya dong, ini dia"

"sejak kapan?"

"sejak tadi aku telah membawanya loh"

"hei apa kau mau satu payung dengan ku? " tanyaku dengan dingin

"heh.. Memangnya gak ada payung lain? "

" sudah di tawar malah pengen yang lain, lagi pula apa kau mau di sini sampai malam?" ucap ku dengan kasar dan keras

" ha.. Baiklah, aku juga gak mau lama lama" ucapnya dengan malu

Tsubaki berasal dari keluarga bangsawan kelas atas.

Dulu tsubaki memiliki kakak. Jarak umur mereka berkisar 6 tahun. Disaat ia berusia 5 tahun, Suatu hari tsubaki dan kakaknya menyelinap masuk ke rumah tua.

Namun terjadi pentengkaran diantara mereka, kakak tsubaki mencoba memukulnya tapi tsubaki menepisnya lalu mendorong kakaknya dari tangga. Kakak tsubaki meninggal di tempat.

Ia menjadi pewaris tunggal keluarganya, orang orang menyalahkan tsubaki atas apa yang terjadi.

Dan julukannya adalah murid super mata mata. Yah, bisnis keluarganya adalah mata mata.

Selain itu Ia juga bisa telepati. Ia harus menatap mata seraya memegang tangan selama 5 detik agar bisa berkomunikasi melalui pikiran. Itupun hanya bisa bertahan 10 menit.

dia merahasiakan hal ini, tapi aku tak sengaja mengetahui itu kerena bakat ku yang bisa membaca kebohongan orang lain.

.
.
.
.
.
.
.





















Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jun 08, 2022 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Penyesalan Dari Sang MarionetteDonde viven las historias. Descúbrelo ahora