Shoya gadis cantik yang memiliki tetangga nampilin, tujuh pria tampan yang menjadi tetangga nya.
Shoya mencintai salah satu dari ketujuh nampilin itu.
"Apa salah jika aku mencintaimu?" - SHOYA
"Aku bersedia bertekuk lutut dan melakukan apapun untuk...
Bel istirahat sudah berbunyi, semua murid berhamburan menuju kantin.
“Shoya, tolong belikan minum untukku” teriak selena, membuat shoya menoleh kearah gadis cantik itu.
"Ah- baiklah” jawab shoya yang langsung bangkit dan beranjak menuju bangku selena. Gadis itu merogoh saku roknya, lalu dia menyodorkan uang pada shoya.
“Jumlah kembaliannya cukup untuk membayarmu” lanjut selena.
Selena, dia primadona sekolah. Hampir semua murid pria terpesona akan kecantikannya, selena paling disegani karena dia putri tunggal dari pemilik sekolah.
“Belikan untukku juga!” kang yuri mengangkat tangannya.
“Dengar baik baik, belikan aku minum dan biskuit” suruhnya. Shoya mengagguk, lalu berjalan menuju bangku kang yuri.
Kang yuri, gadis tomboy yang selalu menyuruh nyuruh shoya untuk ini dan itu, namun shoya tidak memiliki keberanian untuk menolok perintah darinya.
Setelah itu shoya berlalu pergi menuju kantin untuk membeli pesanan selena dan kang yuri, shoya tidak menyadari bahwa sendari tadi sepasang mata tengah mengawasinya, terlihat dari sorotnya menatap penuh amarah.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, shoya kembali membawa pesanan kedua gadis itu.
Setelah tugasnya selesai, shoya kembali ke tempat duduknya. Baru saja gadis itu ingin duduk, namun hyun-min, si ketua kelas. Menyuruh shoya untuk mengembalikan setumpukan buku keperpustakaan, dan lagi hyun-min menyuruh shoya untuk membeli roti untuknya.
Shoya segera melaksanakan, tanpa adanya protes. Gerah dengan perlakuan yang diterima shoya, jay bangkit dari duduknya, dengan langkah panjangnya dia menggekori shoya.
“Apa kau babu disekolah ini?” pertanyaan itu sukses keluar dari mulut pria itu.
Shoya dengan cepat menggeleg.
“Tidak, mereka hanya meminta bantuan dariku” jawab shoya, dia sibuk membenarkan posisi buku buku yang bertumpuk di tangannya.
Jay berdecak, dia menghadang shoya.
Gadis itu menatap binggung, jay menyentuh kedua pundak shoya, membuat gadis itu sedikit terkesiap.
Tatapan mereka bertemu, jay menatap shoya dengan penuh protes dan amarah yang nyaris tumpah ruah.
“Aku hanya membantu, kenapa dia terlihat sangat marah padaku?”
•••
HEE SELENA
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KANG YURI
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HYUN-MIN
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.