Bab 2

10.4K 744 19
                                    

Raina

Hari minggu aku malas untuk melakukan apapun, jadilah aku masih di atas ranjang sambil mengecek media sosial. Ku buka WA, ada pesan dari Bayu. Ku lihat jamnya itu sekitar jam 6 pagi. Bayu mengirimkan sebuah foto ia sedang memegang sebuah cangkir kopi dengan keadaan memakai singlet berwarna putih. Bertuliskan,

"Bangun putri malas!! Kamu lihat pangeran mu sudah bangun dengan secangkir kopi. Mau dibangunkan dengan ciumanku?" Ia menambahkan emoticon kiss diakhir katanya. Aku tertawa.

Aku membalasnya,

"Aku bukanlah putri tidur yang terdapat di dongeng. Bisakah kamu bangunkan aku dengan memberiku lamborgini???"

Aku berikan emoticon mengedipkan mata. Ia membalas kembali,

"Sekarang bawalah bokong mu itu ke depan pintu Apartement!"

Aku membelalakkan mataku, "Dia berada di depan Apartementku??" Aku buru-buru beranjak lalu berlari ke depan pintu. Ku rapihkan rambut yang berantakan memggulumg. Ku buka pintunya.

Aku terasa sesak nafas, ia dihadapanku berdiri tegap. Ia menggunakan kemeja kotak-kotak biru berlengan panjang, 2 kancing atasnya ia buka sehingga terlihat singlet warna putih dan juga sedikit dadanya. Aku menelan ludah.

Bayu menggerakkan tangannya didepan wajahku, "Mau sampai kapan kamu akan menatap dadaku?" lamunanku buyar.

Aku mendelik, "Mau apa kamu kesini pagi-pagi?" Aku berjalan masuk. Ia menutup pintu.

"Kamu sebut ini pagi, Nona. Kamu lihatlah diluar mentari sudah berubah menjadi matahari sekarang." Ku lirik jam di dinding, jam 11. Aku tersenyum malu.

Aku duduk di sofa ruang TV. Bayu duduk disampingku. Ku stel TV mencari acara gosip, biasa namanya juga wanita. Bayu menaruh bungkusan plastik di atas meja lalu membukanya. Aku meliriknya, ia membawakan ku Mie Goreng Sea food. Air liur hampir mengecas harumnya membuat perutku keroncongan.

"Makanlah" ucapnya. Aku langsung mengambil dan memakannya. Ia menatap penampilanku, "Kamu belum mandi ya?" Aku mengangguk dengan mulut yang penuh. "Kamu jorok sekali, Raina!!"

"Yang makan aku ini, kamu mau?" Aku menyodorkan sendok yang berisi Mie ke mulutnya.

"Apa jika aku memakannya, kamu akan menerimaku sebagai kekasih mu?" Aku tidak menjawabnya, Langsungku tarik kembali tapi dengan cepat Bayu memegang tanganku, ia langsung memakannya. Aku tertegun.

"Rasanya lumayan" ucapnya. Ia membuka mulutnya meminta lagi.

Ku suapkan. "Tadi katanya jorok tapi sekarang malah kamu yang menghabiskannya" ucapku kesal.

"Karena sendoknya bekas mu" sahutnya sambil menonton TV. lagi-lagi aku terdiam. Bayu selalu memancing perasaanku. Perasaan bersalahku.

Aku kadang ruang hatiku tersentuh dengan segala perhatiannya tapi ketika hati ini membukanya sedikit, kenangan pahit itu selalu muncul membuat pintu hatiku tertutup kembali.

Kami berdua menghabiskan makanan tersebut. Bayu mengambilkan ku air di dapur. "Rain, kulkas mu sudah kosong. Lebih baik kamu mengisinya. Untung saja aku membawa makanan kalau tidak kamu akan makan apa"

Ia menyerahkan gelas air minum, ku ambil dan meminumnya. "Iya, nanti aku isi"

"Sekarang saja yuk kita ke Supermarket. Daripada tidak ada kerjaankan"

Aku berpikir sebentar, benar juga. "Aku mandi dulu ya" Ia mengiyakan. Aku bangkit menuju kamarku untuk mandi dan bersiap-siap.

Aku keluar dari kamar menggunakan celana jeans dan sweater warna putih dengan rambut yang dicepol. Leher jenjang putihku terlihat jelas. Dengan begini aku seperti remaja padahal umurku sudah 25 tahun. Bayu melihat penampilanku dari ujung kaki sampai ujung rambut terlihat mengagumiku, Aku jadi salah tingkah. Aku masuk kembali ke dalam kamar mengambil dompetku yang tertinggal.

Remember You  (KUBACA & INNOVEL)Where stories live. Discover now