26. Strangers - Lost

Start from the beginning
                                    

"Hanya saja, kau terlihat mau membantuku."

"Tidak. Ini mengganggu pekerjaanku." Elak Hendery.

"Jadi apa yang kau mau?"

Hendery tersenyum manis, menyesap kopi yang ada dimeja. Senyuman manis itu, senyuman termanis yang pernah Kei lihat seumur hidupnya.

Kei menggeleng, ini bukan waktunya untuk menikmati keindahan tuhan. Sadarkan dirimu.

"Aku akan membantumu, tapi kau harus membayarku." Kata Hendery pada Kei yang sedikit cemas.

"Kau mau saham? uang? cek? Akan kuberikan sesuai dengan yang kau minta."

Hendery menggeleng, "Bukan itu semua. Kau mau balas dendam?"

"Kukabulkan semua keinginanmu. Bayar aku, i want you and your baby."

Perkataan Hendery membuat Kei melemas. Dirinya dan anaknya?

"Why? Kenapa aku dan anakku?" Tanya Kei penasaran setengah mati.

"Karena aku menginginkannya."

Kei meneguk ludahnya dengan susah payah. Mengapa setiap kalimat yang dikatakan Hendery terdengar seduktif ditelinganya? Tidak, tidak bisa seperti ini.

"Aku menolak pertolonganmu, Tuan Hendery. Terimakasih sudah mengantarku kesini."

Hendery tersenyum lagi, mengangkat ponselnya yang berdering. Tertera nama Axton disana, Axton menelponnya.

"Kau mau atau tidak?" Tanya Hendery pada Kei yang menegang.

"Kutanya sekali lagi, kau mau atau tidak little girl?"

Kei mengangguk. Pasrah saja dengan apa yang akan diperbuat Hendery untuknya. Ia hanya menginginkan kehancuran Axton sekarang.

"Pergilah, tidur dengan nyenyak. Semoga besok kau melihat pemandangan yang menyenangkan." Kata Hendery sambil tersenyum manis.

"Lalu kau?"

"Oh, aku bisa mengurus diriku sendiri."

Kei didorong pergi oleh Hendery, dan pergi ke hotel milik Gio.

Entah apa yang dipikirkan Hendery, Kei harus percaya padanya. Karena kali ini Kei tidak bisa mempercayai orang terdekatnya.

--

Pagi ini Kei disambut dengan berita tentang bisnis yang menyenangkan.

"Saham perusahaan Hamilton menurun drastis sampai di angka tiga puluh persen. Tidak ada angin dan hujan, perusahaan ini harus berada dalam krisis setelah bertahun-tahun berada dipuncak reputasi."

Uh, rasanya Kei ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana frustasinya Axton saat ini.

"Menyenangkan untuk dilihat, hm?"

Suara bariton menginterupsinya, Hendery memasuki kamarnya dengan santai.

"Ini sangat menyenangkan." Kata Kei tersenyum lebar.

"Aku ingin melihat wajah paniknya secara langsung." Lanjutnya.

Hendery duduk disamping Kei, mengelus pucuk rambutnya.

"Tidak sekarang, kau tidak bisa pergi kemanapun tanpa persetujuanku. Ah, dan aku sudah meminta Gio untuk mengambil semua aset Hamilton yang diatas namakan dirimu."

Pria ini, pria aneh yang entah datang darimana. Tiba-tiba membantunya tanpa pikir panjang mencabut investasinya, hanya untuk wanita seperti dirinya?

"Aku harus berterimakasih dengan apa?"

"Entahlah."

Hendery memeluk Kei dari samping dan mengelus perutnya. Rasanya Kei ingin menangis, bahkan Ayah dari anaknya tidak pernah memeluknya seperti ini.


Bersambung..

Nih yang mau Kei bahagia~
Next chapter, full of Hendery.

Besok up lagi, eh nggak janji juga 😭

Mau promosi sekalian, baca cerita baruku ya!! yang ini bucin banget beda sama Axton.

Sekian, terima vote dan komen sebanyak-banyaknya. baybay ❤️

Strangers I'm In LoveWhere stories live. Discover now