Chapter 1 : Berubah

101 13 5
                                    

"Jadilah iblis, Kyojurou!" Seorang pria dengan surai pink, tanda kriminal diseluruh tubuhnya, mengulurkan tangannya kearah seseorang yang bernama Kyojurou.

"Tidak akan. Aku harus memenuhi tugasku!" Ujar Kyojurou sambil memasang kuda-kudanya.

Senyum Akaza luntur, tangan yang tadi diulurkan diturunkan.

"Baiklah jika itu keinginanmu." Akaza memasang kuda-kuda, Kyojurou bersiap.

"Teknik darah iblis, pukulan udara!"

Pukulan tak kasat mata mendarat mulus dipipi Kyojurou, bibirnya sedikit sobek, Akaza menyeringai.

"Pernapasan api, jurus kelima, harimau api!" Harimau api muncul dihadapan Kyojurou, harimau itu maju menyerang Akaza.

"Teknik darah iblis, pukulan udara." Pukulan tak kasat mata kembali muncul, mengenai harimau api itu. Harimau itu menghilang tak bersisa.

"Jadilah iblis, Kyojurou. Kau akan hidup abadi dan kita akan bertarung selamanya!" Ujar Akaza memprovokasi.

"Tidak akan!"

Kyojurou menjejakkan kakinya, terlihat ada api ditempat Kyojurou menginjakkan kakinya. Api menyelimuti tubuhnya, aura kuat mulai terasa, Akaza menyeringai.

"Bagus! Kyojurou!"

Api itu semakin membesar, dua orang anak dibelakangnya yang diketahui bernama Inosuke dan Tanjirou itu merasakan aura yang kuat.

"Ayo Kyojurou!"

Kyojurou maju kedepan, api berbentuk naga itu memancarkan aura yang sangat kuat.

Benturan besar terjadi, kepulan asap membumbung tinggi, menghalangi pandangan.

"Rengoku-san, apa yang terjadi. Aku tidak bisa melihat." Ujar Tanjirou dalam hati khawatir.

Asap mulai menipis, Tanjirou membelalakkan maniknya saat asap telah hilang.

Hal yang ia lihat adalah tangan Akaza menembus perut Kyojurou, Akaza mendapat luka bakar dikepala dan tangan, namun luka itu segera pulih.

Kyojurou memuntahkan darah, Tanjirou yang melihat itu berusaha untuk menahan tangis.

"Sayang sekali, Kyojurou. Perjuanganmu sampai disini saja." Ujar Akaza.

"Rengoku-san!!"

Akaza menyeringai, ia memutuskan tangannya dari perut Kyojurou.

Kyojurou terjatuh, matahari hampir terbit, Akaza bersiap melarikan diri.

Tanjirou yang melihat itu tidak membiarkannya, ia menggapai katananya, kemudian melemparkannya kearah Akaza yang melarikan diri ke hutan.

"Keparat! Jangan kabur kau! Tanggung jawab atas perbuatanmu!! Keparat! Bajingan!" Teriak Tanjirou murka.

"Aku bukan kabur darimu bocah! Aku kabur dari matahari!" Walau terkesan keras, tapi tidak terdengar karena diredam oleh pepohonan yang tumbuh subur.

"Keparat!! Kembali kau!!" Teriak Tanjirou walaupun tidak akan terdengar lagi.

"Shhh.. " Ringisan kesakitan menghentikan teriakan Tanjirou, ia menoleh kebelakang, terlihat Kyojurou sedang berusaha menahan sakit. Tiba-tiba, tangan Kyojurou yang terkena sinar matahari itu terbakar, Inosuke dan Tanjirou terkejut bukan main.

Ringisan kesakitan semakin keras, Tanjirou panik setengah mati. Tak lama kemudian, tangan yang tadinya terbakar kembali pulih, Tanjirou segera menghampiri Kyojurou sambil menahan tangisan.

Hal yang ia lihat adalah sebuah tanduk disisi kiri kening Kyojurou, lukanya telah sembuh, tangan Kyojurou sedang menutupi matanya yang telah berubah. Tangan satunya masih memegang pedang yang patah.

Sinar Yang HilangWhere stories live. Discover now