"Selamat pagi indonesia~"

Emmhhh, suara apa itu ? tidak biasanya ada yang mengucapkan selamat pagi kepadaku. Ah iya itu suara televisi yang lupa kumatikan kemarin. Errghhh ternyata tidur di sofa tidak senyaman yang kubayangkan, beberapa bagian badanku merasa tidak nyaman. Aku melakukan beberapa gerakan peregangan, berharap rasa tidak nyaman itu segera pergi dari tubuhku.

"Hari ini jadi kan ?"

"Jadi dong, ini aku lagi siap siap"

Segera aku bergegas menuju kamar mandi setelah membalas pesan singkat dari Naomi. Kami memiliki rencana hari ini, aku menganggapnya sebagai sebuah kencan, aku tidak tahu dia menganggap pertemuan kali ini sebagai apa.

Aku sudah menyukai Naomi sejak kami berada di bangku perkuliahan. Ya dia terlihat berbeda di banding wanita lainnya, menurutku dia adalah gadis yang penuh misteri dan membuatku merasa tertantang untuk memecahkan misteri itu. Mungkin kalian pikir aku pengecut karena tidak pernah mengutarakan perasaanku padanya. Aku pernah beberapa kali mencobanya tapi entah kenapa seluruh kata kata yang sudah kupersiapkan mendadak lenyap saat aku menatap matanya, ya kalian pasti tahu apa yang kumaksud, sudahlah lebih baik aku segera bergegas.

Ah, itu dia di sana. Seorang gadis yang berdiri sendirian sambil menghentakkan kakinya. Berulang kali dia melihar ke arah arlojinya, sepertinya dia menunggu seseorang.

"Lama amat nyampenya sih" Dia melipat kedua tangannya

"Sorry, biasalah ada kejadian tak terduga" aku mencoba mengatur nafasku. Kuharap Naomi tidak marah.

"Yaudahlah yuk jalan"

Kami memang sudah janjian untuk menghabiskan waktu bersama hari ini. Sekedar mengisi waktu yang kosong dengan berjalan jalan menikmati suasana kota ini. Mungkin Mall sudah cukup untuk sekedar me-refresh pikiran kami dari segala penat akibat aktivitas yang kami lakukan.

Nonton, mengunjungi toko buku, dan sekedar bermain di game center itulah rencana kami. Memang tidak terlalu spesial, tapi dengan siapa aku melakukannya itulah yang membuat ini terasa luar biasa. Mungkin hari ini aku akan mengutarakan perasaanku.

"Gimana hari ini ? seru kan ?" aku memakan kentang goreng yang tersedia di hadapanku. Ya setelah berjalan jalan, makan memang pilihan yang paling rasional.

"Lumayan"

"mi, aku punya sesuatu buat kamu"

"Apaan ?"

Aku merogoh sesuatu dari kantongku, sebuah kotak kecil yang sudah dihias sedemikian rupa. Aku memang berniat memberikan ini pada Naomi, yah kuharap ini bisa memperlancar rencanaku.

"Aku buka ya ?" sepertinya Naomi sangat penasaran dengan apa yang ada di dalam kotak itu. "Waaah"

Hahahaha, ekspresinya sangat lucu setelah mengetahui apa isi dari kotak itu. Dia mengeluarkan isi kotak itu, sebuah kalung dengan namanya terukir di sana, yah memang tidak cukup mahal tetapi aku berharap itu bisa membuatnya terkesan.

*Drrtt* *Drrrtt*

Naomi mengambil smartphone-nya yang bergetar, sepertinya ada panggilan masuk. Dia memberi isyarat padaku untuk menunggu sementara dia menjauh untuk menerima panggilan itu, hmm sepertinya panggilan itu cukup penting.

"Maaf ya lan, aku harus pergi, ada kerjaan mendadak," Ucap Naomi sembari mengambil barang bawaannya "Makasih lo kalungnya, aku suka"

"Oh iya gpp, aku masih mau di sini bentar lagi" aku melambaikan tanganku ke arah Naomi yang berlari menjauhi tempat kami makan tadi. Sepertinya gagal lagi aku menyatakan perasaanku padanya, tapi yasudahlah mungkin masih ada lain waktu.

Pojok Ambigu Otak KananWhere stories live. Discover now