Chapter 1

284 39 12
                                    

Bagi Kim Taehyung kini semua nya terasa sangat membosankan dan melelahkan  kegiatan sehari-hari nya nya di sekolah seperti bermain baseball, berenang, bahkan menganggu anak anak sebaya nya pun kini
Sudah mulai tidak mengasyikan lagi.

Kim taehyung namja yang baru saja menginjakan usia nya di umur 17 tahun itu menginginkan sesuatu yang lebih, lebih bisa menghibur, yang bisa menggeret semua kebosan dalam diri nya saat ini untuk menjalanin hidup yang menyenangkan.

Kembali lagi di tatap nya acuh tak acuh anak lelaki yang kini kian bersujud takut di hadapannya, terlihat tubuh anak sepantar nya itu bergetar hebat.

" Kim Taehyung, ku mohon maafkan aku.. Aku b-bodoh maafkan, tolong jangan p-pecat ayahku... " Anak yg sedang di hadapan kim taehyung kini menapakan tangannya ke lantai dan terus bergumam takut.

"Kenapa kau selalu membuatku kesal eoh? Kau sangat menyukai pukulan ku ya? " Entah untuk kesekian kali nya lelaki berparas manis itu mengangkat kaki nya lalu di hentakan keras keras tepat menghantam punggung tubuh lelaki yang berseragam sama di depannya.

Semua mata di kelas sesekali melirik ke arah mereka yang sedang membuat sedikit keributan di pojok kelas, tanpa ada yang berusaha mencekal perlakuan taehyung kepada teman sekelas nya itu. Mereka semua tahu, KimTaehyung adalah anak yang berkuasa di sekolah nya. Meski di linangi dengan paras wajah yang manis dan tergolong cantik, sikap buas namja itu menjadi tembok untuk para teman sekelas nya untuk memiliki nyali untik mendekati namja manis itu.

Ya dia sangat buas, bahkan mendapatkan julukan Pereman dan pembully paling sadis di sekolah nya.

Kim taehyung melayangkan pukulan ke arah teman sekelas nya itu tanpa henti, menghentak" An kaki nya di atas kepala anak itu. Yang di pukul hanya diam walau sebenarnya rasa benci tertanam hebat di hati nya.

Orang kaya  menjadi orang yang berkuasa selalu menginjak orang tidak memiliki apa apa. Yang tidak memiliki kekuasaan hanya bisa diam menerima apa yang di lakukan oleh si penguasa begitu lah kira kira rantai hidup di dunia saat ini.

Pemuda bersurai coklat  bersandar ke meja yang ada di  belakang nya. Terlihat seperti nya dia mulai lelah dengan kegiatannya saat ini Taehyung ingin mengakhiri nya dengan pengakhiran yang menyenangkan, kira kira apa itu. pemuda itu mengedarkan pandangannya kesekeliling kelas sekilas tanpa sengaja melirik para murid lain yang buru buru mengalihkan pandangan, mencegah kontak mata dengan diri nya. Kim Taehyung berdecih sebal. Mata indah itu kembali beredar, kini menagkap sesutu di pengelihatannya yaitu box kapur di depan papan tulis.

Dia berjalan mengambil nya lalu di lemparkan lah ke wajah anak itu seperti seorang olahragawan yang sedang ingin mencetak goal. Anak yang sedang di di ketahui bernama lee jihoon itu meremat jermarinya keras, mengahan matanya yang sudah memerah sembab, menahan air matanya untuk mencelos jatuh setika merasakan timpukan keras yang di  lakukan oleh Kim Taehyung itu kepadanya.

Kapur papan tulis itu kini kian berserakan bahkan sebagian patah karna menghantam wajah dan lantai begitu keras.

Kim taehyung berjalan ke arah lee jihoon, menunduk.. sosok pemuda berparas manis itu meraih surai rambut lee jihoon lalu di tarik nya keras ke belakang.

" Makan kapur itu sampai habis, maka aku tdk akan memecat ayahmu"  Ledek nya sambil menarik dan mengehntak-hentakan surai jihoon ke depan dan belakang.

Tanpa ragu anak ikut memungut kapur yang berserakahn di hadapannya jari jari itu bergetar, mengantar dengan perlahan benda putih itu masuk ke mulut nya.

" Habiskan ya"

Dan seperti itulah kira kira kehidupan seorang Kim Taehyung anak tunggal sekaligus pewaris satu satu nya KTH group. wajah cantik nya sangat lah kontras dengan sifat dan sikap buas nya, itulah satu satu nya menjadi hal yang sangat di sayangkan.

...

Jeon jungkook , adalah anak tunggal dari salah satu seorang kolongmerat di korea. Kedua orang tua nya menjalani bisnis gelap, perjudian, pembunuhan, narkoba dan sebagainya.

Saat itu Jeon Jungkook berumur 5 tahun, anak kecil bergigi kelinci itu melihat dengan jelas tindak kekerasan dan kekejaman duniawi. Melihat dengan mata bulat nya bagaimana sang ayah berdiri dengan tangan yang berlumuran darah tangannya tanpa henti menikam punggung lelaki di hadapannya yang di ketahui sebagai penghianat dan mata mata dalam perusahaan keluarga Jeon.

Mata bulat nya mengintip di balik pintu, memperhatikan bagaimana sang ayah memberikan pelajaran dan hukuman kepada orang yang melakukan kesalahan.

Jungkook mengenalnya, jungkook mengenal siapa yang saat ini sedang tersungkur dengan darah di sekitaran baju belakang nya. Dia itu paman Park, lelaki itu sering mengajak jungkook bermain di taman hampir setiap minggu, pernah membelikan jungkook eskrim saat jungkook menangis karna terjatuh di taman belakang.

Jeon jungkookie kecil tersentak kaget saat mata bulat nya bertemu dengan iris tajam ayahnya dapat di lihat terdapat cipratan cairan merah kental.

"Kemarilah"

Mendapatkan perintah dari sang ayah perlahan ia membawa langkah kecil menuju tempat ayah nya berdiri. Semakin tercium dengan jelas  bau amis menyeruak masuk ke dalam indra penciuman si kecil.

" Baiklah kookie, berikan hukuman kepada park ahjushi.. Dia menyakiti hati appa dengan berhianat terhadap perusahaan kita" Dengan nada manja sang ayah mengulurkan pisau kecil ke arah sang anak yang kini sedang  mengatur nafas nya, kini mata bulat itu memerah. Sang ayah menelus kepala sang anak lembut.

" Apa yang kau tunggu Jungkookie? Lakukanlah.. Kau mau menjadi orang yang tegas seperti ayahkan? " Ucap sang ayah seraya menarik tangan jungkook dan menempatkan pisau di antara kedua tangannya.

" Ayo lakukan"  Ucap sang ayah mengantar tangan kecil sang anak untuk menancapkan pisau kecil nya itu menacap dan mengoyak tubuh Mr. Park yang kian semakin sulit bernafas

Mr. Park  mengerang hebat merasa tubuh nya tercabik-cabik dengan pisau kecil yang di tanamkan Jeon jungkook pada tubuhnya.

Di sana ekspresi Jungkook terlihat kosong matanya terus mengeluargan air mata. Tangan kecil nya kini berlumuran darah.

" K-kau gila Jeon Daehyun! Dia m-masi anak anak" Kalimat terakhir Mr. Park sebelum menghembuskan nafas terakhir nya

Jeon Daehyun tersenyum puas, ia melirik sang anak yang masih berdiri diam menggenggam erat pisau kecil pemberiannya. Tatapan kosong itu tersirat banyak emosi yang tertanam di dalam nya. Jeon Daehyun berjongkok, memeluk sang anak lalu kemudian di usap surai hitam tersebut dengan lembut. Dalam pelukannya sang anak menangis

" Jungkookie tidak perlu menangis eoh.. Kenapa kau menangis? Kau sudah melalukan hal yang hebat.. Menyingkirkan orang jahat yang menggangu orang lain itu adalah hal yang di lakukan pahlawan. " Ucap sang ayah lembut sebelum mengecup surai hitam sang anak penuh cinta.

" Kau ingin menjadi pahlawan kan? "

.

.

.

Tbc

Entah masi ada yang mau baca atau engga :' uda di anggurin dr 2019 ya kayanya? Huhu kalau nanti banyak peminat nya ku lanjut yaa ❤ makasih sudah mampir

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: May 04, 2022 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

An Island [KOOKV]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora