01

10 0 0
                                    

Malam ini cuacanya cukup cerah. Banyak bintang bertaburan di langit malam ini. Melihat pemandangan kota di atas bukit merupakan hal yg paling bagus. Dari atas sini masih terlihat arus lalulintas yg lumayan padat. Orang-orang berbondong-bondong pulang ke rumahnya masing-masing. Mengistirahatkan badan serta pikiran yg telah digunakan seharian.

Sayangnya tidak dengan Hessa, ia lebih memilih mendudukkan tubuhnya di bangku Taman di bukit ini. Menikmati pemandangan kota di malam hari dengan ditemani secangkir coklat panas. Angin malam yang dingin menebus tubuhnya yg hanya menggunakan kaos tipis. Suasana inilah yg ia suka. Sepi, tenang, damai, itulah yg ia suka bukan suara teriakan maupun makian yg terdengar.

Kini malam pun makin larut. Ia segera meninggalkan bangku taman dan berjalan menyusuri jalan sepi ini sendirian. Taman ini lumayan sepi hanya ada beberapa pasangan dan juga pedagang. Sangat jarang orang yg pergi ke taman di malam hari, biasanya di malam hari orang-orang akan ada dirumah mengistirahatkan diri ataupun di cafe berkumpul dengan teman sambil menikmati secangkir kopi.

Setelah keluar dari taman sekarang ia sedang menunggu bus Datang. Dia satu satunya orang yg menunggu bus di halte itu. Tak butuh waktu lama bus pun datang, kemungkinan bus ini yg paling terakhir beroperasi pada malam ini. Setelah menempuh waktu perjalanan selama 28 menit kini ia telah sampai di halte dekat rumahnya.

pip pip pip pip (suara pin pintu dipencet)

"Dari mana kamu, Sa?" Ucap wanita paruh baya yg tidak lain adalah ibunda Hessa, Tiffany.

Menghiraukan pertanyaan itu hessa langsung pergi masuk ke kamarnya. Setelah memasuki kamar, ia segera membersihkan dirinya lalu merebahkan badannya dikasur kesayangannya itu. Hari ini sangat melelahkan bagi hessa, karena hari ini ia habis bertanding bola basket dengan sekolah tetangga.

Kelelahannya sebanding dengan hasil yg ia terima, karena sekolahnya menang. Hessa cukup populer disekolah, selain wajahnya yg tampan ia juga terkenal akan kehebatan dalam bermain bola basket.  Sudah beberapa kali ia dan teman-teman ekskulnya menyumbang piala untuk sekolah, tapi bukan itu yang benar-benar hessa inginkan. Bukan kehebatan, kemenangan, ketampanan ataupun kecerdasan yang ia inginkan. Yang ia inginkan hanyalah keharmonisan, keutuhan kasih sayang dari orangtuanya.

BRUK (suara banting barang)

"Here we go again," Batin Hessa.
Ia bangun dari kasurnya lalu mencari sebuah barang yg sekarang menjadi barang favoritnya yaitu, earpods. Setelah menemukan earpods nya, ia segera mendengarkan lagu dari playlist kesukaannya.

Now playing

        oasis - don't look back in anger
                00:00 ────── 03:04
         ⇄       ◁          ❚❚          ▷       ↻ 

Selama semalaman lagu itu terus berganti melanjutkan lagu seterusnya. Baru beberapa lagu diputar ternyata hessa sudah menjumpai mimpi indahnya. Keesokan paginya Ia segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.



TBC ~~
Halooo🙌🏻, aku buat cerita lagii. Sorry ya kalau masih banyak kesalahan dan typo. Hope your Enjoy this story💗👋🏻


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hessa || Lee HeeseungWhere stories live. Discover now