bagian 2

3K 384 84
                                    

Saat ini, Ran tengah berada di ruang istirahat dengan Takemichi yang berada di pangkuannya. Manusia kecil itu sedang asik menyantap buah pepaya yang Rindou suapkan untuk nya.

Terkadang tangan kecil itu akan menutup mulutnya agar Rindou tak memasukan buah berserat tinggi itu kedalam mulut. Sari-sari buah menetes dan membasahi kain putih yang memang Ran pasangkan untuk dirinya.


"Uhmm, Michi kenyang." Ucap Takemichi.

Ran menatap wajah sang putra dengan gemas. Pipi berisi itu di cubit dengan lembut. Aroma bedak khas bayi menusuk hidung nya. Berbeda dengan dirinya yang sehari-hari harus di penuhi dengan aroma darah dan obat-obatan.


"Sedikit lagi, baby~" Balas Rindou kembali menyuapkan buah pepaya.

"Uhh, tidak. Lihat, perut Michi sudah besar!" Ujar Takemichi sambil mengelus perutnya.



Rindou yang tak kuasa dengan tingkah laku Takemichi pun segera memeluk perut buncit si bocah kematian. Menduselkan kepalanya ke dalam kaos yang Takemichi kenakan.

Si bapak yang melihat Rindou menempel pada sang putra segera menyingkirkan kepala dengan surai panjang berwarna lavender itu.

"Jauhkan kepala mu, Rindou." Minta Ran menyingkirkan kepala sang adik.

"Michi~ hari ini harus tidur dengan dady, oke?"


Takemichi yang sudah terbiasa tidur sendiri pun agak merasa risih dengan permintaan si bapak. Meskipun, umur nya masih tergolong sangat kecil, tapi untuk sikap dedek gemesh kita ini sudah cukup dewasa untuk anak seumuran nya.


"Tidak mau! Kata Nyanyu daddy bau sabu." Ucap Takemichi sambil menutup hidungnya.


Ran yang merasa bingung dengan apa yang Takemichi katakan pun hanya menggaruk pipi. "Nyanyu? Siapa itu?"




"Itu Sanzu. Takemichi, memanggilnya dengan sebutan itu. Bahkan keponakan tampan ku ini juga memanggilku begitu." Ujar Rindou.



Sebuah anggukan Ran berikan sebagai jawaban. Tangan nya ia angkat untuk menutup mulut Takemichi yang menguap karena kantuk. Di ujung matanya terdapat setetes air mata yang siap turun kapan saja.


"Daddy tidak mau tau, hari ini Michi harus tidur di kamar daddy." Ucap Ran sembari menggendong Takemichi yang hampir terlelap





Dih si setan ngatur.





Takemichi yang kesadaran nya tinggal beberapa watt pun hanya diam. Tak ada niatan untuk membalas ucapan sang bapak. Saat ini, tidur siang lah yang paling penting untuk bayi kecil kita.



"Aku akan kembali ke markas, hubungi aku jika kau mau ke sana, Ran." Rindou berjalan keluar menuju halaman rumah.



Lambaian tangan Rindou tangkap sebagai jawaban. Saat ini, kemungkinan besar Ran tidak akan kembali ke markas karena harus melepas rindu dengan keponakan manisnya.

2 bulan tak bertemu dengan Takemichi sama dengan 200 tahun hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga~~



Goblok emang.



Karena itu Ran harus bersama Takemichi untuk beberapa waktu supaya si anak tak melupakan wajah orang tua yang telah merawat dan membesarkan hingga segede botol marjan.






































Sebuah ruangan dengan nuansa warna biru laut yang gelap dan memenangkan terlihat di sana. Ranjang dengan berbagai macam boneka dengan bentuk kapal selam terpampang jelas di sana.

Ran mengecup pelan dahi Takemichi. Mengusak pelan surai hitam sepekat arang tukang sate. Tangan kecil itu ia genggam dan cium, mengendus sedikit aroma minyak telon khas bocah.





Jangan sange sama anak sendiri, Pak.








"Aku akan melindungi mu." Guman Ran memeluk Takemichi.






Ran ini memang tipe bapak idaman. Tapi, sifatnya aja yang kayak dajjal.









Takemichi sedikit menggeliat ketika tangan Ran memeras pelan perut nya yang buncit. Tangannya berusaha menyingkirkan surai si bapak yang menimpa wajahnya.

Ran hanya tertawa kecil sebelum menghentikan aksinya dan segera tidur untuk menyusul sang anak yang telah terjun ke alam mimimipi.






Semoga saja Mikey tidak melihat anakku. Batin Ran.


























Note: disini yang tau Ran punya anak itu cuma Rindou sama Sanzu.


Ada yang tau bagaimana bisa Sanzu mengetahui bahwa Ran adalah seorang bapak ?

Jawab bajing!!




















Capek, pengen jadi ultramen aja. Biar bisa ratain dunia dengan sekali hap!!

Yang mau bantu saya lanjut book SanTake dm aja. Saya emang butuh orang buat bantu. Temen pada normal semua:)

 Temen pada normal semua:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pinterest.

Duda [ Ran x Takemichi ] ✔Where stories live. Discover now