With(out) Destiny

397 42 3
                                    

Prompt

(1) Kamu berniat memutuskan pacarmu di musim semi, tapi kamu justru dilamar dengan cara yang sangat romantis.

--------------000----------------

Hentakan kaki juga bantingan pintu itu cukup membuat seisi rumah sadar jika si Putri Sabaku sedang murka. Di dalam kamarnya, Temari memberi puluhan tinju keras pada boneka yang tak bersalah, melampiaskan semua perasaannya.

"Sialan! Kalau bosan ya bilang saja! Kalau tidak suka lagi katakan langsung! Pengecut!" Temari mengumpat sambil terus memukuli bonekanya, wajahnya benar benar panas sekarang. Dengan napas terengah ia duduk bersandar di atas ranjang, boneka yang tadi ia siksa kini berada dalam pelukannya, sangat erat

"Apakah... Dia punya wanita lain?"

Pikiran itu terus menghantui Temari seminggu ini. Sudah satu bulan lebih ia dan kekasihnya putus kontak, tidak ada kabar apapun, pesan, ataupun sekedar telepon singkat.

"Aku akan pergi ke luar negeri, tapi... Aku tak tahu akan kembali atau tidak."

"Apa maksudnya... dia tak akan kembali lagi padaku?" Gumam Temari pelan, sungguh ia ingin sekali menampar siapa saja saat ini.

Temari berteriak tertahan, masih ingin predikat warasnya tetap ada di mata masyarakat

"Aku butuh hiburan."

--------------000----------------

"Putuskan saja."

Temari nampak terkejut dengan ucapan Ino, tapi di salah satu sudut hatinya membenarkan perkataan si tunggal Yamanaka.

"Lelaki yang tidak memberi kejelasan sebaiknya tinggalkan saja, toh kau cantik, masih bisa cari lelaki lain," lanjut Ino setelah menelan sepotong pancake.

"Perkataan Ino benar, tapi kembali lagi pada dirimu, Temari," sambung Hinata dengan senyum menenangkannya yang seperti biasa.

"Apa dia tak menitipkan pesan lain? Seperti 'tunggu lah aku' atau semacamnya?" Sakura juga ikut bersuara setelah sejak tadi diam, menghayati rasa milkshake strawberry-nya.

"Tidak sama sekali." Temari menghela napas, memainkan jarinya di atas meja sambil menatap ketiga sahabatnya.

Gadis bersurai pink itu mengangguk paham "Pikirkanlah baik-baik, pakai otak jangan hati, biasanya orang jenius seperti kalian sering melakukan hal aneh jika menggunakan hati."

------------000-----------

Temari menatap bayangan dirinya di cermin sambil memantapkan hati.

Hari ini, tepat 2 bulan setelah 'hilangnya' sang kekasih dan sebuah pesan dari yang bersangkutan masuk ke ponselnya.

Bocah cengeng <3
mau kencan ?

Hanya itu yang tertulis disana. Tidak ada kata rindu apalagi penjelasan tentang hal yang terjadi 2 bulan ini.

Anda
jemput aku di cafe biasa.

Karena balasan yang ia kirim itulah yang mengharuskan Temari berangkat lebih awal dari waktu yang telah ditentukan, sekalian menata tekadnya.

Ia berjalan keluar rumah menuju ke raha mobil yang sudah siap dengansupir keluarganya sebagai pengemudi, Temari mengamati sekitar dan mendengus geli "Pas sekali sekarang musim semi... sama seperti waktu pertama kali bertemu dengamu."

Gadis itu terus saja merenung sepanjang perjalanan, entah kenapa memori kebersamaan mereka tiba tiba terputar kembali, seperti saat dimana mereka bertemu pertama kali. Itu kejadian yang konyol, ia menampar Shikamaru yang notabenenya adalah orang asing karena ia berpikir bahwa pemuda itu salah satu dari populasi orang mesum yang sedang marak di kota, padahal saat itu Shikamaru hanya ingin mengembalikan bolpoinnya yang terjatuh.

With(Out) DestinyWhere stories live. Discover now